Tulisan Jalan

Hidupku untuk mengharumkan nama-MU Jangan bersukcita ketika engkau berhasil dalam pelayanan, tetapi bersukcitalah karena namamu tercatat di Surga

Kau istimewa. Di seluruh dunia, tidak ada orang yang sepertimu. Sejak bumi diciptakan tidak ada orang lain yang sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki senyummu, tidak ada yang memiliki matamu, hidungmu, rambutmu, tanganmu, suaramu. Kau istimewa. Tidak ada orang lain yang memiliki tulisan yang sama denganmu. Tidak ada orang lain yang memiliki selera akan makanan, pakaian, musik, atau seni sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki cara pandang sepertimu. Sepanjang masa tidak ada orang lain yang tertawa sepertimu, tidak ada yang menangis sepertimu. Kaulah satu di antara seluruh ciptaan yang memiliki kemampuan seperti yang kau miliki. sampai selamanya, tidak akan ada orang yang akan pernah melihat, berbicara, berjalan, berpikir, atau bertindak seperti dirimu. Kau istimewa...kau langka. Tuhan telah menjadikanmu istimewa dengan satu tujuan yaitu MEMULIAKAN DIA

Cari Blog Ini

Jumat, 16 Januari 2009

Karena Kasih-Nya

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Karena Kasih-Nya Dia Datang
Nats : Lukas 2:11


PENDAHULUAN
Awal bulan Desember gereja kami membentuk satu panitia untuk mempersiapkan perayaan natal tahun ini dengan haparan semua kegiatan dapat terkoordinir dengan baik. Ada satu hal yang terjadi di gereja kami, ketika sedang rapat panitia salah satu anggota panitia berdiri dan menyampaikan pendapatnya, bahwa dia dari awal tidak setuju dengan acara natal, karena menurut dia kegiatan natal begitu-begitu saja dari tahun ke tahun, tidak ada sesuatu yang baru. Saudaraku, meskipun Natal kita lalui tiap tahun, bukan berarti Natal tahun ini akan kita lewati tanpa makna, bukan?

Saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, biasanya memasuki bulan Desember orang-orang Kristen sudah mulai sibuk, entah di rumah, di gereja, di tempat pelayanan, dan lain sebagainya. Mereka sibuk terlibat dengan kegiatan untuk mempersiapkan Natal, dan masih banyak kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk memeriahkan Natal tahun ini, tetapi ada juga yang masah bodoh. Namun terlepas dari semua itu ada satu pertanyaan yang sangat penting untuk kita renungkan yaitu apa makna Natal bagi saya pribadi? Atau kita berkata Natal sudah menjadi rutinitas orang Kristen setiap bulan Desember, atau kita berkata natal begitu-begitu saja dari tahun ke tahun, tidak ada sesuatu yang baru. Mendengar kata Natal! Kata itu sendiri telah mencerminkan perasaan sukacita yang luar biasa. Di setiap tempat ada banyak hal yang mengingatkan tentang hari yang menggembirakan ini. Kalau kita melihat daerah-daerah yang mayoritas Kristen, biasanya memasuki bulan Desember lagu-lagu Natal sudah diputar dimana-mana, rumah-rumah dan pertokoan sudah dihiasi dengan pohon natal dan berbagai pernak-perniknya. Dan yang lebih ektrim lagi ada yang menyambut Natal dengan mabuk-mabukan, mengapa demikian? Karena banyak orang yang tidak memahami apa makna natal itu!

Ilustrasi:
Saya jadi teringat dengan Natal dua puluh tahun lalu di kampung. Bersyukurlah kalau kita hidup di daerah yang mayoritas Kristen, karena akan sangat terasa nuansa natalnya. Biasanya memasuki minggu pertama bulan desember sudah ada gereja yang merayakan Natal. Apa yang pernah saya alami kadang membawa kerinduan untuk merasakan suasana natal yang sama. Sepintas saya gambarkan suasana Natal dikampung, didesa yang jauh dari keramaian kota sangat terasa kebersamaan dan toleransi yang tinggi, jika ada gereja yang merayakan Natal maka gereja-gereja yang lain akan ikut sama-sama meskipun berbeda latar belakang doktrin, bahkan banyak dari golongan orang yang belum percaya turut serta memeriakan natal, jadi ketika gereja mengadakan acara natal maka gereja akan penuh bahkan sampai keluar gereja. Tetapi ada satu hal yang selalu menjadi pertanyaan, apakah mereka yang datang itu benar-benar memahami makna natal itu? Atau jangan-jangan mereka mau datang hanya karena gereja tersebut menyediakan nasi bungkus yang dibagikan diakhir acara? Jujur saya katakan bahwa sekian tahun saya mengikuti natal di kampung, sebagian orang tidak mengerti makna Natal itu, termasuk saya dan banyak teman-teman seangkatan saya. Kebanyakan yang datang hanya karena ada pembagian makanan.

