Tulisan Jalan

Hidupku untuk mengharumkan nama-MU Jangan bersukcita ketika engkau berhasil dalam pelayanan, tetapi bersukcitalah karena namamu tercatat di Surga

Kau istimewa. Di seluruh dunia, tidak ada orang yang sepertimu. Sejak bumi diciptakan tidak ada orang lain yang sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki senyummu, tidak ada yang memiliki matamu, hidungmu, rambutmu, tanganmu, suaramu. Kau istimewa. Tidak ada orang lain yang memiliki tulisan yang sama denganmu. Tidak ada orang lain yang memiliki selera akan makanan, pakaian, musik, atau seni sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki cara pandang sepertimu. Sepanjang masa tidak ada orang lain yang tertawa sepertimu, tidak ada yang menangis sepertimu. Kaulah satu di antara seluruh ciptaan yang memiliki kemampuan seperti yang kau miliki. sampai selamanya, tidak akan ada orang yang akan pernah melihat, berbicara, berjalan, berpikir, atau bertindak seperti dirimu. Kau istimewa...kau langka. Tuhan telah menjadikanmu istimewa dengan satu tujuan yaitu MEMULIAKAN DIA

Cari Blog Ini

Kamis, 19 November 2009

Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Khotbah GBI Ciranjang, 29 November 2009

Judul : Arti Menjadi Murid Tuhan Yesus
Nats : Lukas 14:25-35 ; Nats Pembimbing: Roma 11:36
Tujuan : supaya pendengan menyadari bahwa mengikut Yesus ada harga yang harus di bayar.

Pendahuluan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) tentu tidak diperoleh begitu saja. Untuk memperoleh yang namanya KTP ada proses yang harus dilalui dan di dalam proses itu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Waktu saya membuat KTP di kantor Kecamatan, ada beberapa syarat yang harus di penuhi diantaranya: harus ada kartu keluarga, surat pengantar dari RT/ RW, dan membayar administrasi. Jika semuanya lengkap barulah kita bisa memiliki KTP.

Saudaraku demikian juga halnya dalam mengikut atau menjadi murid Tuhan Yesus ada proses dan ada persyaratannya. Harus ada pengorbanan dan kerelaan meninggalkan segala sesuatu demi mengikut Tuhan Yesus. Saudaraku, jika saja kita memahami arti menjadi pengikut Yesus, maka kita pun siap menerima segala akibat yang akan terjadi. Jika demikian apa artinya menjadi pengikut Tuhan Yesus.

Penguraian
Kata-kata dalam perikop ini diucapkan Tuhan Yesus ketika Ia sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem. Tuhan Yesus tahu benar sengsara yang akan dihadapiNya di sana. Oleh karena itu ketika melihat orang banyak mengikuti Dia, Yesus memperingatkan mereka agar dengan hati-hati mempertimbangkan segala akibatnya kalau mengikut Tuhan Yesus. Jadi untuk menjadi murid Tuhan Yesus ada harga yang harus dibayar. Billy Graham mengatakan :"Keselamatan itu gratis, tetapi untuk menjadi murid ada harga yang dituntut, yakni segala sesuatu yang anda miliki". Berikut ini akan dibahas beberapa hal pokok supaya kita mengerti dan memahami benar apa makna mengikut Tuhan Yesus:

1. Mengutamakan Tuhan di atas segalanya.
Saudaraku, arti mengikut Tuhan Yesus adalah mengutamakan Tuhan atau menorsatukan Tuhan. pada ayat 26, dijelaskan bahwa jika seseorang tidak membenci bapaknya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki, atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridku. Ketika kita merenungkan perkataan Yesus ini, hati kita akan mengatakan Yesus itu kejam sekali. Tetapi Tuhan Yesus tidak bermaksud demikian. Dia tidak memerintahkan agar orang membenci, bapaknya, ibunya, dan keluarganya yang lain. Disini Tuhan Yesus mau membandingkan apakah seseorang lebih mengasihi Dia atau bapaknya, ibunya, dan sebagainya. Orang harus lebih mengasihi Tuhan Yesus dibandingkan dengan semua orang lain


