Tulisan Jalan

Hidupku untuk mengharumkan nama-MU Jangan bersukcita ketika engkau berhasil dalam pelayanan, tetapi bersukcitalah karena namamu tercatat di Surga

Kau istimewa. Di seluruh dunia, tidak ada orang yang sepertimu. Sejak bumi diciptakan tidak ada orang lain yang sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki senyummu, tidak ada yang memiliki matamu, hidungmu, rambutmu, tanganmu, suaramu. Kau istimewa. Tidak ada orang lain yang memiliki tulisan yang sama denganmu. Tidak ada orang lain yang memiliki selera akan makanan, pakaian, musik, atau seni sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki cara pandang sepertimu. Sepanjang masa tidak ada orang lain yang tertawa sepertimu, tidak ada yang menangis sepertimu. Kaulah satu di antara seluruh ciptaan yang memiliki kemampuan seperti yang kau miliki. sampai selamanya, tidak akan ada orang yang akan pernah melihat, berbicara, berjalan, berpikir, atau bertindak seperti dirimu. Kau istimewa...kau langka. Tuhan telah menjadikanmu istimewa dengan satu tujuan yaitu MEMULIAKAN DIA

Cari Blog Ini

Kamis, 19 November 2009

Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***

Khotbah GBI Ciranjang, 29 November 2009

Judul : Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus
Nats : Lukas 14:25-35 ; Nats Pembimbing: Roma 11:36
Tujuan : supaya pendengan menyadari bahwa mengikut Yesus ada harga yang harus di bayar.

Pendahuluan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) tentu tidak diperoleh begitu saja. Untuk memperoleh yang namanya KTP ada proses yang harus dilalui dan di dalam proses itu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Waktu saya membuat KTP di kantor Kecamatan, ada beberapa syarat yang harus di penuhi diantaranya: harus ada kartu keluarga, surat pengantar dari RT/ RW, dan membayar administrasi. Jika semuanya lengkap barulah kita bisa memiliki KTP.

Saudaraku demikian juga halnya dalam mengikut atau menjadi murid Tuhan Yesus ada proses dan ada persyaratannya. Harus ada pengorbanan dan kerelaan meninggalkan segala sesuatu demi mengikut Tuhan Yesus. Saudaraku, jika saja kita memahami arti menjadi pengikut Yesus, maka kita pun siap menerima segala akibat yang akan terjadi. Jika demikian apa artinya menjadi pengikut Tuhan Yesus.

Penguraian
Kata-kata dalam perikop ini diucapkan Tuhan Yesus ketika Ia sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem. Tuhan Yesus tahu benar sengsara yang akan dihadapiNya di sana. Oleh karena itu ketika melihat orang banyak mengikuti Dia, Yesus memperingatkan mereka agar dengan hati-hati mempertimbangkan segala akibatnya kalau mengikut Tuhan Yesus. Jadi untuk menjadi murid Tuhan Yesus ada harga yang harus dibayar. Billy Graham mengatakan :"Keselamatan itu gratis, tetapi untuk menjadi murid ada harga yang dituntut, yakni segala sesuatu yang anda miliki". Berikut ini akan dibahas beberapa hal pokok supaya kita mengerti dan memahami benar apa makna mengikut Tuhan Yesus:

1. Mengutamakan Tuhan di atas segalanya.
Saudaraku, arti mengikut Tuhan Yesus adalah mengutamakan Tuhan atau menorsatukan Tuhan. pada ayat 26, dijelaskan bahwa jika seseorang tidak membenci bapaknya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki, atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridku. Ketika kita merenungkan perkataan Yesus ini, hati kita akan mengatakan Yesus itu kejam sekali. Tetapi Tuhan Yesus tidak bermaksud demikian. Dia tidak memerintahkan agar orang membenci, bapaknya, ibunya, dan keluarganya yang lain. Disini Tuhan Yesus mau membandingkan apakah seseorang lebih mengasihi Dia atau bapaknya, ibunya, dan sebagainya. Orang harus lebih mengasihi Tuhan Yesus dibandingkan dengan semua orang lain


2. Mau Memikul Salib
Saudaraku, arti mengikut Tuhan Yesus adalah rela memikul salib. Ungkapan memikul salib merupakan sebuah kiasan, yang berarti bahwa setiap orang yang mau menjadi pengikut Tuhan Yesus harus rela mengalami penderitaan bahkan sampai mati atau kehilangan nyawanya oleh kerena Kristus. Seseorang yang mengambil komitmen untuk menjadi pengikut Tuhan Yesus harus menyadari benar akan konsekuensi yang harus mereka tanggung, misalnya: mereka harus sadar bahwa mereka akan dibenci, ditangkap, dianiaya, dibunuh, dan lain sebagainya. Orang yang mengikut Tuhan Yesus dengan harapan akan di bebaskan dari penderitaan di dunia ini adalah pandangan yang keliru dalam memahami rancangan Injil, karena dengan Injil atau dengan mengikut Tuhan Yesus justru mereka diperhadapkan pada kesulitan dunia ini.

Ilustrasi:
Seorang ibu menyampaikan keluhannya kepada pendeta, “Pak Pendeta, saya menghadapi masalah yang sangat berat. Suami saya baru saja dipecat oleh perusahaannya, dan anak saya masih belum juga terlepas dari jeratan narkoba meskipun telah berulang kali keluar masuk panti rehabilitasi. Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, memang ini salib yang harus saya pikul.”
Benarkah penderitaan yang dialami oleh ibu itu adalah salib yang harus dipikulnya? Benarkah ketika seorang kristen mengalami penderitaan berarti ia sedang memikul salibnya? Jawabannya adalah ya dan tidak! Mengapa demikian? Karena tidak semua penderitaan adalah salib yang kita pikul. Ada penderitaan karena kesalahan kita sendiri, misalnya: karena kita tidak mengenal calon pasangan hidup kita akibatnya kita mengalami masalah dalam rumah tangga. Atau karena kita tidak menjalankan pola hidup yang sehat, kita merokok atau minum-minuman keras akibatnya kita menderita sakit yang kronis.

Memikul salib adalah segala konsekuensi negatif yang kita harus tanggung karena kita mengikut Tuhan Yesus. Konsekuensi itu berkisar dari yang “ringan” seperti merugi karena bersikap jujur, diejek karena tidak mengikut arus demi melakukan Firman Tuhan, hingga yang “berat” seperti diusir dari keluarga karena Kristus, atau dianiaya bahkan dibunuh karena mengikut Kristus.

3. Tidak Terikat dengan Harta Duniawi
Saudaraku, arti mengikut Tuhan Yesus adalah melepaskan dirinya dari segala miliknya atau tidak terikat dengan harta duniawi.
Begitu banyak tawaran dunia buat kenyamanan, kemudahan dan kemewahan hidup. Saat ini dunia berlomba-lomba untuk membangun aspek-aspek yang bisa memuaskan keinginan manusia untuk memiliki harta dunia lengkap dengan kenikmatan dan kenyamanannya. Meskipun tawaran dunia sangat menggiurkan, tetapi ketika kita sudah berkomitmen mengikut Tuhan Yesus, senyaman apapun tawaran dunia itu kita tidak akan terikat olehnya. Yesus mengingatkan kita bahwa manusia tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. Ketika kita memilih untuk terikat dengan segala yang ditawarkan dunia, maka kitapun tidak layak disebut pengikutNya.

Saudaraku, uang dan harta tidak bisa dibawa serta ketika kita meninggalkan dunia ini, alangkah sia-sianya jika kita masih hidup terikat dengan harta kekayaan dan berpaling dari Tuhan. Ingat! Apapun yang kita miliki di dunia ini sifatnya hanya sementara, dan tidak akan dapat membahagiakan apalagi menyelamatkan kita.firman Tuhan katakan: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19-20).

Saudaraku, Tuhan tidak melarang kita untuk memiliki harta duniawi, tapi ingatlah bahwa yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kepemilikan terhadap harta di surga dengan segala kemuliaannya. Harta surgawi yang seharusnya menjadi bagian orang-orang percaya itulah yang bersifat kekal, dan seharusnya menjadi fokus seorang murid.

Ilustrasi:
Ada seorang kaya yang memiliki harta begitu berlimpah, dia dating kepada seorang Guru dan bertanya, apa yang harus aku lakukan supaya saya memperoleh hidup yang kekal. Jawab Sang Guru jangan membunuh, Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang kaya itu, semua telah aku lakukan apa lagi yang kurang? Kata Sang Guru, hanya satu lagi kekuranganmu juallah apa yang kau miliki dan berikanlah itu kepada orang miskin. Mendengar perkataan Sang Guru ia menjadi kecewa lalu pergi dengan sedih karena banyak hartanya.

Saudaraku, untuk menjadi pengikut Tuhan Yesus harus dipikirkan secara matang dan mendalam, apakah kita siap untuk mengutamakan Tuhan di atas segalanya, apakah kita siap untuk memikul salib, dan apakah kita siap untuk tidak terikat dengan hal-hal duniawi. Jika kita mengambil keputusan mengikut Tuhan Yesus tanpa melalui pemikiran yang matang dan mendalam, maka kita tidak ubahnya seperti orang yang membangun menara yang hanya meletakkan dasarnya tetapi tidak dapat menyelesaikannya sehingga menjadi ejekan orang lain. Banyak orang yang mengaku pengikut Tuhan Yesus tetapi seberapa besar yang mengutamakan Tuhan di atas segalanya, seberapa yang mau memikul salib, seberapa yang mau meninggalkan hal-hal duniawi. Contoh kecil, ketika bangun pagi apakah kita mengambil saat teduh, ketika hendak melakukan sesuatu apakah terlebih dahulu berdoa, apakah kita setia beribah di gereja. Saudaraku, itu baru hal-hal kecil bagaimana kalau yang menuntut nyawa? Saudaraku, tidak heran kalau banyak orang kristen yang hanya meletakkan dasarnya saja tetapi tidak mampu membangunnya. Mengaku orang kristen tetapi kelakuannya tidak mencerminkan orang kristen.

Ilustrasi:
Beberapa waktu lalu ramai diberitakan tentang Enjelina Sondak yang pindah agama karena kawin dengan Aji. Mungkin kita bertanya, kok begitu gampangnya dia pindah agama? Inilah gambaran orang yang hanya meletakkan dasarnya tetapi tidak mampu membangunnya.

Penutup
Saudaraku, sebelum mengambil keputusan menjadi murid Tuhan Yesus sebaiknya kita memikirkan secara matang dan mendalam apa makna menjadi muridNya. Menjadi murid berarti menutamakan Tuhan, mau memikul salib, dan tidak terikat harta duniawi atau melepaskan segala sesuatu. Beranikah kita mengambil konsekuaensi ini! Saudaraku, setelah kita menjadi murid Tuhan Yesus, maka tugas dan tanggung jawab kita adalah menjadi garam dan terang di tengah-tengah lingkungan kita. Bagaimana dengan kita? Apakah kita benar-benar sudah menjadi muridNya, jika ya pasti kita akan menjadi garam dan terang. Jika tidak renungkan kembali arti menjadi muridNya. Amin.
Baca Terusannya »»  

Minggu, 08 November 2009

Keteduhan Di tengah Badai

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***



PENDAHULUAN

Saudaraku, saya sangat tertarik dengan kisah salah satu hamba Tuhan di Bandung yang pernah mengalami Badai di tengah laut ketika mengadakan perjalanan dari pulau kecil di Buton menuju Kendari-Sulawesi Tenggara. Perjalanan ini mengisahkan tentang suasana yang dialami ketika kapal sedang berlayar di tengah lautan, tiba-tiba ombak, hujan dan angin menerjang kapal kecil yang hamba Tuhan ini tumpangi. Suasana dalam kapal itu berubah menjadi memiluhkan, ada yang menangis, ada yang histeris, ada yang teriak memanggil Tuhannya, ada yang muntah-muntah karena guncangan kapal yang begitu dasyat. Suasana disekitar kapal menjadi gelap gulita karena amukan badai laut yang begitu menggelora.

Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Allah
Saudaraku, murid Tuhan Yesus juga mengalami amukan angin sakal di danau ketika mereka hendak bertolak ke Betsaida. Kembali ke kisah hamba Tuhan di atas, ditengah hantaman badai ada satu pengharapan yang muncul di dalam hatinya yang paling dalam yaitu berdoa. Doanya demikian: Tuhan Yesus dulu di sekolah minggu saya dengar cerita bahwa Kau pernah meneduhkan badai dan ombak di danau, saya sekarang mohon juga Kau tolong kami. Kira-kira 20 menit kemudian laut menjadi tenang dan teduh. Saudaraku, doa orang benar sangat besar kuasanya (Yak. 5:16b). Yesus memberikan suatu pemahaman yang baru kepada kita sebagai murid-muridNya untuk tekun dalam berdoa seperti yang dilakukanNya yaitu pergi ke gunung untuk berdoa.

Saudaraku, walaupun banyak tugas mengajar dan pelayanan lainnya, namun ditengah kelelahanNya Yesus masih tetap punya waktu untuk berdoa. Kita tahu Tuhan Yesus setiap hari berdoa, meskipun tidak di tulis di Alkitab berapa kali dan berapa lama. Ada istilah yang mengatakan bahwa, Doa adalah nafas orang percaya, melalui doa kita akan membangun komunikasi dengan Allah, tanpa doa hubungan kita dengan Allah dapat dikatakan sedang dalam masalah. Komunikasi yang kita bangun bukan komunikasi yang monolog tetapi dialog dengan Bapak.