Saudaraku, jika kita melihat kembali ke belakang bagaimana Natal yang pertama kali, dimana penuh dengan kesederhanaan. Ketika Yesus lahir ke dunia ini, tidak ada suatu upacara khusus yang diadakan untuk menyambut-Nya. Ia masuk tanpa diketahui orang banyak, dan tidak ada pelopor-pelopor yang menyatakan-Nya sebagai Raja. Ia telah ada di dalam dunia tetapi dunia tidak mengenalNya. Allah datang ke bumi bukan dalam pusaran angin yang menderu atau api yang menyala-nyala. Tidak terbayangkan bagaimana pencipta segala-sesuatu menyusut, mengecil, sangat kecil, sampai menjadi sebuah sel telur, dan dilahirkan seorang perawan. Kelahiran-Nya pun mengambil tempat di kandang hewan, tanpa pegawai, Raja yang baru dilahirkan itu diletakkan di tempat makanan hewan. Kelahirannya disaksikan oleh para gembala sewaan yang buta huruf, yang sedang menjaga domba orang lain, bukan siapa-siapa yang namanya pun tidak tercatat. Di mata orang Yahudi para gembala ini memiliki reputasi yang jelek, mereka di cap sebagai yang tidak bertuhan dan di dalam rumah ibadah mereka ditempatkan luar halaman. Tetapi justru merekalah yang dipilih Allah untuk membantu merayakan kelahiranNya. Dia dilahirkan ditengah pergolakan dan teror, dan menghabiskan masa bayiNya dengan bersembunyi di Mesir sebagai pengungsi.

Maka dari itu, kelirulah orang-orang yang terus mengharapkan seorang Juruselamat yang datang dengan segala kemegahan dan juga suatu kekeliruan jika masih ada orang Kristen beranggapan bahwa perayaan natal itu harus mewah, semuanya harus serba baru, dan lain sebagainya. Ingat Yesus lahir penuh dengan kesederhanaan, lahir di dalam kandang domba, disaksikan oleh orang-orang sederhana yaitu gembala. Saudaraku, memaknai Natal bukan dengan memasang pohon Natal di rumah kita, berkirim bingkisan untuk kerabat dan rekan, atau memakai baju baru. Jangan sampai kita mengaburkan esensi Natal dengan kemeriahan perayaan dan pernak-perniknya. Saudaraku, yang terpenting bagi kita adalah apa makna kedatangan-Nya ke dalam dunia ini, khususnya bagi pribadi kita masing-masing. Jika kita menemukan maknanya, maka Natal tahun ini akan sangat berarti dan akan memberikan sukacita yang besar di dalam menjalani hidup ini, marilah kita menikmatinya sebagai refleksi pribadi.

Saudaraku, kedatanganNya ke dalam dunia ini telah dinubuatkan, misalnya di dalam Kejadian 3:15 bahwa Yesus adalah keturunan dari perempuan, Yesaya 7:14 Yesus dilahirkan oleh seorang anak dara/perawan. Bahkan Orang-orang Israel tahu bahwa suatu hari nanti Juru Selamat akan dilahirkan di Betlehem, sebuah desa kecil di dekat Yerusalem. Nabi Mikha telah menubuatkan hal ini lebih dari tujuh ratus tahun sebelum Yesus dilahirkan. "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala" (Mikha 5:1). Jika demikian apa tujuan kedatangan-Nya?
Karena semua manusia telah berdosa (Roma 3:10)
Sejak kejatuan manusia ke dalam dosa, maka sejak itu juga manusia terpisah dari Allah yang kudus. Perlu kita pahami bahwa Allah itu kudus dan sesuatu yang kudus tidak bisa bersama dengan yang tidak kudus atau yang berdosa. Di dalam 1 korintus 15:21a dikatakan ”Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia”, karena dosa hawa memakan buah terlarang, maka semua manusia mewarisi dosa itu. Beberapa gambaran sikap orang berdosa:
Memiliki kecenderungan untuk melawan, Kej. 2:17
Hidupnya penuh dengan kepura-puraan, Mat. 23:28
Hidupnya dikuasai hawa nafsu, Mark. 7:21-23
Lebih menyukai hidup didalam kegelapan walaupun tahu kalau terang itu sudah datang, Roma 1:23 .... ada Debat Partai tanggal 10 desember di TVOne antara PDS dan PDKI, dimana mereka saling membuka keboroka masing-masing
Dan lain sebagainya

Dalam kondisi yang tidak berdaya karena dosa, manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Harus ada korban penghapus dosa, dan hanya Yesus yang bisa melakukan itu, supaya manusia bisa berdamai kembali dengan Allah yang kudus. Jadi Tujuan kedatangannya adalah untuk menebus dosa semua manusia. Allah memberikan tawaran, karena manusia memiliki kehendak bebas, tinggal pilih mau menerima tawaran Allah atau memilih untuk binasa.