2. Mau Memikul Salib
Saudaraku, arti mengikut Tuhan Yesus adalah rela memikul salib. Ungkapan memikul salib merupakan sebuah kiasan, yang berarti bahwa setiap orang yang mau menjadi pengikut Tuhan Yesus harus rela mengalami penderitaan bahkan sampai mati atau kehilangan nyawanya oleh kerena Kristus. Seseorang yang mengambil komitmen untuk menjadi pengikut Tuhan Yesus harus menyadari benar akan konsekuensi yang harus mereka tanggung, misalnya: mereka harus sadar bahwa mereka akan dibenci, ditangkap, dianiaya, dibunuh, dan lain sebagainya. Orang yang mengikut Tuhan Yesus dengan harapan akan di bebaskan dari penderitaan di dunia ini adalah pandangan yang keliru dalam memahami rancangan Injil, karena dengan Injil atau dengan mengikut Tuhan Yesus justru mereka diperhadapkan pada kesulitan dunia ini.

Ilustrasi:
Seorang ibu menyampaikan keluhannya kepada pendeta, “Pak Pendeta, saya menghadapi masalah yang sangat berat. Suami saya baru saja dipecat oleh perusahaannya, dan anak saya masih belum juga terlepas dari jeratan narkoba meskipun telah berulang kali keluar masuk panti rehabilitasi. Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, memang ini salib yang harus saya pikul.”
Benarkah penderitaan yang dialami oleh ibu itu adalah salib yang harus dipikulnya? Benarkah ketika seorang kristen mengalami penderitaan berarti ia sedang memikul salibnya? Jawabannya adalah ya dan tidak! Mengapa demikian? Karena tidak semua penderitaan adalah salib yang kita pikul. Ada penderitaan karena kesalahan kita sendiri, misalnya: karena kita tidak mengenal calon pasangan hidup kita akibatnya kita mengalami masalah dalam rumah tangga. Atau karena kita tidak menjalankan pola hidup yang sehat, kita merokok atau minum-minuman keras akibatnya kita menderita sakit yang kronis.

Memikul salib adalah segala konsekuensi negatif yang kita harus tanggung karena kita mengikut Tuhan Yesus. Konsekuensi itu berkisar dari yang “ringan” seperti merugi karena bersikap jujur, diejek karena tidak mengikut arus demi melakukan Firman Tuhan, hingga yang “berat” seperti diusir dari keluarga karena Kristus, atau dianiaya bahkan dibunuh karena mengikut Kristus.

3. Tidak Terikat dengan Harta Duniawi
Saudaraku, arti mengikut Tuhan Yesus adalah melepaskan dirinya dari segala miliknya atau tidak terikat dengan harta duniawi.
Begitu banyak tawaran dunia buat kenyamanan, kemudahan dan kemewahan hidup. Saat ini dunia berlomba-lomba untuk membangun aspek-aspek yang bisa memuaskan keinginan manusia untuk memiliki harta dunia lengkap dengan kenikmatan dan kenyamanannya. Meskipun tawaran dunia sangat menggiurkan, tetapi ketika kita sudah berkomitmen mengikut Tuhan Yesus, senyaman apapun tawaran dunia itu kita tidak akan terikat olehnya. Yesus mengingatkan kita bahwa manusia tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. Ketika kita memilih untuk terikat dengan segala yang ditawarkan dunia, maka kitapun tidak layak disebut pengikutNya.

Saudaraku, uang dan harta tidak bisa dibawa serta ketika kita meninggalkan dunia ini, alangkah sia-sianya jika kita masih hidup terikat dengan harta kekayaan dan berpaling dari Tuhan. Ingat! Apapun yang kita miliki di dunia ini sifatnya hanya sementara, dan tidak akan dapat membahagiakan apalagi menyelamatkan kita.firman Tuhan katakan: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19-20).