Saudaraku, suatu ketika anak saya minta dibelikan mainan. Mula-mula ia datang kepada saya, dengan suara lembut dan dengan sikap kekanak kanakannya ia mengutarakan maksudnya untuk dibeliin mainan. Sebagai seorang ayah, mendengar permintaan anak tidak berarti hanya sampai mendengar, tetapi saya mulai membangun komunikasi dengan anak, saya tanyakan kenapa kamu minta dibeliin mainan, kenapa kamu menginginkan mainan itu, ia menjawab karena melihat temannya punya banyak mainan, lewat komunikasi ini kami terus berdialog sampai terjalin suatu komunikasi yang intim antara anak dan bapak. Tuhan Yesus telah memberikan contoh yang baik kepada kita umatnya, bagaimana Dia selalu membangun komunikasi dengan BapakNya melalui doa. Pertanyaannya: Bagaiman dengan kita? Tuhan telah memberikan waktu 24 jam sehari, dari 24 jam itu berapa waktu yang kita gunakan untuk membangun komunikasi denganNya? Apakah ditengah-tengah kesibukan kita masih memiliki waktu untuk Tuhan? apakah kita pernah membangun mesbah doa dalam keluarga kita? Berapa waktu yang kita berikan untuk datang berbicara secara pribadi kepada Allah? Mungkin sebagian dari kita akan mengatakan waktu untuk Tuhan sangat sedikit, bukankah kita hanya menghabiskan waktu 24 jam itu untuk kepuasan dan untuk memenuhi keinginan diri sendiri. Betapa celakanya kita kalau tidak memiliki waktu untuk membangun komunikasi denganNya.

Membangun Komunikasi Di Tengah Badai
Pada ayat 47 dikatakan: Ketika hari sudah mulai malam perahu itu sudah ditengah danau, Yesus tinggal sendirian di darat. Yesus melihat betapa payahNya murid-muridNya mendayung karena angin sakal. Bisa dibayangkan bagaimana payahnya mereka mendayung perahu untuk melawan angin sakal, mungkin perahu sudah miring ke kiri dan ke kanan, atau oleng dan sudah kemasukan air. Mungkin ada yang sudah putus asa, ada yang ketakutan dan ekspresi lainnya yang mereka alami. Tidak ada satu kata yang mengatakan mereka berserah kepada Tuhan atau mereka berdoa atau mereka berseru kepada Yesus. Inilah kedegilan hati para murid waktu itu, mata mereka tidak terbuka meskipun Yesus yang bersama-sama dengan mereka selama ini telah melakukan berbagai mujizat, tetapi ketika mereka mengalami badai sakal tidak ada yang mengingat Yesus yang Maha Kuasa itu.

Ketika Yesus mengutus murid-muridNya untuk duluan ke Betsaida, mereka mengalami badai di tengah danau. Kita sebagai murid-muridNya juga diutus untuk meneruskan Amanat Agung, didalam tugas ini akan banyak kesukaran yang akan kita hadapi. Apakah Yesus tidak tahu apa yang akan terjadi dengan murid-muridNya di danau, Dia adalah Allah yang Maha Tahu. Yesus ijinkan itu terjadi dengan tujuan untuk melatih murid-muridNya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan supaya mereka bisa belajar untuk tahan terhadap kesukaran.

Saudaraku, terkadang di dalam pengiringan kita kepadaNya, Dia mengijinkan badai sakal menerjang kehidupan kita, entah itu melalui persoalan keluarga, ekonomi, dan lainnya. Tetapi ingat Tuhan Yesus tetap menyertai kita, angin dan gelombang boleh melawan kita atau mengombang ambingkan, tetapi kita akan tetap terhibur karena Yesus berada di bukit sorgawi bersyafaat untuk kita.


PertolonganNya Selalu Tepat Pada Waktunya
Kira-kira jam 3 malam Ia datang kepada mereka berjalan diatas air dan Ia hendak melewati mereka. Ketika Yesus melihat persoalan yang mereka hadapi, Yesus tidak tinggal diam tetapi Dia datang menolong mereka. Kalau kita pikir Yesus bisa saja menyuruh malaikatnya untuk datang meredakah badai itu, atau bisa juga Dia hanya bersabda maka angin sakal akan redah. Tetapi Yesus tidak melakukan demikian, Dia sendiri yang datang pada muridNya untuk mengatasi persoalan yang sedang muridnya alami. Yesus yang selalu punya inisiatif untuk mendatangi umatNya, Dia juga yang punya inisiatif untuk menjadi manusia untuk menebus dosa-dosa kita, dan Dia akan datang kembali untuk membawa kita ke dalam kekalanNya. Dia datang dengan kuasanya yaitu berjalan di atas air, namun apa yang terjadi, ketakutan akibat badai telah lebih dahulu menguasai para muridNya sehingga mereka tidak lagi mengingat Yesus yang penuh kuasa yang selama ini hidup bersama mereka. Jadi tidak heran, ketika Yesus datang menghampiri mereka dengan berjalan di atas air, mereka ketakutan dan menyangka Yesus adalah hantu yang telah mendatangkan badai sakal itu.

Saudaraku, kita juga tidak beda jauh dengan murid Tuhan Yesus, terkadang dalam hidup ini ketika badai persoalan sedang menghantam hidup kita, Tuhan sudah datang menolong kita tetapi persoalan lebih menguasai kita sehingga kita tidak lagi melihat Allah yang besar. Allah yang besar yang menunjukkan kuasanya berjalan di atas air kita anggap hantu. Kita mengganggap persoalan kita lebih besar dari pada Tuhan Yesus.

Saudaraku ingat, walaupun ombak di danau itu sedang bergelora, Yesus tetap datang untuk menolong. Tidak ada kesulitan yang dapat menghalangi Yesus untuk melawat umatNya untuk membebaskan umatNya dari berbagai persoalan. Mungkin saudara saat ini sedang mengalami badai persoalan yang menurut saudara tidak ada jalan keluarnya, percayalah bahwa Yesus tetap akan datang sekelam apapun persoalan yang sedang melanda hidupmu. Mungkin kita berkata, saya sudah berdoa tetapi Tuhan seakan-akan tidak mendengar dan tidak mau tahu persoalan saya. Coba perhatikan, ketika Tuhan Yesus datang kepada muridNya dengan berjalan diatas air, Ia seakan-akan mau melewati mereka tanpa mau peduli dan menghiraukan mereka. Ini dilakukan untuk membuat mereka tersadar dan memanggilNya. Ketika Tuhan seakan-akan tidak mendengar doa kita, teruslah berseru dan berharap kepadaNya karena Dia mau supaya kita tetap memanggil namaNya.

Saudaraku, ketika kita terus berseru dan berharap kepadaNya, maka ditengah-tengah badai persoalan yang kita alami Dia akan selalu menguatkan kita. Seperti yang dilakukan kepada para muridNya, ditengah badai sakal yang menghantam perahu mereka, Yesus datang mendekati dan menguatkan mereka, tenanglah Aku ini, jangan takut. Ditengah-tengah badai yang mengguncang kehidupan kita, Yesus datang untuk menguatkan, dengan lembut kita akan mendengar suaraNya, Tenanglah, Aku ini, Jangan Takut. Aku ini yang datang ke dunia yang bermasalah ini, dan sekarang ke dalam hidupmu untuk mengatasi dan menjagai dirimu. Dikatakan pada ayat 51: Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka,dan anginpun redalah. Ketika kita membuka diri supaya Dia masuk menguasai kehidupan kita maka badai itu akan berlalu.

PENUTUP

Saudaraku, percayalah ketika kita terus membangun komunikasi denganNya dan membuka hati untuk Dia bersemayam di dalamnya, walaupun awan dan kegelapan mengelilingi kita Dia berkata Aku ini, jangan takut ....(Mazmur 23, Yes 30:15). PertolonganNya akan datang tepat pada waktuNya. Maukah kita untuk terus membangun komunikasi denganNya dalam segala keadaan. Amin
Baca Terusannya »»  

Segala Sesuatu adalah milik Allah

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Segala sesuatu adalah milik Allah
Nats : Lukas 20:20-26 ; Nats Pembimbing: Roma 11:36
Tujuan : supaya pendengan menyadari bahwa segala sesuatu adalah milik Allah dan apa yang menjadi miliknya harus dikembalikan kpadaNya.

Pendahuluan
Beberapa waktu yang lalu kita menyaksikan baik melalui media massa, radio, internet, maupun TV berita tentang penyergapan para pelaku terorisme oleh pihak kepolisian. Namanya juga teroris mereka punya ide yang cerdik sehingga mereka sulit sekali untuk di deteksi keberadaannya. Mereka selalu menyamar, mereka hidup ditengah-tengah masyarakat tanpa diketahui kalau mereka itu teroris. Polisi juga tidak kehilangan akal mereka mengirim mata-mata yang menyamar untuk menyelidiki keberadaan terorisme.

Sama halnya dengan Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala yang sekian lama mau menangkap Yesus dengan berbagai tuduhan, tetapi setiap usaha mereka selalu menuai kegagalan. Dalam perikop ini para ahli-ahli taurat merasa bahwa merekalah yang dimasud dengan perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus. Mereka lalu mengirim mata-mata yang berlaku seolah-olah orang jujur, tujuannya untuk menjerat Yesus. Mereka telah menyiapkan suatu pertanyaan yang mematikan dan menurut pemikiran mereka dengan pertanyaan ini mereka dapat menangkap dan menyerahkan Tuhan Yesus kepada wewenang dan kuasa wali negeri.

Saudaraku, hal seperti ini bisa saja terjadi dalam kehidupan kita dan tidak menutup kemungkinan kita pernah melakukannya. Kita berusaha menampilkan hidup ini seolah-olah tidak bercela alias suci, namun pada kenyataannya hidup kita tidak ubahnya seperti para ahli-ahli taurat ini. Kita memakai topeng kekristenan tetapi hidup kita tidak mencerminkan hidup orang kristen yang sungguh-sungguh.
Saudaraku, seandainya kita mengerti pesan yang terkandung di dalam perkataan Tuhan Yesus, maka kita pun akan menyadari bahwa semua adalah milik Allah.
Jika demikian pesan apa yang ingin Tuhan Yesus sampaikan?

Penguraian:
Saudaraku, dalam ayat 22 mereka bertanya apakah kami diperbolehkan membayar pajak kepada kaisar atau tidak? Jelas-jelas pertanyaan ini adalah suatu jebakan. Jika Yesus menjawab bayarlah pajak kepada kaisar, berarti Yesus berpihak kepada penjajah dan jelas itu bertentangan dengan orang Israel. Mereka telah menaruh pengharapan bahwa Yesus akan menyatakan diriNya sebagai Mesias yang akan membebaskan Israel dari orang-orang Romawi. Orang Israel pada umumnya berkeberatan dan hanya membayar pajak karena paksaan. Orang Israel hanya mengakui Allah sebagai Raja dan bahwa kehidupan sosial dan politik harus dikendalikan sesuai dengan hukum agama. Jika Yesus menjawab jangan bayar pajak kepada kaisar, berarti Yesus menantang dan melawan pemerintah. Dengan demikian mereka bisa mengadukan Yesus kepada pembesar-pembesar Romawi dan pastilah Yesus ditangkap. Jadi apapun pilihannya semuanya menjatuhkan Yesus.

Tetapi apa yang menjadi jawaban Yesus, pada ayat 24-25 dikatakan: Yesus menjawab, Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah. Jawaban Yesus ini mengandung beberapa pesan, yaitu:

Yesus mau membuka kedok kemunafikan orang Farisi.
Mengakui solidaritas sebagai umat Allah yang tertindas, tetapi tidak malu juga berbisnis dengan uang terbitan kaisar romawi dan bergandengan tangan dengan penjajah jika menguntungkan mereka. Mereka bermoral ganda, menjadi suci di bait Allah dan ikut bermain kotor di luar.
Saudaraku, hal inipun tidak luput dari hidup kita, sesuatu hal yang menguntungkan bisa kita lakukan walaupun itu bertolak belakang dengan kebenaran Firman Tuhan. Banyak orang mau jadi kristen karena ada bantuan, bukan karena Yesus.

Kadang tak ubahnya hidup kita pun seperti orang Farisi yang kelihatan suci namun penuh dengan kemunafikan. Kita menasehati orang tetapi kita sendiri yang menjadi pelakunya. Saudaraku, orang munafik selalu memakai topeng dan dibalik topeng itulah terdapat kepura-puraan, kebohongan. Saudaraku, berbicara tentang kebohongan saya membaca satu artikel dalam renungan harian dimana dsalah satu universitas (Fakultas kedokteran Temple University) pernah mengadakan penelitian menarik tentang kebohongan. Mereka membentuk dua kelompok, kelompok pertama diminta untuk menceritakan suatu kebohongan dan kelompok yang kedua diminta untuk berkata benar. Selama aktivitas itu, respon otak mereka dianalisa dengan mesin MRI . hasilnya cukup mencengangkan! Ternyata kelompok pembohong mengaktifkan sembilan area diotaknya, sedangkan orang yang berkata jujur hanya memakai empat area. Untuk berdusta ternyata otak bekerja dua kali lebih keras. Ternyata berbohong itu mahal ongkosnya, tidak hanya melelahkan otak tetapi juga menambah dosa. Seorang pendusta akan dibenci Tuhan dan tidak dipercaya sesamanya. Firman Tuhan dalam Ibrani 10:26, dikatakan bahwa jika kita telah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran dan kita sengaja berbuat dosa maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu, tetapi yang ada adalah kematian yang mengerikan.

Jawaban Yesus merupakan kritik tajam terhadap Kaisar.
Yesus mengkritik kaisar karena kaisar saat itu menuntut melebihi haknya. Seorang kaisar yang seharusnya haknya hanya berhubungan dengan pemerintahan, namun kaisar saat itu ingin mengatur segala as11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!pek kehidupan manusia, termasuk urusan keagamaan. Bahkan lebih dari itu kaisar menuntut dirinya dihormati dan disembah.

Saudaraku, jawaban Yesus ini bukan hanya untuk kaisar tetapi juga untuk diri kita. Terkadang tanpa kita sadari kita pun jatuh dalam dosa kesombongan, merasa diri lebih dari orang lain sehingga orang lain harus tunduk dan menghormati kita. Ketika berhasil dalam pelayanan lupa kepada Sang pemberi keberhasilan itu. Jadi tidak heran jika dalam gereja, lembaga pelayanan, atau dalam kelompok kecil sekalipun muncul kaisar-kaisar yang ingin mendapat penghargaan dan penghormatan. Saudaraku, semua adalah milikNya, maka pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Dia.

Yesus mau menjelaskan bahwa apa yang menjadi milik kaisar adalah bagian dari milik Allah.
Melalui jawaban ini jelas bahwa Tuhan Yesus tidak membagi dua wilayah yaitu wilayah duniawi yang diatur oleh penguasa politik dengan aturan-aturannya sendiri dan wilayah sorgawi yang diatur oleh lembaga-lembaga keagamaan. Pola pembagian wilayah ini merupakan cara berpikir orang Farisi, tetapi hal ini tidak sejalan dengan pola pikir Yesus, bagi Dia milik kaisar juga merupakan bagian dari milik Allah.