Melayani orang yang hancur, terbuang dan terhilang (Yes. 61:1-2; Mat. 12:20; Mat. 18:11). Di dalam Matius 12:20. Ketika kita sudah menjadi orang percaya, kita akan mengalami suatu tantangan namun kita jangan kuatir karena kuasa dan anugerahNya akan selalu menopang orang yang lemah. Dia datang untuk menetapkan jalan keselamatan dan mendorong orang untuk menjadi tulus dan terus mempunyai pengharapan di dalam Dia, meskipun banyak kelemahan. Di dalam Matius 12:20 orang yang mengikut Dia digambarkan seperti buluh yang patah terkulai dan sumbu yang pudar nyalanya. Orang yang baru percaya itu lemah seperti buluh yang patah terkulai, dan kelemahan mereka itu seperti sumbu yang pudar nyalanya. Mereka memang mempunyai sedikit kehidupan, tetapi kehidupan itu seperti buluh yang patah terkulai. Mereka memiliki sedikit panas, tetapi panas itu bagaikan panas sumbu yang pudar nyalanya. Mungkin masih ada diantara kita yang hadir hari ini masih memiliki kehidupan seperti itu, meskipun sudah bertahun-tahun menjadi orang Kristen, bahkan sejak lahir sudah menjadi orang Kristen. Mengiring Tuhan dengan setengah hati, hidupnya panas-panas tai ayam, kadang ke gereja kalau ada kepentingan, memiliki kerinduan ke gereja kalau hari Natal. Dan yang seringkali kita jumpai di dalam kehidupan berjemaat, adalah banyak orang yang tadinya setia mengiring Yesus, hidup saleh, aktif dalam berbagai kegiatan gereja, tetapi setelah kecewa dengan seseorang, dia menjadi mundur, dan tanpa sadar kian hari kian tenggelam, terbawa oleh kehendak dagingnya. Ada pula karena merasa telah cukup lama berdoa memohonkan kesembuhan, tapi tak kunjung sembuh, mereka lalu undur pergi mencari pertolongan dukun. Akibatnya, hidupnya makin jauh dari Tuhan. Ada pula yang tak kuat menanggung beban kesulitan; saat cobaan datang, mereka lalu jatuh dan undur dari Tuhan. Mikha menyamakan mereka dengan orang-orang pincang, yang tidak tegar berdiri, yang langkahnya tidak rata alias tidak jujur di mata Tuhan.

Meskipun kita mengalami hal-hal demikian dalam menjalani hidup ini, tetapi Yesus masih memiliki belas kasihan. Ia tidak mau mematahkan semangat kita apalagi menolak atau membuang kita. Buluh yang patah terkulai tidak akan pernah diputuskan dan diinjak-injak melainkan akan ditopang dan dibuat sekuat pohon cemara atau pohon kelapa yang kuat dan subur. Dia akan menopang kita dari yang lemah, bertumbuh sampai menghasilkan buah. Alkitab berkata, ada lengan yang kekar, yang mengumpulkan dan menghimpunkan mereka yang pincang dan yang terpencar-pencar itu. Ada tangan yang berkuasa membawa minyak dan membalut luka hati, dan ada tangan yang menopang dan menguatkan yang lemah, sehingga kembali tegak berdiri.

Menyelamatkan semua bangsa (Luk. 2:10,11; 2 Kor. 5:15)
Luk.2:10, malaikat membritahukan kepada gembala tentang kesukaan besar bagi segala bangsa yaitu Juruselamat yang telah lahir di kota Daud. Yesus datang untuk menyelamatkan semua bangsa.

PENUTUP

Saudaraku, kembali saya tegaskan bahwa memaknai Natal bukan dengan memasang pohon Natal di rumah kita, berkirim bingkisan untuk kerabat dan rekan, atau memakai baju baru. Jangan sampai kita mengaburkan esensi Natal dengan kemeriahan perayaan dan pernak-perniknya, namun marilah kita menikmatinya sebagai refleksi pribadi. Perayaan Natal jangan pula hanya terfokus pada diri kita sendiri, namun justru harus kita lakukan untuk menunjukkan solidaritas kita kepada sesama.

Saudaraku, satu hal yang perlu direnungkan bahwa setiap orang percaya sudah seharusnya mengerti dan mengetahui apa arti sebenarnya dari sukacita Natal tersebut. Kita harus menyadari bahwa Natal merupakan suatu perayaan penghormatan kepada Allah karena Dia sudah menyatakan kasih-Nya melalui kelahiran Yesus? Natal adalah hari di mana kita merayakan kelahiran Kristus, Tuhan kita. Ingatlah untuk merenung sejenak dan mengucap syukur karena Allah telah mengirimkan hadiah yang terbesar bagi kita semua, yaitu Yesus, Putra-Nya. Di dalam Yohanes 3:16 Allah berfirman: ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” jadi semua karena kasih-Nya.

Saudaraku hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Sambutlah Dia sebagai Juruselamat pribadimu, maka Dia akan memberikan hidup kekal bagimu. Sekali lagi, bahwa kedatangan-Nya untuk membawa keselamatan bagi semua orang yang mau mendengar dan menyambut Berita Natal! Sebab inti dari berita Natal itu ialah ”kasih Allah akan manusia”. Saudaraku percayalah kepada dia, seperti para gembala yang karena percaya mereka pergi cepat-cepat ke kota Daud untuk melihat apa yang telah disampai oleh malaikat kepada mereka. Maukah saudara untuk percaya dan mengakui dia sebagai juruselamat pribadimu? Jika tidak, firman Allah di dalam 2 Kor 4:3,4: ” Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Pertanyaannya sekarang adalah adakah tempat di hati kita bagi kelahiran-Nya?
Baca Terusannya »»  

Selasa, 13 Januari 2009

Berkat Yang Melimpah

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Berkat Yang Melimpah
Nats : Imamat 26:1-13

Untuk memperoleh berkat dari Tuhan, bangsa Israel harus hidup menurut ketetapan dan tetap bepegang pada perintah Tuhan serta melakukakannya.
AK: Berkat Tuhan bagi orang yang taat, berpegang dan yang melakukan firman-Nya.