Saudaraku, Tuhan tidak melarang kita untuk memiliki harta duniawi, tapi ingatlah bahwa yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kepemilikan terhadap harta di surga dengan segala kemuliaannya. Harta surgawi yang seharusnya menjadi bagian orang-orang percaya itulah yang bersifat kekal, dan seharusnya menjadi fokus seorang murid.

Ilustrasi:
Ada seorang kaya yang memiliki harta begitu berlimpah, dia dating kepada seorang Guru dan bertanya, apa yang harus aku lakukan supaya saya memperoleh hidup yang kekal. Jawab Sang Guru jangan membunuh, Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang kaya itu, semua telah aku lakukan apa lagi yang kurang? Kata Sang Guru, hanya satu lagi kekuranganmu juallah apa yang kau miliki dan berikanlah itu kepada orang miskin. Mendengar perkataan Sang Guru ia menjadi kecewa lalu pergi dengan sedih karena banyak hartanya.

Saudaraku, untuk menjadi pengikut Tuhan Yesus harus dipikirkan secara matang dan mendalam, apakah kita siap untuk mengutamakan Tuhan di atas segalanya, apakah kita siap untuk memikul salib, dan apakah kita siap untuk tidak terikat dengan hal-hal duniawi. Jika kita mengambil keputusan mengikut Tuhan Yesus tanpa melalui pemikiran yang matang dan mendalam, maka kita tidak ubahnya seperti orang yang membangun menara yang hanya meletakkan dasarnya tetapi tidak dapat menyelesaikannya sehingga menjadi ejekan orang lain. Banyak orang yang mengaku pengikut Tuhan Yesus tetapi seberapa besar yang mengutamakan Tuhan di atas segalanya, seberapa yang mau memikul salib, seberapa yang mau meninggalkan hal-hal duniawi. Contoh kecil, ketika bangun pagi apakah kita mengambil saat teduh, ketika hendak melakukan sesuatu apakah terlebih dahulu berdoa, apakah kita setia beribah di gereja. Saudaraku, itu baru hal-hal kecil bagaimana kalau yang menuntut nyawa? Saudaraku, tidak heran kalau banyak orang kristen yang hanya meletakkan dasarnya saja tetapi tidak mampu membangunnya. Mengaku orang kristen tetapi kelakuannya tidak mencerminkan orang kristen.

Ilustrasi:
Beberapa waktu lalu ramai diberitakan tentang Enjelina Sondak yang pindah agama karena kawin dengan Aji. Mungkin kita bertanya, kok begitu gampangnya dia pindah agama? Inilah gambaran orang yang hanya meletakkan dasarnya tetapi tidak mampu membangunnya.

Penutup
Saudaraku, sebelum mengambil keputusan menjadi murid Tuhan Yesus sebaiknya kita memikirkan secara matang dan mendalam apa makna menjadi muridNya. Menjadi murid berarti menutamakan Tuhan, mau memikul salib, dan tidak terikat harta duniawi atau melepaskan segala sesuatu. Beranikah kita mengambil konsekuaensi ini! Saudaraku, setelah kita menjadi murid Tuhan Yesus, maka tugas dan tanggung jawab kita adalah menjadi garam dan terang di tengah-tengah lingkungan kita. Bagaimana dengan kita? Apakah kita benar-benar sudah menjadi muridNya, jika ya pasti kita akan menjadi garam dan terang. Jika tidak renungkan kembali arti menjadi muridNya. Amin.

3 komentar:

Lov3 Timor L3st3 mengatakan...

mantap juga kotbahnya pak pendeta..ini..maju trus..bro..

Paul

Anonim mengatakan...

shalom...
mohon ijin pak, artikel jenengan sbg salah satu bahan persiapan saya untuk mnyampaikan renungan di persektuan ..
terimakasih...GBU


novi hapsari - smg

Anonim mengatakan...

shallom...
bagaimana caranya agar kita bise melepaskan semuanya??? disatu sisi kita membutuhkan???
terimakasih.GBU

Berita Terkini

« »
« »
« »
Get this widget

Daftar Blog Saya

Komentar