Ilustrasi: lingkaran


Penutup:
Saudaraku, pada akhirnya kita harus menyadari bahwa semua adalah miliknya. Seperti dikatakan dalam nats pembimbing (Roma 11:36): Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Saudaraku, ketika kita menyadari bahwa semua adalah miliknya, maka kita pun akan menyadari bahwa hidup kita sepenuhnya adalah milik Tuhan. Apakah saudara dan saya saat ini menyadari hidup kita sepenuhnya adalah milikNya, jika ya maka saudara dan saya tidak perlu memakai topeng lagi.
Baca Terusannya »»  

Selasa, 20 Oktober 2009

Hidup Dalam Takut Akan Tuhan

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Hiduplah Dalam Takut akan Tuhan
Nats : Yosua 14:1-15
Tujuan : supaya pendengan menyadari bahwa hidup takut akan Tuhan merupakan hal yang sangat penting di dalam mengikut Tuhan.

Pendahuluan
Pada umumnya orang tua yang bijak, ketika sudah merasa umurnya sudah memasuki masa-masa usur, ia akan mengumpulkan anak-anaknya untuk membicarakan pembagian warisan entah itu berupa tanah, emas ataupun benda-benda bergerak lainnya. Demikian juga dengan bangsa Israel setelah mereka berperang dan menaklukkan tanah Kanaan, Yosua dan imam Eliazar membagikan tanah pusaka masing-masing kepada 12 suku Israel. Dikatakan bahwa 2 setengah suku telah mendapat bagian di seberang sungai Yordan, dan sembilan setengan akan mendapat pembagian tanah pusaka di Kanaan.

Saudaraku, saya jadi teringat pesan orang tua, kata orangtua saya,“anakku, saya tidak punya harta, emas, uang, yang dapat saya berikan kepada kalian“, tetapi satu pesan saya tetaplah miliki sikap takut akan Tuhan. Inilah harta yang dapat saya berikan kepada kalian, sebab harta ini tidak akan pernah habis, sampai kalian meninggalkan dunia ini.

Penguraian:
Saudaraku, Firman Tuhan pagi ini mengajak kita kembali melihat sikap seorang hamba Tuhan yaitu Kaleb di dalam menjalani kehidupannya. Kaleb berasal dari suku Yehuda, dia datang menghadap Yosua di Gilgal. Kaleb menemui Yosua untuk mengingatkan kembali apa yang Tuhan firmankan tentang dirinya dan Yosua lewat hambaNya Musa di Kades Barnea. Kalau kita melihat ke belakang waktu Musa mengutus 12 orang untuk mengintai tanah Kanaan, termasuk di dalamnya Yosua dan Kaleb. Setelah mereka kembali dari mengintai daerah itu, Kaleb dan Yosua kembali membawa kabar yang sejujur-jujurnya. Sedangkan saudara-saudara pengintai yang lain membawa kabar yang membuat tawar hati bangsa itu. Saudaraku, mengapa Kaleb bisa berkata sejujur-jujurnya sedangkan saudara yang sama-sama dengan mereka tidak menyampaikan yang benar, bahkan kabar yang mereka bawa membuat bangsa Israel gusar. Kaleb adalah sebuah contoh yang mencolok dari seorang percaya yang saleh. Sebab ia hidup dalam takut akan Tuhan. Bagi Keleb sekalipun saudara-saudara yang bersama-sama dengan dia membuat tawar hati bangsa Israel, tetapi Kaleb tetap mengikut Tuhan dengan sepenuh hati (ayat 8). Saudaraku orang yang takut akan Tuhan, akan memiliki karakter sebagai berikut:

Jujur
Orang yang takut akan Tuhan dengan sendirinya akan memiliki sikap jujur. Kaleb membawa berita kepada bangsa Israel seperti apa yang dilihat atau sesuai dengan kenyataan. Kalau kita baca di dalam Bilangan 13:31-33, disana dikatakan:“Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata:
"Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita. Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."
Saudaraku, bagaiman dengan Kaleb? Kaleb menyampaikan seperti apa yang dilihat, tidak ditambah dan tidak dikurangi. Disini kita melihat dua kondisi yang kontras, dimana Kaleb dan saudara yang sama-sama pergi mengintai membawa berita yang berbeda, padahal objek yang diintai sama, kenapa hasil akhirnya berbeda?

Ilustrasi:
Hal kecil, misalnya ketika saudara menggunakan rental komputer, mulainya jam 7 tetapi ditulis dalam buku laporan jam 7.30 atau print 5 lembar tetapi tulis 2 lembar. Mungkin saudara berpikir mumpung tidak ada yang lihat, tetapi ingat orang yang takut akan Tuhan tidak akan berbuat seperti itu. Atau contoh lain, seperti masalah penggunaan uang dalam pelayanan, apakah laporan yang kita buat seperti apa adanya, atau ada rekayasa di dalamnya.

Saudaraku, kejujuran itu sangat penting dalam hidup ini, apalagi saudara yang dibentuk disini kelak akan menjadi hamba Tuhan. Jika saudara memelihara sikap tidak jujur berarti saudara tidak hidup dalam takut akan Tuhan. Mungkin saudara bisa selesai dari sini, saudara bisa berhasil dalam pelayanan, tetapi pertanyaannya apakah pelayanan saudara berkenan di hadapan Tuhan. Jangan-jangan saudara hanya sebagai hamba upahan.

Tidak mengandalkan diri sendiri tetapi bersandar pada Tuhan
Saudaraku, orang yang hidup dalam takut akan Tuhan, tidak akan mengandalkan dirinya sendiri tetapi selalu bersandar pada Tuhan.
Ketika kita melihat saudara-saudara yang diutus bersama-sama dengan Kaleb untuk mengintai negeri Kanaan kembali dan mengatakan kepada bangsa Israel bahwa kita tidak dapat menyerang bangsa itu karena mereka lebih kuat dari pada kita. Tetapi Kaleb menenangkan hati bangsa itu, katanya kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab pasti kita akan mengalahkannya. Jika Tuhan berkenan kepada kita maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita. Jangan takut kepada mereka sebab Tuhan menyertai kita (Bil.13:30; 14:8-9).

Saudaraku, terkadang kita melihat suatu persoalah hanya dari sudut pandang kita sendiri tanpa melibatkan Tuhan. Hal ini menyebabkan kita takut menghadapi suatu persoalan, karena kita merasa kita tidak mampu untuk menghadapinya.


Implikasi dari hidup dalam takut akan TuhanOrang yang hidup dalam takut akan Tuhan akan mengalami kasih Allah yang tidak terbatas. Seperti pemazmur katakan di dalam Mazmur 103:17, ”tetapi kasih setia Tuhan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya akan orang-orang yang takut akan Dia. Saudaraku kasih manusia terbatas, mungkin hari ini kita bisa mengatakan saya mengasihi kamu, tetapi hari esok dia berbuat salah kepada kita. Apakah kita masih dapat mengatakan saya mengasihimu. Tetapi kasih Tuhan tidak ada batasnya, bagi orang yang hidup takut akan Dia. Kasih yang tanpa batas itulah yang senantiasa Tuhan nyatakan dalam kehidupan kita, melalui:
- Hidup kita dipelihara oleh Tuhan; entah itu melalui kesehatan, berkat jasmani dan yang terutama berkat rohani. Semuannya itu akan mengikuti hidup kita ketika kita hidup dalam takut akan Tuhan. Pada ayat 10 dikatakan Tuhan telah memelihara Kaleb dengan menganugerahkan kepadanya kekuatan dan keberanian jasmaniah walaupun sudah berusia delapan puluh lima tahun.

Saudaraku, percayalah ketika saudara dan saya hidup dalam takut akan Tuhan, maka Tuhan akan menyatakan kasihNya yang tak terbatas itu. Maukah kita hidup dalam takut akan Tuhan, keputusannya ada pada saudara! Amin.
Baca Terusannya »»  

Senin, 01 Juni 2009

Membangun diatas dasar yang benar

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***

Judul : Membangun di atas dasar yang benar
Teks Alkitab : 1 Korintus 3:10-17
Tujuan : Supaya pendengar sadar bahwa bukan hanya meletakkan dasar yang benar tetapi bagaimana orang percaya membangun diatas dasar yang benar itu.


PendahuluanKalau saudara jalan-jalan ke danau Cirata, mungkin orang yang baru melihat akan bertanya-tanya, kok bisa ada rumah di atas air. Saya juga waktu pertama kali melihat ini bertanya, bagaimana orang membuat rumah bisa terapung di atas air. Saudaraku, ternyata untuk membuat rumah bisa terapung di atas air, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membuat dasarnya, tentu pertama kali yang diperhatikan adalah bahan yang dapat mengapung di atas air seperti drum. Setelah dasarnya dibuat harus ditambah dengan jangkar supaya tidak mudah dibawa angin. Setelah dasarnya kuat barulah memulai pembangunan di atasnya. Demikian juga dengan kehidupan kekristenan kita, tanpa adanya dasar yang benar tidak mungkin kita bisa membangun. Misalnya aktif beribadah, suka membantu sesama, tetapi tidak mengenal siapa itu Yesus Kristus.

Penguraian

Saudaraku, rasul Paulus kembali menegaskan, sesuai dengan kasih karunia yang dianugerahkan kepadanya, disini kita lihat bahwa Paulus menyadari benar siapa dirinya, kalau bukan karena kasih karunia Allah dia tidak mungkin dapat menjadi pengikut Yesus. Kita bisa menyaksikan sebelum mengalami kasih dari Allah hidupnya seperti apa, kita bisa melihat bagaimana kehidupan Paulus sebelum mengalami pertobatan. Sebagai seorang Rasul yang telah dipercayakan untuk menyampaikan kabar sukacita tentang kelahiran, kematian dan kebangkitan Kristus, Paulus menekankan bahwa dia adalah seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar yaitu Yesus, dan orang lain membangun terus di atasnya. Kata membangun terus berarti sesuatu yang berkelanjutan, Paulus telah menyampaikan kabar keselamatan dari Yesus Kristus, dan berita ini akan terus disampaikan kepada generasi-generasi selanjutnya sampai kedatangan Yesus yang kedua kali. Namun ada hal penting yang harus diperhatikan ketika hendak membangun di atas dasar yang telah diletakkan oleh rasul Paulus yaitu tiap orang harus memperhatikan bagaimana ia membangun di atasnya. Bukan asal membangun tetapi ada hal-hal yang harus di perhatikan.

Saudaraku, ketika kita menyaksikan bencana alam, entah itu sunami, gempa bumi, atau tanah longsor, kita bisa melihat ada beberapa bangunan yang masih berdiri dan tidak terlalu banyak mengalami kerusakan. Kalau kita cermati ternyata bangunan-bangunan itu dibangun di atas pondasi yang kokoh dan juga memiliki rangka-rangka yang kokoh. Demikian juga ketika kita melihat bangunan yang memiliki pondasi yang baik dan membangun di atas pondasi itu dengan memperhatikan aturan-aturan dalam mendirikan bangunan maka bangunan tersebut akan berumur dan bertahan lama.

Saudaraku, dasar yang telah diletakkan Paulus yaitu Yesus Kristus adalah dasar yang benar, jadi tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar itu. Kita telah memperoleh keselamatan karena telah menerima Yesus sebagai Juruselamat Pribadi, ini berarti kita telah memiliki dasar yang benar. Tetapi yang menjadi pertanyaan apakah cukup dengan memiliki dasar yang benar? Pertanyaan yang mungkin sering kita dengar ”yang penting sudah percaya Yesus” selanjutnya tidak usah dipikirkan. Tetapi firman Tuhan mengatakan ”orang lain akan terus membangun di atasnya”.

Ahli bangunan yang bijaksana akan membangun di atas dasar itu dengan emas, perak dan batu permata, tetapi orang yang tidak bijaksana atau orang bodoh akan membangun di atas dasar itu dengan kayu, rumput kering dan jerami. Semua pekerjaan yang telah dibangun di atas dasar itu suatu waktu akan nampak, pekerjaan yang dibangun oleh ahli bangunan yang bijaksana hasilnya akan kokoh dan tahan lama tetapi yang dibangun oleh ahli bangunan yang bodoh atau tidak bijaksana maka hasilnya akan bersifat fana atau sementara. Ketika hari Tuhan atau penghakiman yaitu kedatangan Yesus kembali pekerjaan setiap orang akan nyata dalam sifatnya yang sebenarnya, semua akan dinyatakan dan tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan.

Saudaraku, dalam kehidupan ini terkadang kita melihat begitu banyaknya orang yang sering menutupi atau menyembunyikan hal-hal kebenaran. Mereka suka berkata bohong, atau suka menipu sesamanya. Tidak terlepas dari siapapun mungkin pernah melakukan hal semacam itu. Tetapi perlu kita sadari bahwa di depan manusia kita bisa bersandiwara, bisa menutupi-nutupi hal yang salah. Namun ingat jika hari Tuhan itu datang maka semuannya akan dsingkapkan, tidak ada satu titikpun yang tersembunyi.

Ketika hari penghakiman itu datang maka pekerjaan tiap-tiap orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan seseorang tahan uji, maka ia akan mendapat upah tetapi sebaliknya jika pekerjaan seseorang tidak tahan uji maka ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan tetapi seperti dari dalam api. Ketika hari penghakiman itu datang maka yang akan muncul hanya orang-orang percaya. Dan disinilah pekerjaan tiap-tiap orang akan nampak, dasar penilaiannya tentu bukan dari segi kuantitas (jumlah) tetapi dari segi kualitas (mutu) dari bangunan itu.