PENDAHULUAN
Begitu banyak tawaran untuk memperoleh berkat. Akhir-akhir ini kita sering disuguhi tayangan iklan di media TV yang menawarkan cara-cara instan untuk memperoleh sesuatu. Begitu mudah tinggal ambil HP ketik REG manjur kirim ke 997 maka nasibmu akan berubah. Pertanyaannya, sejauh mana orang percaya memahami berkat itu? Pada kesempatan ini, hanya membahas berkat yang kita terima dari Tuhan, karena iblispun bisa memberikan berkat. Bagaimana supaya Tuhan mencurahkan berkatNya dalam kehidupan saudara dan saya. Tentu ada syaratnya! Inilah yang akan kita gali bersama.


A. Syarat untuk memperoleh berkat Tuhan
Pasal ini menguraikan tentang syarat-syarat yang dibutuhkan untuk dapat memiliki berkat-berkat warisan dan kesejahteraan. Saudaraku, kalau kita melamar suatu pekerjaan, tentu memerlukan beberapa persyaratan misalnya harus punya ijazah, punya pengalaman kerja, dan lain sebagainya. Jadi untuk mendapatkan sesuatu tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi. Kalau saudara baca perikop di atas, dapat dilihat dengan jelas bahwa Tuhan menghendaki ketaatan dari bangsa Israel supaya berkat-berkat Tuhan itu tercurah bagi mereka. Ada tiga hal yang Tuhan kehendaki dari bangsa Israel, yaitu:
a. Hidup menurut ketetapan-Nya
Ketetapan Allah adalah segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah apakah itu perintah supaya melakukan atau sebaliknya. Pada pasal 26:1 Allah menetapkan supaya bangsa Israel tidak membuat berhala, tidak mendirikan patung atau tuguh berhala, dan tidak meletakkan batu berukir dinegeri mereka untuk mereka sembah. Kita akan menggali satu per satu untuk mengetahui mengapa Tuhan begitu tegas dalam hal ini

Pertama, mengapa Tuhan tidak menhendaki bangsa Israel membuat berhala! Berhala mewakili dewa asing atau dalam bahasa Ibrani elihim, yang berarti hal-hal yang tidak ada, dewa-dewa yang tidak berguna atau sia-sia. Bangsa Israel dilarang beribadah kepada dewa-dewa asing, firman Tuhan dalam Keluaran 20:3, Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Kedua, Bangsa Israel dilarang untuk membuat dan mendirikan patung, kalau kita lihat di dalam Keluaran 20:4, Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Mengapa Allah demikian tegas kepada bangsa Israel, karena bangsa Israel rupa-rupanya membuat patung dari batu atau kayu dan dimaksudkan patung tersebut mewakili Tuhan. Bangsa Israel dilarang keras memakai patung-patung demikian dalam ibadah, apakah dibuat dari logam ataukah dari batu. Ketiga, tugu berhala adalah tugu yang mewakili Baal, dewa kesuburan orang-orang Kanaan. Keempat, batu berukir bisa dalam dua pengertian yaitu, mungkin batu yang didalamnya diukir lambang-lambang dewa kemudian orang sujud menyembah atau batu berukir yang diatasnya orang berlutut, melihat berhala-berhala dan beribadah.

Memang kalau kita lihat beberapa kejadian di dalam Alkitab dimana tugu-tugu itu didirikan di tempat-tempat terjadi pernyataan Tuhan (teofani), misalnya Yakub mendirikan tugu sesudah bermimpi di Bethel (Kej. 28:28), Musa ketika menerima perjanjian di Sinai (Kel. 24:4). Tetapi yang menjadi persoalan adalah tugu-tugu ini kemudian dihubungkan dengan dewa-dewa asing, dan yang lebih parah tugu-tugu itu mereka dirikan disamping mezbah Tuhan. Saudaraku, tentu hal ini sesuatu kekejian bagi Tuhan, dimana Tuhan sudah dinomor duakan, bukan lagi yang utama, posisi-Nya telah diganti oleh dewa-dewa asing.

Saudaraku, berhala itu mewakili hal-hal yang tidak berguna atau sesuatu yang sia-sia. Bandingkan dengan firman Tuhan di dalam Keluaran 20:3, Allah menghendaki supaya hanya Dia yang disembah tidak boleh ada allah lain. Di dalam Kolose 3:5 Alkitab menuliskan bahwa penyemba berhala segala sesuatu yang bersifat duniawi yang menguasai seseorang, seperti: percabulan, kenajisan, hawa nafsu, dan keserakahan. Jadi penyembah berhala identik dengan orang yang hidupnya dibelenggu oleh hal-hal duniawi, sehingga posisi Allah digeser oleh berhala dengan kata lain Allah bukan lagi yang utama.

Saudaraku, dunia memberikan begitu banyak tawaran, ingat! Saudara dan saya tetap waspada sehingga tidak terjerumus ke dalam rupa-rupa penyembahan berhala.

b. Hidup berpegang pada perintah-Nya
Tuhan menghendaki saudara tidak hanya menuruti perintah-Nya, tetapi Tuhan juga menghendaki supaya saudara tetap memegang teguh perintah-Nya, memiliki kesabaran memegang perintah-Nya sampai pada akhirnya. Di dalam Lukas 9:62 Tuhan Yesus berkata, ”setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh kebelakang, tidak layak untuk kerajaan Allah”. Tuhan tidak menghendaki kepatuhan yang tidak tetap terhadap firman-Nya, tetapi Tuhan Yesus ingin supaya setiap orang mengikuti-Nya secara terus menerus, kepatuhannya tidak perlu dipertanyakan. Jika saudara dan saya sudah berkomitmen untuk hidup berpegang pada perintah-Nya, berarti hidup kita seutuhnya ada dibawah perintah-Nya.

Saudaraku, sebagai orang yang telah dimerdekakan dari perbudakan dosa, satu-satunya kekuatan kita adalah firman Tuhan, tidak ada yang lain. Jangan pernah megandalkan kemampuan sendiri karena semuannya akan sia-sia, seperti firman Tuhan di dalam Yeremia 17:5 ”"Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Saudaraku, jika dalam menjalani hidup ini kita hanya berpegang pada perintah-Nya, maka hidup saudara akan selalu dalam naungan-Nya. berpegang pada perintah-Nya, berarti tunduk dan menerima kehendak Allah sebagai yang tertinggi dalam hidup kita, penyangkalan diri dan memikul salib itulah yang harus dialami jika kita mau terus berpegang pada perintah-Nya. Berpegang pada perintah-Nya berarti harus siap mewujudkan dalam ketaatan menyangkal diri dan mengikut Dia. Apa wujud nyatanya? Saudara dan saya harus berani menyangkal untuk tidak kompromi dengan dosa demi kenyamanan hidup, saudara dan saya harus tetap menyuarakan kebenaran firman-Nya sebagai pegangan hidup, sekalipun harus melalui jalan salib. Hidup berpegang pada perintah-Nya berarti menolak cara-cara duniawi.

c. Melakukan perintah-Nya
Saudaraku, Tuhan tidak hanya menuntut untuk menuruti dan berpegang pada perintah-Nya. tetapi Tuhan juga menghendaki ada tindakan yang nyata di dalam mengikut Tuhan. Misalnya, Abraham dikenal karena ketaatannya kepada setiap perintah Tuhan, tetapi ketika dia diperhadapkan pada satu kenyataan dimana Tuhan meminta anak yang sangat dikasihinya untuk dikorbankan! Disini sekali lagi kita melihat ketaatan Abraham, dia bukan hanya menuruti, berpegang, tetapi dia melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan, hasil ketaatannya ialah Abraham menjadi orang yang sangat diberkati.

Saudaraku, Dia tidak mau kita hanya mengerti firman, tetapi Tuhan juga menghendaki untuk menjadi pelaku-pelaku firman. Tidak sedikit anak-anak Tuhan yang begitu menguasai firman Tuhan, tetapi ketika mereka diperhadapkan pada suatu kenyataan yang menuntut untuk melakukan perintah itu, yang terjadi adalah banyak yang tidak bisa melakukan firman itu. FirmanNya di dalam Yakobus 1:22, ”Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”

Saudaraku, tiga hal ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Saudara tidak dapat mengatakan cukup saya menuruti perintah-Nya, atau cukup berpegang pada perintah-Nya, kalau hanya menuruti dan berpegang tanpa melakukan tidak ada juga artinya. Saudara juga tidak bisa mengatakan saya cukup melakukan tidak perlu menuruti dan perpegang, pertanyaannya mana mungkin bisa melakukan kalau tidak menuruti dan berpegang pada perintah-Nya. jadi, pada hakekatnya ketiga hal ini tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya.

B. Janji Tuhan bagi orang yang hidup menurut ketetapan-Nya, berpegang pada perintah-Nya serta melakukan perintah-Nya. pada ayat 3 Tuhan berfirman, ”Jikalau kamu hidup menurut ketetapanKu dan tetap berpegang pada perintahKu serta melakukannya, maka:

a Tuhan akan memberikan hujan pada masanya (ay 4-5)
Saduaraku, musim hujan yang terpenting di negeri Israel berlangsung sejak bulan Desember-Maret, tetapi musim itu didahului oleh hujan awal yang mengairi tanah dalam bulan Oktober-Nopember sesudah musim kemarau, dan diikuti oleh hujan akhir yang menguatkan gandum yang tumbuh pada bulan Maret-April, sehingga tanah memberi hasilnya dan pohon-pohon diladang akan memberi buahnya. Pada ayat 5 dikatakan, ladang-ladang akan menghasilkan panen yang sangat besar, selanjutnya dikatakan lamanya musim mengerik akan sampai pada musim memetik buah anggur, dan musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur. Musim mengerik biasanya berlangsung bulan April-Juni, musim memetik buah anggur bulan Agustus, musim menabur bulan Nopember. (bnd. Amos 9:13).