Saudaraku, ketika kita membangun di atas dasar yang benar, bukan berarti tidak akan ada masalah lagi, tetapi pada dasarnya akan banyak rintangan dan tantangan. Seperti firman Tuhan katakan di dalam Matius 16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Ketika kita sedang membangun di atas dasar yang benar pasti ada orang-orang yang tidak senang, dan akan selalu ada yang berusaha untuk merusak bangunan yang telah diletakkan di atas dasar yang benar. Orang-orang yang berusaha merusak bangunan itu datangnya dari orang-orang yang belum percaya tetapi yang sering terjadi muncul dari orang-orang percaya itu sendiri. Seperti yang terjadi di Korintus yaitu timbulnya perselisihan diatara jemaat itu sendiri, dan hal ini kalau dibiarkan akan merusak dan menggerogoti bangunan itu sendiri.

Saudaraku dalam pendirian jemaat di Korintus ada bermacam-macam orang yang bekerja sama. Paulus menasihati supaya tiap-tiap orang bertanggung jawab terhadap Allah mengenai pelayanannya di dalam pekerjaan itu. Meskipun banyak tantangan yang akan dihadapi dalam membangun di atas dasar yang benar itu, firman Tuhan mengingatkan bahwa orang-orang yang telah membangun di atas dasar itu adalah milik Allah, bait Allah, dan menjadi kediaman Allah kerena Roh Allah diam di dalamnya. Jika ada yang berusaha untuk membinasakan tempat kediaman Allah itu dengan ajaran-ajaran sesat atau usaha-usaha untuk memecah belah sehingga terjadi perpecahan yang menyedihkan, dengan demikian mengusir Roh Allah, maka Allah akah membinasakan dia.


PenutupSaudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, saat ini kita telah berada diatas dasar yang benar, tetapi bukan berarti kita puas sampai disitu. Tetapi ingat suatu hari kelak masing-masing kita akan mempertanggung jawabkan pekerjaan yang kita lakukan di atas dasar itu. Apakah hasil pekerjaan kita kokoh dan tahan lama ataukah bersifat fana atau sementara. Semua kembali kepada pribadi kita masing-masing. Tetapi percayalah jika pekerjaan yang kita bangun di atas dasar yang benar itu tahan uji, maka akan mendapat upah yaitu hidup kekal dalam kerajaanNya. Amin
Baca Terusannya »»  

Sabtu, 18 April 2009

Hidup kekal hanya ada di dalam YESUS

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Hidup kekal hanya ada di dalam YESUS
Nats : Yohanes 3:14-21
Tujuan : Supaya jemaat menyadari bahwa hidup kekal hanya diperoleh ketika percaya dan mengakui Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus, tidak terasa minggu depan kita sudah memperingati peristiwa penting di dalam kekristenan yaitu kematian dan kebangkitan Kristus atau Paskah. Meskipun paskah tidak semeriah ketika kita merayakan Natal, tetapi itu bukanlah hal yang penting. Yang terpenting adalah bagaimana kita meresponi paskah sebagai hari kemenangan Kristus, juga berarti kemenangan kita dari belenggu dosa. Sudahkah kita memahami mengapa Kristus lakukan semua itu?

Firman Tuhan hari ini kembali mengingatkan kita bahwa begitu berharganya kita dimataNya. Saudara dan saya adalah manusia yang berdosa yang seharusnya dihukum dan dibinasakan, tetapi karena kasihNya Ia mengaruniakan anakNya yang tunggal sebagai korban penebus Dosa. Tidak ada seorang manusiapun yang mampu lepas dari belenggu dosa kalau tanpa melalui pengorbanan Yesus di Golgota. Saudara bisa bayangkan, Allah yang besar, Allah sebagai pencipta dan pemilik alam semesta ini, Allah yang penuh kuasa mau turun dari surga mengambil rupa manusia yang penuh dengan kelemahan, lahir di kandang yang hina dan disaksikan oleh para gembala. KelahiranNya sangat memprihatinkan, dan bukan hanya sampai disitu, bahkan Dia rela mati tergantung di atas kayu salib, kematiannya penuh dengan penghinaan. Itu semua Dia lakukan untuk saudara dan saya, inilah anugerah terbesar dalam hidup kita, begitu berharganya pengorbanan di kayu salib untuk menebus dan memerdekakan saudara dan saya dari maut (dosa). Pada hari ketiga Dia bangkit dari antara orang mati, maut telah dikalahkan. Saudaraku jangan pernah kita main-main dengan hidup kekristenan kita, karena kita telah ditebus lunas dengan pengorbanan yang sangat mahal.

Pada ayat 16b dikatakan bahwa barang siapa percaya kepadaNya tidak akan binasa tetapi beroleh hidup yang kekal. Saudaraku hidup kekal hanya kita peroleh di dalam Yesus, di luar Yesus hanya kebinasaan. KedatanganNya ke dalam dunia ini untuk mencari yang terhilang akibat dosa. Berbahagialah jika saat ini saudara sudah menjadikan Yesus sebagai Juruselamat pribadi, ini berarti saudara sudah bebas dari hukuman atau dengan kata lain sudah hidup di dalam terang. Orang yang hidup dalam terang keinginannya adalah melakukan yang benar dan perbuatan-perbuatannya selalu menyenangkan hati Tuhan. Tetapi jika saudara masih ragu dan belum percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya juruselamat, berarti saudara masih hidup dibawah hukuman yang artinya saudara masih hidup di dalam kegelapan. Orang yang masih hidup di dalam kegelapan memiliki kecenderungan untuk berbuat hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, suka melakukan yang jahat dimata Tuhan, kecenderungan ini yang akan membawa kepada sifat melawan dan membenci terang (Allah). Meskipun dia mengetahui bahwa terang itu sudah datang tetapi lebih menyukai hidup di dalam kegelapan dari pada terang.

Saudaraku, dengan kematian Tuhan Yesus kita telah dibenarkan, kita tidak lagi hidup dibawah penghukuman tetapi berada di bawah anugerah. Dengan kematianNya berarti kita memiliki kepastian keselamatan. Dengan kematiannya kita diperdamaikan dengan Allah. Saudaraku percayalah bahwa hidup yang kekal akan saudara peroleh ketika saudara mengakui dan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Puji Tuhan! Selamat PASKAH! Haleluya!
Baca Terusannya »»  

Sehat Adalah Anugerah

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***

SEHAT = ANUGERAH
Hari kamis tanggal 9 April 2009 ada dua peristiwa penting yaitu pesta demokrasi bangsa kita yang tercinta dan perayaan kamis putih (perjamuan terakhir Tuhan Yesus dan murid-muridNya sebelum masuk hari sengsara). Sebagai warga Negara yang bertanggung jawab kami harus ikut mensukseskan pesta demokrasi ini dengan ikut terlibat dalam pemilihan anggota legislaif, saya dan istri sudah masuk DPT di daerah pemilihan Cimahi. Kami cukup antusias untuk mengikuti pemilu legislative ini dan sudah memiliki daftar calon yang akan dicontreng. Tetapi apa yang terjadi rencana yang indah itu sirna seketika, bak ditelan badai samudra raya. Harusnya hari yang menyenagkan berubah menjadi hari yang penuh kesesakan dan perenungan tentang makna hidup ini.

Sudah menjadi agenda kami sekeluarga untuk selalu mengutamakan Tuhan sebelum melakukan kegiatan di pagi hari. Setelah selesai doa pagi istri saya merasa kurang enak badan, suhu badan naik, awalnya seperti tidak mengkuatirkan, tetapi menjelang siang badannya sudah mulai kejang-kejang. Melihat kondisi istri demikian saya cukup kuatir, dalam hati kecil saya berseru kepada Tuhan, apa lagi yang akan Tuhan nyatakan dalam hidup kami. saya doakan istri saya, dan dengan kondisi yang kejang-kejang saya putuskan untuk memeriksakan ke rumah sakit di Cianjur. Puji Tuhan kami bisa menggunakan mobil kampus untuk mengantar kami ke rumah sakit.

Setelah tiba di rumah sakit, batin saya memprotes kondisi rumah sakit yang sangat memprihatinkan. Tetapi satu hal yang Tuhan ingatkan kepada saya, ternyata sehat itu adalah anugrah yang tak ternilai harganya, seringkali kita tidak mensyukuri akan anugrah sehat ini, seringkali kita mengganggap hanya ketika mendapat berkat materi baru kita bersyukur. Trima kasih Tuhan, jika Engkau mengizinkan saya mengalami semua ini. Suatu pengalaman hidup yang tak akan saya lupakan.

Ketika kami memasuki ruang parkir, suasananya campur aduk, melihat wajah-wajah yang ada di sana, ada yang tegang, ada yang sedih, ada yang menangis, dan wajah-wajah yang saya tidak bisa gambarkan. Dari tempat parkir saya menggandeng tangan istri yang lemas karena badannya yang kejang-kejang menahan rasa sakit masuk ke dalam ruang IGD. Melihat wajah-wajah yang terbaring tak berdaya di dalam ruangan yang penuh sesak itu, hati kecil saya kembali bersyukur dan mengatakan bahwa sehat itu adalah anugerah yang tidak ternilai harganya. Karena pasien penuh sesak sedangkan dokter hanya ada satu, maka kami harus bersabar cukup lama untuk mendapat perawatan.

Waktu menunggu itu, saya melihat pasien terus berdatangan yang rata-rata kondisinya cukup parah, begitu rapunya manusia itu. Disamping kanan saya seorang perawat sedang menjahit dan membalut luka seorang anak yang jarinya patah karena tabrakan motor, disamping kiri saya seorang nenek sedang berjuang mempertahankan hidupnya, dari depan pintu muncul lagi pasien yang digotong karena kondisinya yang sudah parah. Melihat pasien yang begitu penuh, istri saya di pindahkan keruang sebelah untuk mendapatkan perawatan yaitu pemeriksaan tekanan darah dan pemasangan infus untuk mengurangi rasa kejang-kejang, kami harus menunggu karena hasil pemeriksaan darah dan observasi, kalau hasilnya baik kami boleh rawat jalan tetapi kalau hasilnya buruk maka harus di rawat. Dalam waktu menunggu itulah Tuhan kembali memperlihatkan bahwa manusia itu sangat rapuh. Satu persatu Tuhan perlihatkan, mulai dari seorang bapak yang masuk karena kecelakaan tabrakan motor, kondisinya sangat parah kepalanya kena benturan sehingga langsung mengalami koma, nafasnya hanya kelihatan di leher dan kepalanya mengalami luka dalam, karena kondisinya yang sangat parah jadi harus di rujuk rumah sakit di Bandung. Kemudian masuk lagi satu cewek yang sudah tidak sadarkan diri karena mengalami hal yang sama yaitu kecelakaan motor, untung nyawanya masih dapat diselamatkan. Tidak berselang lama masuk lagi satu pemuda yang kakinya sobek karena kecelakaan/tabrakan motor, kakinya harus di jahit. Selanjutnya masuk lagi yang paling parah kepalanya sudah penuh dengan darah, darah sudah keluar dari hidung, mulut dan telinga, sudah tidak sadarkan diri, kondisinya sangat menyedihkan, darah harus dipompa keluar dari mulutnya. Dan yang terakhir seorang kakek yang patah kakinya karena motor yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Oh Tuhan, dalam waktu yang singkat itu Engkau mengingatkan saya, begitu rapunya manusia itu dan betapa berharganya anugrah kesehatan yang Kau berikan itu. Ampuni saya Tuhan jika selama ini saya kurang mensyukuri anugrahMu yang satu ini.

Puji Tuhan setelah melihat hasil pemeriksaan darah dari laboratorium menunjukkan hasil yang baik, maka kami boleh rawat jalan. Puji Tuhan, terima kasih kami bisa mengalami semua ini yang akan semakin mendewasan kami di dalam mengiring Tuhan Yesus.
Baca Terusannya »»  

Rabu, 04 Maret 2009

Hidup Dalam Ketaatan

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Hiduplah Dalam Ketaatan dan Nikmati segala berkat-Nya
Nats : Ulangan 27:1-26
Tujuan :

Pendahuluan
Ada sekolah berasrama yang salah satu aturannya melarang siswanya untuk berpacaran selama studynya belum selesai, jika aturan ini dilanggar maka konsekuensinya sipelanggar akan dikeluarkan.


Penguraian:
Kitab Ulangan mengulang dan menekankan kembali perjanjian yang dibuat antara bangsa Israel dengan Allah di Sinai. Musa dan para tua-tua Israel mendorong umat Israel supaya melaksanakan peraturan-peraturan dan terus mendorong supaya bangsa Israel menyerahkan diri kepada kehendak Allah. Kitab ini menggambarkan kehidupan yang berbahagia dalam persekutuan dengan Allah sambil menikmati segala berkat-Nya. Dan juga menggambarkan akibat yang akan terjadi jika mereka melalaikan perjanjian. Musa dan para tua-tua Israel kembali memerintahkan kepada bangsa Israel sebelum memasuki tanah perjanjian untuk tetap mengingat dan berpegang pada perintah Tuhan. Musa mengingatkan kepada bangsa Israel apa artinya menjadi umat Allah.

Perintah sebelum memasuki tanah perjanjian: Berpegang pada segenap perintah Allah. Menegakkan batu-batu besar dan mengapurnya lalu menuliskan segala perkataan hukum Taurat pada batu itu. Kedua, sesudah memasuki tanah perjanjian batu-batu itu ditegakkan di gunung Ebal, dan disana juga didirikan mezbah untuk Tuhan dan diatasnya harus dipersembahkan persembahan keselamatan dan persembahan untuk Tuhan. Perintah yang sama sebelum memasuki tanah perjanjian kembali di tegaskan yaitu menuliskan segala pertakaan hukum taurat dengan jelas dan terang pada batu-batu itu. Selanjutnya pada ayat 10 kembali ditegaskan kepada bangsa Israel bahwa mereka adalah umat kepunyaan TUHAN, jadi mereka mendengar suara Tuhan, melakukan perintah dan ketetapanNya.
Kita sebagai Israel rohani yang juga adalah umat kepunyaannya menerima perintah yang sama untuk selalu menuliskan segenap firmanNya di dalam hati kita, mendirikan mesbah pribadi maupun keluarga yang diatasnya dipersembahkan persembahan untuk menyenangkan Tuhan.

Saudaraku, firman Tuhan dengan sangat jelas melukiskan bagaimana hukum taurat mendatangkan hukuman dan kematian.