Saudaraku, dengan adanya global wordning atau pemanasan global membuat keadaan cuaca tidak menentu, demikian juga dengan kondisi ekonomi global yang sedang mengalami gangguan yang membuat orang mulai stres, ketakutan, bahkan banyak yang bunuh diri karena tidak sanggup menghadapi semua itu. Saudaraku, meskipun semuannya serba tidak menentu, tetapi sebagai orang percaya hidupmu ada dalam jaminan Tuhan. Tuhan berjanji akan memberi hujan pada masanya, sehingga ladang-ladangmu akan memberikan hasil yang melimpah dan lumbung-lumbungmu akan dipenuhi dengan berkat-berkat dari Tuhan. Itulah janji Tuhan bagi orang yang menurut, perpegang dan melakukan perintah-Nya. Tuhan akan memberkati pada waktunya, sesuai dengan apa yang kita butuhkan, sehingga tidak akan pernah mengalami kekurangan.

b Tuhan akan memberikan damai sejahtera (ay 6a)

- Tuhan akan memberikan damai sejahtera dalam negeri dan tidak akan ada bahaya dari orang-orang fasik atau binatang buas, artinya Saudara dan saya akan mengalami damai sejahtera atau sukacita di dalam menjalani hidup ini, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun bangsa. Tuhan akan menjauhkan gangguan orang-orang fasik atau binatang buas, sehingga Saudara dan saya terhindar dari segala kejahatan dunia karena ada dalam lindungan-Nya.

Ada seorang panglima perang yang memimpin pasukannya menuju medan perang, suatu ketika mereka berhenti disatu tempat untuk mempersiapkan seluruh kekuatan mereka. Karena membutuhkan persiapan yang matang, sang panglima memutuskan untuk berkemah. Para prajurit sudah membayangkan apa yang akan terjadi ketika mereka terjun ke medan perang, berbagai perasaan muncul dalam hati para prajurit. Namun tidak demikian halnya dengan sang panglima, dia tidak mengalami hal-hal seperti yang dialami oleh para prajurit, dia merasa selalu aman dan terlindungi dari serangan musuh karena selalu dalam penjagaan prajurit. Saudaraku, ketika saudara punya komitmen untuk menuruti, berpegang serta melakukan perintahNya, maka saudara akan selalu dalam lindunganNya dan saudara akan mengalami damai sejahtera dariNya.

c Tuhan akan memberikan kebebasan terhadap musuh-musuh (aya 7-8)
- Selanjutnya dikatakan pedang tidak akan melintas, ini menunjukkan tentang hubungan internasional. Jika batas negeri bangsa Israel diserang, maka bangsa Israel yang kecil itu akan menang secara meyakinkan atas musuh yang besar. Dikatakan bahwa sekalipun musuh yang besar dan berkuasa datang, maka hanya sedikit orang Israel yang perlu untuk mengalahkan, mengejar dan menewaskan mereka, ini bisa terjadi karena Allah yang berperang melawan musuh mereka. Di dalam Yosua 23:10 berkata: ”Satu orang saja dari pada kamu dapat mengejar seribu orang, sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang berperang bagi kamu, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu. Saudaraku, ketika Allah ada di pihak kita, saudara tidak perlu takut, karena Dia yang berperang melawan musuh-musuh kita. Kuncinya hanya menuruti, berpegang serta melakukan perintah-Nya.

d Tuhan akan memberikan keturunan-keturunan (ay 9-10)
Allah akan berpaling kepada setiap orang yang menuruti, perpegang serta melakukan perintahNya. Ketika Tuhan berpaling dalam hidup saudara, maka akibat-akibat yang timbul adalah saudara akan penuh dengan berkat. Pada ayat 9, Tuhan menjanjikan berkat keturunan kepada bangsa Israel, yaitu Tuhan akan membuat bangsa itu beranan cucu serta bertambah banyak. Selanjutnya dikatakan juga bahwa Allah akan meneguhkan perjanjianNya, perjanjian di sini merupakan sebagian dari berkat atas Abraham (Kejadian 17:1-6)

Sadaraku, sejarah membuktikan bahwa setelah mengalami begitu banyak hukuman, tetapi janji Allah tetap berlaku yaitu menjamin pemeliharaan dan pemulihan Israel. Bangsa itu tidak lenyap dan masih ada sampai sekarang meskipun telah diceraiberaikan dan mengalami sekian banyak penindasan, memang kalau dipikir tidak masuk akal, kecuali jika diterima bahwa itu terjadi hanya karena pemeliharaan dan perlindungan Allah. Bangsa mana yang pernah menderita hukuman seberat itu tapi tidak juga binasa? Saudaraku, banyak orang yang berupaya untuk membinasakan orang-orang percaya, sekalipun orang percaya mengalami penganiayaan, tetapi orang-orang percaya akan terus bertumbuh dan bertumbuh, mengapa demikian? itulah janji Tuhan yaitu akan selalu memelihara keturunan-keturunan orang percaya.

e Tuhan akan selalu hadir ditengah-tengah umatnya (ay 11-12)
Kemah suciKu, ini menandakan kehadiran Tuhan ditengah-tengah umat-Nya. Tuhan akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatNya. Janji ini tidak hanya berlaku bagi bangsa Israel tetapi juga berlaku bagi setiap orang yang hidup menuruti, perpegang serta melakukan perintah-Nya.