Memiliki Ketaatan
Allah menghendaki bangsa Israel selalu hidup di dalam ketaatan. Pada ayat 9 dan 10 Musa dan imam-imam orang Lewi berbicara kepada seluruh orang Israel: Pada hari ini engkau telah menjadi umat Tuhan, Allahmu. Sebab itu engkau harus mendengarkan suara Tuhan Allahmu, dan melakukan perintah dan ketetapanNya yang kusampaikan padamu pada hari ini.
Kesalahan umat Israel sejak dahulu adalah sikap pemberontakannya/ketidaktaatan kepada Allah dan sering jatuh dalam penyembahan berhala. Salah satu yang diberhalakan adalah sifat kesatuan kelompok yang cenderung menjadi arogansi kelompok. Ketika dibebaskan dari perbudakan di Mesir kemudian secara kelompok mengikut Musa keluar dari Mesir, mereka menolak Musa dan membuat berhala anak lembu dari emas sebagai pengganti Yahweh/Elohim (Kel.32:1-6), itulah sebabnya generasi Israel itu dihukum berputar-putar selama 40 tahun di gurun Sinai sampai habis.
Ketika berada di Kanaan arogansi kelompok itu dinyatakan dengan meminta seorang raja sebagai ganti Yahweh sebagai raja mereka (1Samuel 8:6-7). Pemberontakan yang terus terjadi menyebabkan mereka dihukum dalam pembuangan ke Siria dan kemudian Babel. Sekalipun pada masa Ezra dan Nehemia mereka diperkenankan pulang dan membangun Bait Allah, sikap mereka terhadap Yahweh tetap keras, bahkan ketika Messias Yesus turun ke bumi mereka menyalibkan Dia dan dengan mengatas-namakan kelompok berani menanggung akibatnya agar tertanggung atas mereka (Matius 27:23-25).
Gerakan Zionisme bukanlah berkat perjanjian Tuhan melainkan gerakan politik (sebagian besar orang Israel tidak lagi percaya Yahweh), itulah sebabnya dalam mencapai kemerdekaan Israel dan keamanannya, mereka tidak segan membumi hanguskan lawan-lawannya. Israel sebagai keturunan waris perjanjian Abraham yang seharusnya menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di sekelilingnya sekali lagi telah gagal melaksanakan misi Tuhan untuk menjadi berkat. Jadi ketaatan menuntut kerendahan hati.

Implikasi dari Ketaatan

Hidup dalam firman-Nya; berarti hidup dalam roh bukan dalam kedagingan.
Melalui ketaatan kita akan selalu hidup dalam Firman-Nya. Jika sudah hidup dalam firmanNya maka pasti menjadi berkat bagi orang lain. Ketaatan menuntut kerendahan hati. Berkat Allah kepada Abraham diteruskan melalui Tuhan Yesus agar para pengikut Yesus juga menjadi berkat.
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” (Galatia 3:14)
Pertanyaannya, bagaimana dengan Umat Kristen? Umat Kristen juga sebagai ‘Israel Rohani’ menerima perjanjian berkat keselamatan dari Tuhan Yesus, Allah yang menjadi daging.
Bagaimana dengan kita sebagai umat Kristen yang telah diberkati dengan keselamatan, apakah kita telah menjadi berkat bagi orang lain? Pernah ada poster dari Korea yang menunjukkan karikatur gereja besar (mega church). Yang menarik adalah, lukisan gereja itu diberi mata yang meneteskan air mata, dan mata itu digambarkan melihat kawasan disekelilingnya yang berisi rumah-rumah gubuk.
Umat Kristen telah diberkati, namun berkat itu bukan untuk dinikmati diri sendiri, melainkan mereka dipanggil agar menjadi berkat bagi sesama manusia dan bangsa-bangsa lain. Karena itu umat Kristen jangan mengulang arogansi kelompok umat Israel melainkan hendaknya ia taat kepada Tuhan Yesus yang telah mengasihi kita agar kitapun menjadi berkat dan mengasihi sesama kita. Diberkati agar menjadi berkat. Abraham akan diberkati agar menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain.



Implikasi dari Ketidaktaatan
Pelanggaran yang dibahas adalah tentang dosa-dosa tersembunyi yang sangat mungkin lolos dari pengawasan manusia sehingga tidak bisa dihukum. (bd Ayub 31:24-28). 12 kali ucapan kutuk di atas gunung Ebal (27:15-26). Orang-orang yang terkutuk adalah mereka yang secara diam-diam :
- Melanggar tuntutan Allah untuk menghormati diriNya (ay 15). Penyembah berhala, menurut Marthin Luter, berhala adalah segala sesuatu yang bukan Allah tetapi darinya kita mencari segala yang baik bagi kita, yang kepadanya kita memberi hati, kepercayaan, kasih, pengharapan, pikiran, tenaga, dan seluruh orientasi hidup.
- Tidak menghormati pihak berwewenang dengan sah (ay 16)
- Tidak menghormati kebenaran (ay 17-19)
- Tidak menghomati keluarga (ay 20-23)
- Tidak menghormati kehidupan manusia (ay 24,25)
- Tidak menghormati perjanjian Allah (ay 26)

Tidak sepata kata pun berkat yang diucapkan dari gunung Gerizim mengapa demikian, ini menggambarkan bahwa sistim taurat tidak sanggup memberikan berkat. Di dalam kutuk taurat tidak terdapat sukacita tetapi ada sukacita pada mezbah yang telah melepaskan kita dari kutuk. Mezbah melambangkan golgota. Kristus telah melepaskan kita dari kutuk hukum taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita. (Gal 3:13).


Penutup

Di dalam Amsal 13:13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan. Orang yang hidup dalam firmanNya dalam hidupnya akan nampak: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sehingga orang-orang yang berada disekitarnya akan merasakan pengaruhnya. Orang yang hidup dalam firmanNya mengerti apa yang menjadi kehendak Allah. Seperti ikan yang hidup di dalam laut tetapi tidak ikut asin

Saudaraku, yakinlah bahwa kita ini adalah umat kepunyaan Allah yang telah dilepaskan dari kutuk hukum Taurat dengan jalan digantung di atas kayu salib oleh sebab itu dengarkanlah suaraNya, lakukan perintah dan ketetapanNya. Jika itu terjadi dalam hidupmu, maka engkau akan berkenan dihadapanNya dan akan memperoleh janji-janjiNya.
Baca Terusannya »»  

Pokok Anggur Yang Benar

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Pendahuluan
Waktu saya masih tinggal di salah satu perumahan di Cimahi. Tetangga kami memiliki tanaman anggur yang sudah berbuah. Tanaman ini cukup subur sehingga harus dijalarkan kebeberapa rumah di komplek itu. Saya amati pemiliknya setiap pagi dan sore selalu rajin menyiran dan memelihara pohon anggur tersebut. Suatu waktu si pemilik bercerita tentang pohon anggurnya itu, katanya, supaya pohon anggurnya menghasilkan buah-buah yang terbaik maka pohonnya harus diberi lebih banyak perhatian. Misalnya; tanahnya harus benar-benar bersih, dibuatkan jari-jari untuk merambat, itulah sebabnya mengapa hampir setiap hari dia selalu memberikan perhatian khusus kepada pohon anggurnya itu. Pohon anggur memiliki sifat yang cepat tumbuh dengan subur, karena sifatnya itu maka membutuhkan pemangkasan. Pohon anggur memiliki dua macam ranting yaitu yang berbuah dan yang tidak berbuah. Ranting yang tidak berbuah dipotong supaya tidak menghabiskan kekuatan tumbuhan itu. Pohon anggur tidak bisa menghasilkan banyak buah kalau ranting-ranting yang kering tidak dipotong.


Dalam hal ini, Tuhan Yesus mengetahui benar, sehingga Ia memakai perumpamaan tentang pokok anggur. Dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus mengumpamakan dirinya sebagai pokok anggur dan Bapa-Nya adalah pengusahanya. Di atas telah disebutkan pada pokok anggur terdapat dua ranting yaitu ranting yang tidak berbuah dan ranting yang berbuah dan kedua ranting ini sama-sama melekat pada pokok anggur tetapi memiliki perbedaan yaitu satunya menghasilkan buah dan lainnya tidak menghasilkan buah. Tuhan Yesus katakan bahwa ranting yang tidak berbuah akan dipotong dan ranting yang berbuah akan dibersihkannya. Dimana posisi saudara saat ini, mungkin engkau mengatakan saya sudah berbuah, tetapi Tuhan mengatakan bahwa ranting yang sudah berbuahpun masih akan dibersihkan, supaya menghasilkan buah yang banyak.

Ranting yang kering/tidak berbuah
Dalam perumpamaan ini, siapa yang dimaksud dengan ranting yang kering? Orang-orang percaya yang hanya mengaku kristen tetapi kehidupannya tidak mencerminkan kekristenan, hanya pengakuan saja tetapi tanpa perbuatan. Mereka menguasai firman Tuhan, pandai berdebat tentang firman Tuhan, tetapi hanya sampai disitu, ketika tiba waktunya untuk melakukan mereka tidak melakukan (Baca Yesaya 29:13). Tuhan Yesus memaksudkan orang-orang seperti ini adalah ranting-ranting yang tidak berguna.yang kelihatan adalah daunnya saja yang rimbun, kelihatan subur tetapi tidak menghasilkan buah. ketika mereka mendengar firman mereka bersukacita, namun ketika persoalan menghampiri hidup mereka mereka mulai meninggalkan Tuhan (murtad). Ketika saudara mengeraskan hati terhadap tawaran Tuhan untuk mempercayai Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatmu. Ketika saudara melayani dia dengan bibir dan kata-kata, mungkin saudara bisa menyampaikan firman Tuhan dengan begitu bagus sampai orang menangis mendengarnya tetapi saudara sendiri tidak menjadi pelaku firman, apa bedanya saudara dengan ranting yang tidak berbuah.



Ranting yang menghasilkan buah
Bagaimana supaya ranting yang telah dibersihkan dapat menghasilkan buah yang banyak? Terlebih dahulu harus menyatu dengan pokoknya atau terlebih dahulu memiliki kontak dengan pokoknya. Saya punya teman yang dulunya pemabuk dan pemakai narkoba namun semua itu berubah ketika dia hidup menyatu dengan keluarga hamba Tuhan. Suatu waktu dia mencoba lari dari rumah hamba Tuhan itu dan mulai menenpuh jalannya sendiri, tapi pada akhirnya ia jatuh kembali kepada kebiasaan lamanya. Disini kita dapat melihat bahwa ketika kita memelihara kontak dengan sesuatu yang baik kita dapat mengalahkan sesuatu yang jahat. Saudaraku, selama kita berada dalam kehadiran Kristus kita tidak akan menjamah hal-hal yang jahat, misalnya ketika saudara memulai pagi hari dengan doa, meskipun singkat tetapi akan memberi daya tahan untuk seluruh hari itu. Bagaimana cara menyatukan pokok anggur yang benar yaitu dengan cara terus menerus memelihara kontak dengan-Nya. Berarti, mengatur kehidupan, mengatur doa, mengatur saat teduh, sehingga tidak pernah ada waktu untuk kita memberi kesempatan melupakan dia.

Apa yang dihasilkan jika ranting menyatu dengan pokoknya
Apakah saudara pernah melihat tumbuhan benalu, kalau diamati maka pola benalu, awalnya hanya menempel pada pohon yang ditumpangi tetapi lama kelamaan benalu tersebut akan menyatu dengan pohonnya dan menyerupai pohon tempat dia menempel. Saudaraku, demikian juga halnya dengan kita ketika kita sudah menyatu dengan pokok anggur yang benar maka akan menghasilkan buah yang bayak yang akan membawa kita semakin menyerupai dengan pokoknya. Dengan menghasilkan buah yang banyak, ini akan membawa saudara semakin menggenal Allah dan semua itu akan membawa kemuliaan bagiNya. Jika saudara sudah menghasilkan buah dari pokok anggur yang benar, maka lewat pola hidup saudara orang akan ingat dan memuliahkan Allah. Ada satu kisah nyata yang pernah saya alami, waktu itu kami tidak punya beras untuk masak hari itu, namun ketika kami selesai doa pagi ada orang yang mengantar beras, saat itu juga kami memuliahkan Tuhan karena Tuhan telah menolong kami lewat perbuatan orang itu. Jadi melalui kehidupan dan kelakuan kita, kita bisa menyatakan kemuliaan Allah, dan inilah yang membuktikan kita sebagai murid-murid Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus kembali menekankan bahwa di luar Aku kamu tidak dapat beruat apa-apa, kamu akan menghasilkan buah jikalauah kamu tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Jika firmanNya hidup di dalammu, maka Minta apa saja yang kamu kehendaki maka engkau akan menerimanya, inilah janji Tuhan bagi setiap orang percaya yang sudah menyatu dengan pokok anggur yang benar.

Apa yang dihasilkan jika ranting tidak memiliki kontak dengan pokoknya
Ketika saudara mulai acuh tak acuh dengan kehidupan rohani saudara, berarti saudara mulai merusak kontak dengan pokoknya. Ingat pada saat saudara tidak kontak lagi denganNya, maka saudara tidak bisa berbuat apa-apa, saudara tidak ubahnya seperti ranting yang kering, dikumpulkan dan dicampakkan lalu dibakar. Ingat ranting yang tidak berbuah menuju kepada kebinasaan.

Mungkin saudara bertanya dalam hati, bagaimana saya mengetahui bahwa saya telah menyatu dengan pokoknya:
apakah karena sudah kristen sejak lahir sudah bisa dikatakan menyatu dengan pokoknya?
apakah kalau kita rajin kegereja dan aktif dalam kegiatan gerejawi sudah bisa dikatakan menyatu dengan pokoknya?
apakah karena kita memiliki jabatan digereja sudah bisa dikatakan menyatu dengan pokoknya?
atau karena kita sudah banyak membantu saudara seiman, banyak membantu orang susah, sudah bisa dikatakan menyatu dengan pokoknya

Firman Tuhan katakan bahwa dari buahnyalah kita akan mengetahui apakah kita menyatu dengan pokoknya. Ranting yang menyatu dengan pokoknya akan menghasilkan buah yang banyak. Demikian juga dengan orang yang hidup di dalam firman-Nya dan menjadi pelaku-pelaku firman akan menghasilkan buah-buah roh dan tidak lagi hidup di dalam daging. Bagaimana dengan hidup saudara saat ini, apakah sudah menghasilkan buah yang banyak?

Penutup
Saudaraku, orang yang hidupnya menyatu dengan Kristus pasti akan menghasilkan buah yang banyak. Kata Yesus, diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Saudara, percayalah ketika kita melekat pada pokok anggur yang benar, maka kita akan menghasilkan buah yang banyak. Apakah saudara mau untuk terus melekat pada pokok anggur yang benar? Amin.
Baca Terusannya »»  

Jumat, 16 Januari 2009

Karena Kasih-Nya

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Karena Kasih-Nya Dia Datang
Nats : Lukas 2:11


PENDAHULUAN
Awal bulan Desember gereja kami membentuk satu panitia untuk mempersiapkan perayaan natal tahun ini dengan haparan semua kegiatan dapat terkoordinir dengan baik. Ada satu hal yang terjadi di gereja kami, ketika sedang rapat panitia salah satu anggota panitia berdiri dan menyampaikan pendapatnya, bahwa dia dari awal tidak setuju dengan acara natal, karena menurut dia kegiatan natal begitu-begitu saja dari tahun ke tahun, tidak ada sesuatu yang baru. Saudaraku, meskipun Natal kita lalui tiap tahun, bukan berarti Natal tahun ini akan kita lewati tanpa makna, bukan?

Saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, biasanya memasuki bulan Desember orang-orang Kristen sudah mulai sibuk, entah di rumah, di gereja, di tempat pelayanan, dan lain sebagainya. Mereka sibuk terlibat dengan kegiatan untuk mempersiapkan Natal, dan masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk memeriahkan Natal tahun ini, tetapi ada juga yang masah bodoh. Namun terlepas dari semua itu ada satu pertanyaan yang sangat penting untuk kita renungkan yaitu apa makna Natal bagi saya pribadi? Atau kita berkata Natal sudah menjadi rutinitas orang Kristen setiap bulan Desember, atau kita berkata natal begitu-begitu saja dari tahun ke tahun, tidak ada sesuatu yang baru. Mendengar kata Natal! Kata itu sendiri telah mencerminkan perasaan sukacita yang luar biasa. Di setiap tempat ada banyak hal yang mengingatkan tentang hari yang menggembirakan ini. Kalau kita melihat daerah-daerah yang mayoritas Kristen, biasanya memasuki bulan Desember lagu-lagu Natal sudah diputar dimana-mana, rumah-rumah dan pertokoan sudah dihiasi dengan pohon natal dan berbagai pernak-perniknya. Dan yang lebih ektrim lagi ada yang menyambut Natal dengan mabuk-mabukan, mengapa demikian? Karena banyak orang yang tidak memahami apa makna natal itu!

Ilustrasi:
Saya jadi teringat dengan Natal dua puluh tahun lalu di kampung. Bersyukurlah kalau kita hidup di daerah yang mayoritas Kristen, karena akan sangat terasa nuansa natalnya. Biasanya memasuki minggu pertama bulan desember sudah ada gereja yang merayakan Natal. Apa yang pernah saya alami kadang membawa kerinduan untuk merasakan suasana natal yang sama. Sepintas saya gambarkan suasana Natal dikampung, didesa yang jauh dari keramaian kota sangat terasa kebersamaan dan toleransi yang tinggi, jika ada gereja yang merayakan Natal maka gereja-gereja yang lain akan ikut sama-sama meskipun berbeda latar belakang doktrin, bahkan banyak dari golongan orang yang belum percaya turut serta memeriakan natal, jadi ketika gereja mengadakan acara natal maka gereja akan penuh bahkan sampai keluar gereja. Tetapi ada satu hal yang selalu menjadi pertanyaan, apakah mereka yang datang itu benar-benar memahami makna natal itu? Atau jangan-jangan mereka mau datang hanya karena gereja tersebut menyediakan nasi bungkus yang dibagikan diakhir acara? Jujur saya katakan bahwa sekian tahun saya mengikuti natal di kampung, sebagian orang tidak mengerti makna Natal itu, termasuk saya dan banyak teman-teman seangkatan saya. Kebanyakan yang datang hanya karena ada pembagian makanan.

Saudaraku, jika kita melihat kembali ke belakang bagaimana Natal yang pertama kali, dimana penuh dengan kesederhanaan. Ketika Yesus lahir ke dunia ini, tidak ada suatu upacara khusus yang diadakan untuk menyambut-Nya. Ia masuk tanpa diketahui orang banyak, dan tidak ada pelopor-pelopor yang menyatakan-Nya sebagai Raja. Ia telah ada di dalam dunia tetapi dunia tidak mengenalNya. Allah datang ke bumi bukan dalam pusaran angin yang menderu atau api yang menyala-nyala. Tidak terbayangkan bagaimana pencipta segala-sesuatu menyusut, mengecil, sangat kecil, sampai menjadi sebuah sel telur, dan dilahirkan seorang perawan. Kelahiran-Nya pun mengambil tempat di kandang hewan, tanpa pegawai, Raja yang baru dilahirkan itu diletakkan di tempat makanan hewan. Kelahirannya disaksikan oleh para gembala sewaan yang buta huruf, yang sedang menjaga domba orang lain, bukan siapa-siapa yang namanya pun tidak tercatat. Di mata orang Yahudi para gembala ini memiliki reputasi yang jelek, mereka di cap sebagai yang tidak bertuhan dan di dalam rumah ibadah mereka ditempatkan luar halaman. Tetapi justru merekalah yang dipilih Allah untuk membantu merayakan kelahiranNya. Dia dilahirkan ditengah pergolakan dan teror, dan menghabiskan masa bayiNya dengan bersembunyi di Mesir sebagai pengungsi.

Maka dari itu, kelirulah orang-orang yang terus mengharapkan seorang Juruselamat yang datang dengan segala kemegahan dan juga suatu kekeliruan jika masih ada orang Kristen beranggapan bahwa perayaan natal itu harus mewah, semuanya harus serba baru, dan lain sebagainya. Ingat Yesus lahir penuh dengan kesederhanaan, lahir di dalam kandang domba, disaksikan oleh orang-orang sederhana yaitu gembala. Saudaraku, memaknai Natal bukan dengan memasang pohon Natal di rumah kita, berkirim bingkisan untuk kerabat dan rekan, atau memakai baju baru. Jangan sampai kita mengaburkan esensi Natal dengan kemeriahan perayaan dan pernak-perniknya. Saudaraku, yang terpenting bagi kita adalah apa makna kedatangan-Nya ke dalam dunia ini, khususnya bagi pribadi kita masing-masing. Jika kita menemukan maknanya, maka Natal tahun ini akan sangat berarti dan akan memberikan sukacita yang besar di dalam menjalani hidup ini, marilah kita menikmatinya sebagai refleksi pribadi.

Saudaraku, kedatanganNya ke dalam dunia ini telah dinubuatkan, misalnya di dalam Kejadian 3:15 bahwa Yesus adalah keturunan dari perempuan, Yesaya 7:14 Yesus dilahirkan oleh seorang anak dara/perawan. Bahkan Orang-orang Israel tahu bahwa suatu hari nanti Juru Selamat akan dilahirkan di Betlehem, sebuah desa kecil di dekat Yerusalem. Nabi Mikha telah menubuatkan hal ini lebih dari tujuh ratus tahun sebelum Yesus dilahirkan. "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala" (Mikha 5:1). Jika demikian apa tujuan kedatangan-Nya?
Karena semua manusia telah berdosa (Roma 3:10)
Sejak kejatuan manusia ke dalam dosa, maka sejak itu juga manusia terpisah dari Allah yang kudus. Perlu kita pahami bahwa Allah itu kudus dan sesuatu yang kudus tidak bisa bersama dengan yang tidak kudus atau yang berdosa. Di dalam 1 korintus 15:21a dikatakan ”Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia”, karena dosa hawa memakan buah terlarang, maka semua manusia mewarisi dosa itu. Beberapa gambaran sikap orang berdosa:
Memiliki kecenderungan untuk melawan, Kej. 2:17
Hidupnya penuh dengan kepura-puraan, Mat. 23:28
Hidupnya dikuasai hawa nafsu, Mark. 7:21-23
Lebih menyukai hidup didalam kegelapan walaupun tahu kalau terang itu sudah datang, Roma 1:23 .... ada Debat Partai tanggal 10 desember di TVOne antara PDS dan PDKI, dimana mereka saling membuka keboroka masing-masing
Dan lain sebagainya

Dalam kondisi yang tidak berdaya karena dosa, manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Harus ada korban penghapus dosa, dan hanya Yesus yang bisa melakukan itu, supaya manusia bisa berdamai kembali dengan Allah yang kudus. Jadi Tujuan kedatangannya adalah untuk menebus dosa semua manusia. Allah memberikan tawaran, karena manusia memiliki kehendak bebas, tinggal pilih mau menerima tawaran Allah atau memilih untuk binasa.

Melayani orang yang hancur, terbuang dan terhilang (Yes. 61:1-2; Mat. 12:20; Mat. 18:11). Di dalam Matius 12:20. Ketika kita sudah menjadi orang percaya, kita akan mengalami suatu tantangan namun kita jangan kuatir karena kuasa dan anugerahNya akan selalu menopang orang yang lemah. Dia datang untuk menetapkan jalan keselamatan dan mendorong orang untuk menjadi tulus dan terus mempunyai pengharapan di dalam Dia, meskipun banyak kelemahan. Di dalam Matius 12:20 orang yang mengikut Dia digambarkan seperti buluh yang patah terkulai dan sumbu yang pudar nyalanya. Orang yang baru percaya itu lemah seperti buluh yang patah terkulai, dan kelemahan mereka itu seperti sumbu yang pudar nyalanya. Mereka memang mempunyai sedikit kehidupan, tetapi kehidupan itu seperti buluh yang patah terkulai. Mereka memiliki sedikit panas, tetapi panas itu bagaikan panas sumbu yang pudar nyalanya. Mungkin masih ada diantara kita yang hadir hari ini masih memiliki kehidupan seperti itu, meskipun sudah bertahun-tahun menjadi orang Kristen, bahkan sejak lahir sudah menjadi orang Kristen. Mengiring Tuhan dengan setengah hati, hidupnya panas-panas tai ayam, kadang ke gereja kalau ada kepentingan, memiliki kerinduan ke gereja kalau hari Natal. Dan yang seringkali kita jumpai di dalam kehidupan berjemaat, adalah banyak orang yang tadinya setia mengiring Yesus, hidup saleh, aktif dalam berbagai kegiatan gereja, tetapi setelah kecewa dengan seseorang, dia menjadi mundur, dan tanpa sadar kian hari kian tenggelam, terbawa oleh kehendak dagingnya. Ada pula karena merasa telah cukup lama berdoa memohonkan kesembuhan, tapi tak kunjung sembuh, mereka lalu undur pergi mencari pertolongan dukun. Akibatnya, hidupnya makin jauh dari Tuhan. Ada pula yang tak kuat menanggung beban kesulitan; saat cobaan datang, mereka lalu jatuh dan undur dari Tuhan. Mikha menyamakan mereka dengan orang-orang pincang, yang tidak tegar berdiri, yang langkahnya tidak rata alias tidak jujur di mata Tuhan.

Meskipun kita mengalami hal-hal demikian dalam menjalani hidup ini, tetapi Yesus masih memiliki belas kasihan. Ia tidak mau mematahkan semangat kita apalagi menolak atau membuang kita. Buluh yang patah terkulai tidak akan pernah diputuskan dan diinjak-injak melainkan akan ditopang dan dibuat sekuat pohon cemara atau pohon kelapa yang kuat dan subur. Dia akan menopang kita dari yang lemah, bertumbuh sampai menghasilkan buah. Alkitab berkata, ada lengan yang kekar, yang mengumpulkan dan menghimpunkan mereka yang pincang dan yang terpencar-pencar itu. Ada tangan yang berkuasa membawa minyak dan membalut luka hati, dan ada tangan yang menopang dan menguatkan yang lemah, sehingga kembali tegak berdiri.

Menyelamatkan semua bangsa (Luk. 2:10,11; 2 Kor. 5:15)
Luk.2:10, malaikat membritahukan kepada gembala tentang kesukaan besar bagi segala bangsa yaitu Juruselamat yang telah lahir di kota Daud. Yesus datang untuk menyelamatkan semua bangsa.

PENUTUP

Saudaraku, kembali saya tegaskan bahwa memaknai Natal bukan dengan memasang pohon Natal di rumah kita, berkirim bingkisan untuk kerabat dan rekan, atau memakai baju baru. Jangan sampai kita mengaburkan esensi Natal dengan kemeriahan perayaan dan pernak-perniknya, namun marilah kita menikmatinya sebagai refleksi pribadi. Perayaan Natal jangan pula hanya terfokus pada diri kita sendiri, namun justru harus kita lakukan untuk menunjukkan solidaritas kita kepada sesama.

Saudaraku, satu hal yang perlu direnungkan bahwa setiap orang percaya sudah seharusnya mengerti dan mengetahui apa arti sebenarnya dari sukacita Natal tersebut. Kita harus menyadari bahwa Natal merupakan suatu perayaan penghormatan kepada Allah karena Dia sudah menyatakan kasih-Nya melalui kelahiran Yesus? Natal adalah hari di mana kita merayakan kelahiran Kristus, Tuhan kita. Ingatlah untuk merenung sejenak dan mengucap syukur karena Allah telah mengirimkan hadiah yang terbesar bagi kita semua, yaitu Yesus, Putra-Nya. Di dalam Yohanes 3:16 Allah berfirman: ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” jadi semua karena kasih-Nya.