Itulah berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan bagi setiap orang yang menuruti, perpegang dan melakukan firman-Nya dan berkat yang terbesar adalah pengorbananNya dikayu salib untuk menyelamatkan umat manusia. Tanpa dasar kasih-Nya yang besar kepada manusia, maka karya penyelamatan atas manusia, tidak akan pernah tuntas sampai ke akar-akarnya. Hanya Dia satu-satunya pribadi yang kudus dan sempurna yang mampu menyelesaikan masalah dosa, dengan kasih-Nya Ia mencari orang-orang berdosa (Lukas 19:10). Jadi kasih karunia Allah yang paling besar adalah pengorbanan-Nya untuk melepaskan kuk yaitu memerdekakan kita dari perbudakan dosa. Kristus telah melakukan penebusan terhadap dosa-dosa manusia secara tuntas. Kematian-Nya di atas kayu salib adalah bayaran yang lunas terhadap setiap akibat dosa-dosa kita. Darah-Nya telah membersihkan kita dari segala dosa.

PENUTUP

Saudaraku, jangan hanya terpaku pada berkat materi, tetapi ingat! Karya terbesar yang Tuhan telah lakukan yaitu pengorbanan-Nya di kayu salib untuk keselamatan saudara dan saya, itulah berkat yang tidak ternilai harganya. Tuhan hanya menuntut saudara dan saya percaya dan menerima kasih-Nya ini.
Saudaraku, numpang tanya apakah dalam hidupmu engkau sudah merasakan berkat-berkat yang Tuhan janjikan! Jika belum, jawabanya sederhana, apakah engkau sudah hidup menurut ketetapan-Nya dan tetap berpegang pada perintah-Nya serta melakukan-Nya? dan sebaliknya apabila engkau menuruti ketetapan-Nya, berpegang pada perintah-Nya serta melakukannya, percayalah bahwa berkat Tuhan itu akan selalu melimpah dalam hidupmu, ingat kesetiaan akan mendatangkan berkat yang melimpah-limpah, itulah janji firman Tuhan, amin.
Baca Terusannya »»  

Taat Pada Perintah Allah

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Taat Pada Perintah Allah
Teks Alkitab : Bilangan 33:50-56


Kalau kita mau benar-benar hidup di dalam Tuhan, maka segala sesuatu yang menjadi penghalang harus disingkirkan.

Mengapa harus disingkirkan?


PENDAHULUAN

Yang punya anak pasti pernah mengalami dan merasakan hal ini, entah itu ibunya atau bapaknya. Ketika kita menyuruh anak untuk melakukan sesuatu, kadang tidak cukup satu kali tetapi harus berkali-kali baru mereka lakukan, apalagi kalau si anak sedang di depan televisi. Banyak orang tua yang mengeluh dalam mendidik anak-anak jaman sekarang, mereka ditegur berkali-kali baru mau berubah. Demikian juga halnya dengan Bangsa Israel, kita bisa melihat pengalaman mereka bersama Tuhan ketika bangsa ini di bebaskan dari perbudakan di Mesir. Tuhan sering memperingati dan menegur mereka supaya tidak menyimpang dari jalan Tuhan. Saudaraku, firman Tuhan malam ini mengatakan bahwa Tuhan memperingati mereka sebelum masuk ke dalam tanah perjanjian.


Perintah Tuhan untuk menghalau atau mengusir penduduk Kanaan
Setelah bangsa Israel tiba di dataran Moab, di tepi sungai Yordan dekat Yerikho, Allah berfirman kepada Bangsa Israel melalui Musa. Allah memerintahkan supaya setelah memasuki tanah perjanjian yaitu Kanaan, bangsa Israel harus menghalau seluruh penduduk negeri itu. Kata menghalau diterjemahkan usirlah semua penduduk negeri itu. Jika bangsa Israel tidak menghalau bangsa Kanaan, maka akan ada akibatnya. Kenapa bangsa Kanaan harus dihalau! karena cara hidup mereka sama seperti orang kafir atau orang yang tidak mengenal Allah, jadi mereka harus di halau? Cara hidup bangsa kanaan adalah penyembah2 berhala, suka memuja berhala, hidupnya cemar, serakah, mendirikan tempat-tempat penyembahan, dll. Mereka menyembah kepada ciptaan bukan kepada pencipta-Nya.

Ilustrasi
Saudaraku yang terkasih, seorang petani yang mengharapkan hasil panen yang baik, tentu dia tidak akan membiarkan tanaman padinya ditumbuhi oleh tanaman-tanaman penganggu lainnya. Tetapi dia akan rajin membersihkan dan mencabut setiap tanaman penggangu itu. Misalnya suatu waktu saudara dan saya menanam bunga gelombang cinta di dalam pot, tetapi di dalam pot yang sama tumbuh semak belukar. Kira-kira gelombang cinta ini bisa bertumbuh dengan baik atau lama-kelamaan akan mati!