Saudaraku hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Sambutlah Dia sebagai Juruselamat pribadimu, maka Dia akan memberikan hidup kekal bagimu. Sekali lagi, bahwa kedatangan-Nya untuk membawa keselamatan bagi semua orang yang mau mendengar dan menyambut Berita Natal! Sebab inti dari berita Natal itu ialah ”kasih Allah akan manusia”. Saudaraku percayalah kepada dia, seperti para gembala yang karena percaya mereka pergi cepat-cepat ke kota Daud untuk melihat apa yang telah disampai oleh malaikat kepada mereka. Maukah saudara untuk percaya dan mengakui dia sebagai juruselamat pribadimu? Jika tidak, firman Allah di dalam 2 Kor 4:3,4: ” Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Pertanyaannya sekarang adalah adakah tempat di hati kita bagi kelahiran-Nya?
Baca Terusannya »»  

Selasa, 13 Januari 2009

Berkat Yang Melimpah

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Berkat Yang Melimpah
Nats : Imamat 26:1-13

Untuk memperoleh berkat dari Tuhan, bangsa Israel harus hidup menurut ketetapan dan tetap bepegang pada perintah Tuhan serta melakukakannya.
AK: Berkat Tuhan bagi orang yang taat, berpegang dan yang melakukan firman-Nya.

PENDAHULUAN
Begitu banyak tawaran untuk memperoleh berkat. Akhir-akhir ini kita sering disuguhi tayangan iklan di media TV yang menawarkan cara-cara instan untuk memperoleh sesuatu. Begitu mudah tinggal ambil HP ketik REG manjur kirim ke 997 maka nasibmu akan berubah. Pertanyaannya, sejauh mana orang percaya memahami berkat itu? Pada kesempatan ini, hanya membahas berkat yang kita terima dari Tuhan, karena iblispun bisa memberikan berkat. Bagaimana supaya Tuhan mencurahkan berkatNya dalam kehidupan saudara dan saya. Tentu ada syaratnya! Inilah yang akan kita gali bersama.


A. Syarat untuk memperoleh berkat Tuhan
Pasal ini menguraikan tentang syarat-syarat yang dibutuhkan untuk dapat memiliki berkat-berkat warisan dan kesejahteraan. Saudaraku, kalau kita melamar suatu pekerjaan, tentu memerlukan beberapa persyaratan misalnya harus punya ijazah, punya pengalaman kerja, dan lain sebagainya. Jadi untuk mendapatkan sesuatu tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi. Kalau saudara baca perikop di atas, dapat dilihat dengan jelas bahwa Tuhan menghendaki ketaatan dari bangsa Israel supaya berkat-berkat Tuhan itu tercurah bagi mereka. Ada tiga hal yang Tuhan kehendaki dari bangsa Israel, yaitu:
a. Hidup menurut ketetapan-Nya
Ketetapan Allah adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah apakah itu perintah supaya melakukan atau sebaliknya. Pada pasal 26:1 Allah menetapkan supaya bangsa Israel tidak membuat berhala, tidak mendirikan patung atau tuguh berhala, dan tidak meletakkan batu berukir dinegeri mereka untuk mereka sembah. Kita akan menggali satu per satu untuk mengetahui mengapa Tuhan begitu tegas dalam hal ini

Pertama, mengapa Tuhan tidak menhendaki bangsa Israel membuat berhala! Berhala mewakili dewa asing atau dalam bahasa Ibrani elihim, yang berarti hal-hal yang tidak ada, dewa-dewa yang tidak berguna atau sia-sia. Bangsa Israel dilarang beribadah kepada dewa-dewa asing, firman Tuhan dalam Keluaran 20:3, Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Kedua, Bangsa Israel dilarang untuk membuat dan mendirikan patung, kalau kita lihat di dalam Keluaran 20:4, Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Mengapa Allah demikian tegas kepada bangsa Israel, karena bangsa Israel rupa-rupanya membuat patung dari batu atau kayu dan dimaksudkan patung tersebut mewakili Tuhan. Bangsa Israel dilarang keras memakai patung-patung demikian dalam ibadah, apakah dibuat dari logam ataukah dari batu. Ketiga, tugu berhala adalah tugu yang mewakili Baal, dewa kesuburan orang-orang Kanaan. Keempat, batu berukir bisa dalam dua pengertian yaitu, mungkin batu yang didalamnya diukir lambang-lambang dewa kemudian orang sujud menyembah atau batu berukir yang diatasnya orang berlutut, melihat berhala-berhala dan beribadah.

Memang kalau kita lihat beberapa kejadian di dalam Alkitab dimana tugu-tugu itu didirikan di tempat-tempat terjadi pernyataan Tuhan (teofani), misalnya Yakub mendirikan tugu sesudah bermimpi di Bethel (Kej. 28:28), Musa ketika menerima perjanjian di Sinai (Kel. 24:4). Tetapi yang menjadi persoalan adalah tugu-tugu ini kemudian dihubungkan dengan dewa-dewa asing, dan yang lebih parah tugu-tugu itu mereka dirikan disamping mezbah Tuhan. Saudaraku, tentu hal ini sesuatu kekejian bagi Tuhan, dimana Tuhan sudah dinomor duakan, bukan lagi yang utama, posisi-Nya telah diganti oleh dewa-dewa asing.

Saudaraku, berhala itu mewakili hal-hal yang tidak berguna atau sesuatu yang sia-sia. Bandingkan dengan firman Tuhan di dalam Keluaran 20:3, Allah menghendaki supaya hanya Dia yang disembah tidak boleh ada allah lain. Di dalam Kolose 3:5 Alkitab menuliskan bahwa penyemba berhala segala sesuatu yang bersifat duniawi yang menguasai seseorang, seperti: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, dan keserakahan. Jadi penyembah berhala identik dengan orang yang hidupnya dibelenggu oleh hal-hal duniawi, sehingga posisi Allah digeser oleh berhala dengan kata lain Allah bukan lagi yang utama.

Saudaraku, dunia memberikan begitu banyak tawaran, ingat! Saudara dan saya tetap waspada sehingga tidak terjerumus ke dalam rupa-rupa penyembahan berhala.

b. Hidup berpegang pada perintah-Nya
Tuhan menghendaki saudara tidak hanya menuruti perintah-Nya, tetapi Tuhan juga menghendaki supaya saudara tetap memegang teguh perintah-Nya, memiliki kesabaran memegang perintah-Nya sampai pada akhirnya. Di dalam Lukas 9:62 Tuhan Yesus berkata, ”setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh kebelakang, tidak layak untuk kerajaan Allah”. Tuhan tidak menghendaki kepatuhan yang tidak tetap terhadap firman-Nya, tetapi Tuhan Yesus ingin supaya setiap orang mengikuti-Nya secara terus menerus, kepatuhannya tidak perlu dipertanyakan. Jika saudara dan saya sudah berkomitmen untuk hidup berpegang pada perintah-Nya, berarti hidup kita seutuhnya ada dibawah perintah-Nya.

Saudaraku, sebagai orang yang telah dimerdekakan dari perbudakan dosa, satu-satunya kekuatan kita adalah firman Tuhan, tidak ada yang lain. Jangan pernah megandalkan kemampuan sendiri karena semuannya akan sia-sia, seperti firman Tuhan di dalam Yeremia 17:5 ”"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Saudaraku, jika dalam menjalani hidup ini kita hanya berpegang pada perintah-Nya, maka hidup saudara akan selalu dalam naungan-Nya. berpegang pada perintah-Nya, berarti tunduk dan menerima kehendak Allah sebagai yang tertinggi dalam hidup kita, penyangkalan diri dan memikul salib itulah yang harus dialami jika kita mau terus berpegang pada perintah-Nya. Berpegang pada perintah-Nya berarti harus siap mewujudkan dalam ketaatan menyangkal diri dan mengikut Dia. Apa wujud nyatanya? Saudara dan saya harus berani menyangkal untuk tidak kompromi dengan dosa demi kenyamanan hidup, saudara dan saya harus tetap menyuarakan kebenaran firman-Nya sebagai pegangan hidup, sekalipun harus melalui jalan salib. Hidup berpegang pada perintah-Nya berarti menolak cara-cara duniawi.

c. Melakukan perintah-Nya
Saudaraku, Tuhan tidak hanya menuntut untuk menuruti dan berpegang pada perintah-Nya. tetapi Tuhan juga menghendaki ada tindakan yang nyata di dalam mengikut Tuhan. Misalnya, Abraham dikenal karena ketaatannya kepada setiap perintah Tuhan, tetapi ketika dia diperhadapkan pada satu kenyataan dimana Tuhan meminta anak yang sangat dikasihinya untuk dikorbankan! Disini sekali lagi kita melihat ketaatan Abraham, dia bukan hanya menuruti, berpegang, tetapi dia melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan, hasil ketaatannya ialah Abraham menjadi orang yang sangat diberkati.

Saudaraku, Dia tidak mau kita hanya mengerti firman, tetapi Tuhan juga menghendaki untuk menjadi pelaku-pelaku firman. Tidak sedikit anak-anak Tuhan yang begitu menguasai firman Tuhan, tetapi ketika mereka diperhadapkan pada suatu kenyataan yang menuntut untuk melakukan perintah itu, yang terjadi adalah banyak yang tidak bisa melakukan firman itu. FirmanNya di dalam Yakobus 1:22, ”Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”

Saudaraku, tiga hal ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Saudara tidak dapat mengatakan cukup saya menuruti perintah-Nya, atau cukup berpegang pada perintah-Nya, kalau hanya menuruti dan berpegang tanpa melakukan tidak ada juga artinya. Saudara juga tidak bisa mengatakan saya cukup melakukan tidak perlu menuruti dan perpegang, pertanyaannya mana mungkin bisa melakukan kalau tidak menuruti dan berpegang pada perintah-Nya. jadi, pada hakekatnya ketiga hal ini tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya.

B. Janji Tuhan bagi orang yang hidup menurut ketetapan-Nya, berpegang pada perintah-Nya serta melakukan perintah-Nya. pada ayat 3 Tuhan berfirman, ”Jikalau kamu hidup menurut ketetapanKu dan tetap berpegang pada perintahKu serta melakukannya, maka:

a Tuhan akan memberikan hujan pada masanya (ay 4-5)
Saduaraku, musim hujan yang terpenting di negeri Israel berlangsung sejak bulan Desember-Maret, tetapi musim itu didahului oleh hujan awal yang mengairi tanah dalam bulan Oktober-Nopember sesudah musim kemarau, dan diikuti oleh hujan akhir yang menguatkan gandum yang tumbuh pada bulan Maret-April, sehingga tanah memberi hasilnya dan pohon-pohon diladang akan memberi buahnya. Pada ayat 5 dikatakan, ladang-ladang akan menghasilkan panen yang sangat besar, selanjutnya dikatakan lamanya musim mengerik akan sampai pada musim memetik buah anggur, dan musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur. Musim mengerik biasanya berlangsung bulan April-Juni, musim memetik buah anggur bulan Agustus, musim menabur bulan Nopember. (bnd. Amos 9:13).


Saudaraku, dengan adanya global wordning atau pemanasan global membuat keadaan cuaca tidak menentu, demikian juga dengan kondisi ekonomi global yang sedang mengalami gangguan yang membuat orang mulai stres, ketakutan, bahkan banyak yang bunuh diri karena tidak sanggup menghadapi semua itu. Saudaraku, meskipun semuannya serba tidak menentu, tetapi sebagai orang percaya hidupmu ada dalam jaminan Tuhan. Tuhan berjanji akan memberi hujan pada masanya, sehingga ladang-ladangmu akan memberikan hasil yang melimpah dan lumbung-lumbungmu akan dipenuhi dengan berkat-berkat dari Tuhan. Itulah janji Tuhan bagi orang yang menurut, perpegang dan melakukan perintah-Nya. Tuhan akan memberkati pada waktunya, sesuai dengan apa yang kita butuhkan, sehingga tidak akan pernah mengalami kekurangan.

b Tuhan akan memberikan damai sejahtera (ay 6a)

- Tuhan akan memberikan damai sejahtera dalam negeri dan tidak akan ada bahaya dari orang-orang fasik atau binatang buas, artinya Saudara dan saya akan mengalami damai sejahtera atau sukacita di dalam menjalani hidup ini, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun bangsa. Tuhan akan menjauhkan gangguan orang-orang fasik atau binatang buas, sehingga Saudara dan saya terhindar dari segala kejahatan dunia karena ada dalam lindungan-Nya.

Ada seorang panglima perang yang memimpin pasukannya menuju medan perang, suatu ketika mereka berhenti disatu tempat untuk mempersiapkan seluruh kekuatan mereka. Karena membutuhkan persiapan yang matang, sang panglima memutuskan untuk berkemah. Para prajurit sudah membayangkan apa yang akan terjadi ketika mereka terjun ke medan perang, berbagai perasaan muncul dalam hati para prajurit. Namun tidak demikian halnya dengan sang panglima, dia tidak mengalami hal-hal seperti yang dialami oleh para prajurit, dia merasa selalu aman dan terlindungi dari serangan musuh karena selalu dalam penjagaan prajurit. Saudaraku, ketika saudara punya komitmen untuk menuruti, berpegang serta melakukan perintahNya, maka saudara akan selalu dalam lindunganNya dan saudara akan mengalami damai sejahtera dariNya.

c Tuhan akan memberikan kebebasan terhadap musuh-musuh (aya 7-8)
- Selanjutnya dikatakan pedang tidak akan melintas, ini menunjukkan tentang hubungan internasional. Jika batas negeri bangsa Israel diserang, maka bangsa Israel yang kecil itu akan menang secara meyakinkan atas musuh yang besar. Dikatakan bahwa sekalipun musuh yang besar dan berkuasa datang, maka hanya sedikit orang Israel yang perlu untuk mengalahkan, mengejar dan menewaskan mereka, ini bisa terjadi karena Allah yang berperang melawan musuh mereka. Di dalam Yosua 23:10 berkata: ”Satu orang saja dari pada kamu dapat mengejar seribu orang, sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang berperang bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu. Saudaraku, ketika Allah ada di pihak kita, saudara tidak perlu takut, karena Dia yang berperang melawan musuh-musuh kita. Kuncinya hanya menuruti, berpegang serta melakukan perintah-Nya.

d Tuhan akan memberikan keturunan-keturunan (ay 9-10)
Allah akan berpaling kepada setiap orang yang menuruti, perpegang serta melakukan perintahNya. Ketika Tuhan berpaling dalam hidup saudara, maka akibat-akibat yang timbul adalah saudara akan penuh dengan berkat. Pada ayat 9, Tuhan menjanjikan berkat keturunan kepada bangsa Israel, yaitu Tuhan akan membuat bangsa itu beranan cucu serta bertambah banyak. Selanjutnya dikatakan juga bahwa Allah akan meneguhkan perjanjianNya, perjanjian di sini merupakan sebagian dari berkat atas Abraham (Kejadian 17:1-6)

Sadaraku, sejarah membuktikan bahwa setelah mengalami begitu banyak hukuman, tetapi janji Allah tetap berlaku yaitu menjamin pemeliharaan dan pemulihan Israel. Bangsa itu tidak lenyap dan masih ada sampai sekarang meskipun telah diceraiberaikan dan mengalami sekian banyak penindasan, memang kalau dipikir tidak masuk akal, kecuali jika diterima bahwa itu terjadi hanya karena pemeliharaan dan perlindungan Allah. Bangsa mana yang pernah menderita hukuman seberat itu tapi tidak juga binasa? Saudaraku, banyak orang yang berupaya untuk membinasakan orang-orang percaya, sekalipun orang percaya mengalami penganiayaan, tetapi orang-orang percaya akan terus bertumbuh dan bertumbuh, mengapa demikian? itulah janji Tuhan yaitu akan selalu memelihara keturunan-keturunan orang percaya.

e Tuhan akan selalu hadir ditengah-tengah umatnya (ay 11-12)
Kemah suciKu, ini menandakan kehadiran Tuhan ditengah-tengah umat-Nya. Tuhan akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatNya. Janji ini tidak hanya berlaku bagi bangsa Israel tetapi juga berlaku bagi setiap orang yang hidup menuruti, perpegang serta melakukan perintah-Nya.

Itulah berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan bagi setiap orang yang menuruti, perpegang dan melakukan firman-Nya dan berkat yang terbesar adalah pengorbananNya dikayu salib untuk menyelamatkan umat manusia. Tanpa dasar kasih-Nya yang besar kepada manusia, maka karya penyelamatan atas manusia, tidak akan pernah tuntas sampai ke akar-akarnya. Hanya Dia satu-satunya pribadi yang kudus dan sempurna yang mampu menyelesaikan masalah dosa, dengan kasih-Nya Ia mencari orang-orang berdosa (Lukas 19:10). Jadi kasih karunia Allah yang paling besar adalah pengorbanan-Nya untuk melepaskan kuk yaitu memerdekakan kita dari perbudakan dosa. Kristus telah melakukan penebusan terhadap dosa-dosa manusia secara tuntas. Kematian-Nya di atas kayu salib adalah bayaran yang lunas terhadap setiap akibat dosa-dosa kita. Darah-Nya telah membersihkan kita dari segala dosa.

PENUTUP

Saudaraku, jangan hanya terpaku pada berkat materi, tetapi ingat! Karya terbesar yang Tuhan telah lakukan yaitu pengorbanan-Nya di kayu salib untuk keselamatan saudara dan saya, itulah berkat yang tidak ternilai harganya. Tuhan hanya menuntut saudara dan saya percaya dan menerima kasih-Nya ini.
Saudaraku, numpang tanya apakah dalam hidupmu engkau sudah merasakan berkat-berkat yang Tuhan janjikan! Jika belum, jawabanya sederhana, apakah engkau sudah hidup menurut ketetapan-Nya dan tetap berpegang pada perintah-Nya serta melakukan-Nya? dan sebaliknya apabila engkau menuruti ketetapan-Nya, berpegang pada perintah-Nya serta melakukannya, percayalah bahwa berkat Tuhan itu akan selalu melimpah dalam hidupmu, ingat kesetiaan akan mendatangkan berkat yang melimpah-limpah, itulah janji firman Tuhan, amin.
Baca Terusannya »»  

Taat Pada Perintah Allah

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Taat Pada Perintah Allah
Teks Alkitab : Bilangan 33:50-56


Kalau kita mau benar-benar hidup di dalam Tuhan, maka segala sesuatu yang menjadi penghalang harus disingkirkan.

Mengapa harus disingkirkan?


PENDAHULUAN

Yang punya anak pasti pernah mengalami dan merasakan hal ini, entah itu ibunya atau bapaknya. Ketika kita menyuruh anak untuk melakukan sesuatu, kadang tidak cukup satu kali tetapi harus berkali-kali baru mereka lakukan, apalagi kalau si anak sedang di depan televisi. Banyak orang tua yang mengeluh dalam mendidik anak-anak jaman sekarang, mereka ditegur berkali-kali baru mau berubah. Demikian juga halnya dengan Bangsa Israel, kita bisa melihat pengalaman mereka bersama Tuhan ketika bangsa ini di bebaskan dari perbudakan di Mesir. Tuhan sering memperingati dan menegur mereka supaya tidak menyimpang dari jalan Tuhan. Saudaraku, firman Tuhan malam ini mengatakan bahwa Tuhan memperingati mereka sebelum masuk ke dalam tanah perjanjian.


Perintah Tuhan untuk menghalau atau mengusir penduduk Kanaan
Setelah bangsa Israel tiba di dataran Moab, di tepi sungai Yordan dekat Yerikho, Allah berfirman kepada Bangsa Israel melalui Musa. Allah memerintahkan supaya setelah memasuki tanah perjanjian yaitu Kanaan, bangsa Israel harus menghalau seluruh penduduk negeri itu. Kata menghalau diterjemahkan usirlah semua penduduk negeri itu. Jika bangsa Israel tidak menghalau bangsa Kanaan, maka akan ada akibatnya. Kenapa bangsa Kanaan harus dihalau! karena cara hidup mereka sama seperti orang kafir atau orang yang tidak mengenal Allah, jadi mereka harus di halau? Cara hidup bangsa kanaan adalah penyembah2 berhala, suka memuja berhala, hidupnya cemar, serakah, mendirikan tempat-tempat penyembahan, dll. Mereka menyembah kepada ciptaan bukan kepada pencipta-Nya.

Ilustrasi
Saudaraku yang terkasih, seorang petani yang mengharapkan hasil panen yang baik, tentu dia tidak akan membiarkan tanaman padinya ditumbuhi oleh tanaman-tanaman penganggu lainnya. Tetapi dia akan rajin membersihkan dan mencabut setiap tanaman penggangu itu. Misalnya suatu waktu saudara dan saya menanam bunga gelombang cinta di dalam pot, tetapi di dalam pot yang sama tumbuh semak belukar. Kira-kira gelombang cinta ini bisa bertumbuh dengan baik atau lama-kelamaan akan mati!

Aplikasi
Saudaraku, demikian juga halnya dengan kehidupan kerohanian kita. Banyak tanaman-tanaman pengganggu yang menghalangi kerohanian kita untuk bertumbuh. Penghalang-penghalang itu bisa datangnya dari kita sendiri dan juga bisa dari lingkungan sekitar kita. Jika saudara dan saya mau bertumbuh di dalam persekutuan dengan Tuhan, maka hal-hal yang menjadi penghalang harus dihalau dari kehidupan saudara dan saya.


Perintah Tuhan untuk membinasakan seluruh berhala Bangsa Kanaan.
Tuhan tidak hanya memerintahkan untuk mengusir bangsa Kanaan, tetapi Allah juga memerintahkan kepada bangsa Israel supaya menghancurkan semua patung dewa dari batu, patung-patung tuangan dan bukit-bukit pengorbanan orang kafir yang mereka jumpai di negeri Kanaan. Mengapa. Tuhan memerintahkan untuk menghancurkan semua itu? Tuhan tahu siapa bangsa Israel, bangsa yang belum kuat dan mudah berpaling dari Tuhan. Jika berhala-berhala bangsa Kanaan dibiarkan dan tidak dimusnakan, maka bangsa Israel bisa tergoda sehingga berpaling dari Allah dan menyembah berhala-berhala bangsa Kanaan.

IlustrasiSaudaraku yang terkasih, waktu saya kecil saya pernah mengikuti satu ritual yang diadakan setelah panen padi. Ritual ini diadakan untuk memberi makanan kepada para dewi yang telah menjaga desa itu sehingga panennya berhasil. Ritual yang serupa juga mereka adakan ketika ternak melahirkan, mereka akan mengadakan ritual penyembahan di batu besar atau pohon-pohon besar.

Aplikasi
Saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, kadang kita pikir bahwa berhala-berhala itu hanya berupa patung berukir, patung tuangan, tempat penyembahan. Tetapi sebenarnya tanpa kita sadari berhala-berhala itu seringkali membelenggu hidup kita untuk bebas bersekut dengan Tuhan. Salah satu berhala yang sering menghancurkan persekutuan Tuhan dengan manusia adalah uang, karena uang, kebenaran, keadilan, dan peraturan bisa dijungkirbalikkan. Karena uang, para hakin, jaksa dan pengacara, polisi membela yang bayar, karena uang saudara, orang tua, bisa jadi musuh, karena uang sesama pemimpin saling menghancurkan, karena uang gelar sarjana muda sampai sarjana tua (doctor) bisa dibeli dengan mudah, mau dapat jabatan dalam pemerintahan atau non pemerintahan semua pakai uang. Uang telah menggantikan posisi Tuhan.

Akibat-akibat yang ditimbulkan karena kompromi dengan penduduk negeri itu? Firman Tuhan mengatakan, jika bangsa Israel gagal menghalau bangsa Kanaan atau dengan kata lain berkompromi dengan bangsa kanaan, maka hal ini akan menjadikan duri di dalam daging dan akhirnya menyebabkan keruntuhan Israel sendiri.

Ilustrasi:Saudara yang terkasih, ada seorang ibu yang mempunyai dua orang anak. Karena padatnya jadwal kegiatan, maka ibu ini menitip satu anaknya ke neneknya. Waktu berjalan kedua anak ini bertumbuh dalam didikan yang berbeda. Anak yang dititip di neneknya memperoleh didikan yang keras, sedangkan anak yang diasuh sendiri oleh ibunya tidak sekeras didikan anak yang diasuh oleh neneknya. Saudaraku suatu ketika anak yang tinggal dengan ibunya ketahuan mencuri di salah satu toko perhiasan. Anak ini ditangkap dan orang tuannya dipanggil. Setelah diproses, anak ini dibawah pulang ke rumah oleh ibunya. Apa yang terjadi, ibunya tidak tegas malah kompromi dengan perbuatan anaknya itu. Seminggu kemudian setelah dia ditangkap. Dia melakukan hal yang sama lagi, sampai beberapa kali… dan keinginan2 itu selalu berkecamuk di dalam hatinya, yang ppada akhirnya dia tidak kuat dan terhilang.

Aplikasi:Saudaraku firman Tuhan mengingatkan kita semua, jika kita tidak taat dan membiarkan berhala itu ada di dalam kehidupan kita maka berhala itu akan menjadi selumbar atau membutakan mata kita, bukan hanya itu tetapi berhala itu akan seperti duri yang menusuk lambung dengan kata lain berhala itu akan menyerang kita dan pada akhirnya kita akan sesat atau binasa.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus. Kadang di dalam menjalani kehidupan di dunia ini, sering kali kita jatuh dalam dosa penyembah berhala. Tidak sedikit anak-anak Tuhan yang jatuh dalam dosa ini. Kadang hal itu dianggap biasa, tetapi Tuhan menghendaki supaya saudara dan saya taat akan perintah-Nya dan tidak kompromi dengan dosa tersebut. Menyembah berhala berarti kita menormorduakan Tuhan, misalnya:
  • Hari minggu sudah siap mau ke gereja, tetapi ada terlpon dari teman yang mengajak untuk mengikuti seminar sukses, akhirnya tidak jadi ke gereja.
  • Waktu untuk nonton sinetron lebih banya dari pada membaca firman Tuhan
  • Hobi kadang juga menjadi berhala dalam hidup kita
  • Mengandalkan kekuatan sendiri, pemikiran sendiri, imajinasi sendiri
  • Tidak puas dengan kekayaan yang dimiliki, sehingga kekayaan membutakan mata hatinya untuk melihat bahwa diluar sana masih banyak orang yang berkekurangan.
  • Tiak bisa menahan diri
  • Sinis kepada orang lain, mengangap diri paling benar
  • Dll...
Saudaraku firman Tuhan di dalam Roma 6:23, karena upah dosa adalah maut. ingat! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Petrus 5:8)
Firman Tuhan mengatakan bahwa

Firman Tuhan katakan jika kita tidak sungguh2 untuk membinasakan berhala itu maka Tuhan sendiri yang akan bertindak. Coba kita lihat ayat terakhir yaitu ayat 56 ” Maka akan Kulakukan kepadamu seperti yang Kurancang melakukan kepada mereka.". di sini kita lihat bahwa Allah sendiri yang akan bertindak memusnakan seperti apa yang Dia lakan lakukan kepada bangsa kafir yaitu melenyapkan mereka. Penyembah berhala akan masauk ke dalam kobaran api yang abadi yaitu neraka.

PENUTUP

Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus. Tuhan mengehendaki supaya saudara dan saya tidak menormorduakan Dia. Ketika saudara dan saya mencintai sesuatu lebih dari Tuhan, maka saudara telah menjadikan sesuatu itu tuhan, dan saat itulah saudara akan menjadi budaknya, dan ketika saudara menjadi budaknya, disitulah kehancuran dimulai. Dia menghendaki berhala-berhala yang ada dalam kehidupan kita dimusnakan, marilah kita jadikan Tuhan yang paling utama dan terutama di dalam hidup kita. Firman Tuhan di dalam Yeremia 17:5 mengatakan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Oleh karena itu andalkanlah Tuhan dalam setiap langkah hidupmu, maka Tuhan akan menuntun engkau kejalan yang benar yaitu jalan menuju hidup yang abadi yaitu Yesus sendiri. Seperti Firman Tuhan katakan di dalam Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Saudaraku, Tuhan Yesus selalu menanti saudara dan saya untuk kembali kepada-Nya. Ingat , jangan keraskan hatimu, karena jika pintu kemurahan-Nya sudah tertutup maka Dia sendiri yang akan membinasakan saudara dan saya, seperti Dia membinasakan orang kafir. Tetapi percayalah ketika saudara dan saya mau mengambil komitmen untuk taat dan membinasakan berhala dari hidup saudara, maka Tuhan telah menyediakan tanah perjanjian yaitu kerajaan sorga yang abadi.
Baca Terusannya »»  

Berita Terkini

« »
« »
« »
Get this widget

Daftar Blog Saya

Komentar