Aplikasi
Saudaraku, demikian juga halnya dengan kehidupan kerohanian kita. Banyak tanaman-tanaman pengganggu yang menghalangi kerohanian kita untuk bertumbuh. Penghalang-penghalang itu bisa datangnya dari kita sendiri dan juga bisa dari lingkungan sekitar kita. Jika saudara dan saya mau bertumbuh di dalam persekutuan dengan Tuhan, maka hal-hal yang menjadi penghalang harus dihalau dari kehidupan saudara dan saya.


Perintah Tuhan untuk membinasakan seluruh berhala Bangsa Kanaan.
Tuhan tidak hanya memerintahkan untuk mengusir bangsa Kanaan, tetapi Allah juga memerintahkan kepada bangsa Israel supaya menghancurkan semua patung dewa dari batu, patung-patung tuangan dan bukit-bukit pengorbanan orang kafir yang mereka jumpai di negeri Kanaan. Mengapa. Tuhan memerintahkan untuk menghancurkan semua itu? Tuhan tahu siapa bangsa Israel, bangsa yang belum kuat dan mudah berpaling dari Tuhan. Jika berhala-berhala bangsa Kanaan dibiarkan dan tidak dimusnakan, maka bangsa Israel bisa tergoda sehingga berpaling dari Allah dan menyembah berhala-berhala bangsa Kanaan.

IlustrasiSaudaraku yang terkasih, waktu saya kecil saya pernah mengikuti satu ritual yang diadakan setelah panen padi. Ritual ini diadakan untuk memberi makanan kepada para dewi yang telah menjaga desa itu sehingga panennya berhasil. Ritual yang serupa juga mereka adakan ketika ternak melahirkan, mereka akan mengadakan ritual penyembahan di batu besar atau pohon-pohon besar.

Aplikasi
Saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus, kadang kita pikir bahwa berhala-berhala itu hanya berupa patung berukir, patung tuangan, tempat penyembahan. Tetapi sebenarnya tanpa kita sadari berhala-berhala itu seringkali membelenggu hidup kita untuk bebas bersekut dengan Tuhan. Salah satu berhala yang sering menghancurkan persekutuan Tuhan dengan manusia adalah uang, karena uang, kebenaran, keadilan, dan peraturan bisa dijungkirbalikkan. Karena uang, para hakin, jaksa dan pengacara, polisi membela yang bayar, karena uang saudara, orang tua, bisa jadi musuh, karena uang sesama pemimpin saling menghancurkan, karena uang gelar sarjana muda sampai sarjana tua (doctor) bisa dibeli dengan mudah, mau dapat jabatan dalam pemerintahan atau non pemerintahan semua pakai uang. Uang telah menggantikan posisi Tuhan.

Akibat-akibat yang ditimbulkan karena kompromi dengan penduduk negeri itu? Firman Tuhan mengatakan, jika bangsa Israel gagal menghalau bangsa Kanaan atau dengan kata lain berkompromi dengan bangsa kanaan, maka hal ini akan menjadikan duri di dalam daging dan akhirnya menyebabkan keruntuhan Israel sendiri.

Ilustrasi:Saudara yang terkasih, ada seorang ibu yang mempunyai dua orang anak. Karena padatnya jadwal kegiatan, maka ibu ini menitip satu anaknya ke neneknya. Waktu berjalan kedua anak ini bertumbuh dalam didikan yang berbeda. Anak yang dititip di neneknya memperoleh didikan yang keras, sedangkan anak yang diasuh sendiri oleh ibunya tidak sekeras didikan anak yang diasuh oleh neneknya. Saudaraku suatu ketika anak yang tinggal dengan ibunya ketahuan mencuri di salah satu toko perhiasan. Anak ini ditangkap dan orang tuannya dipanggil. Setelah diproses, anak ini dibawah pulang ke rumah oleh ibunya. Apa yang terjadi, ibunya tidak tegas malah kompromi dengan perbuatan anaknya itu. Seminggu kemudian setelah dia ditangkap. Dia melakukan hal yang sama lagi, sampai beberapa kali… dan keinginan2 itu selalu berkecamuk di dalam hatinya, yang ppada akhirnya dia tidak kuat dan terhilang.

Aplikasi:Saudaraku firman Tuhan mengingatkan kita semua, jika kita tidak taat dan membiarkan berhala itu ada di dalam kehidupan kita maka berhala itu akan menjadi selumbar atau membutakan mata kita, bukan hanya itu tetapi berhala itu akan seperti duri yang menusuk lambung dengan kata lain berhala itu akan menyerang kita dan pada akhirnya kita akan sesat atau binasa.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus. Kadang di dalam menjalani kehidupan di dunia ini, sering kali kita jatuh dalam dosa penyembah berhala. Tidak sedikit anak-anak Tuhan yang jatuh dalam dosa ini. Kadang hal itu dianggap biasa, tetapi Tuhan menghendaki supaya saudara dan saya taat akan perintah-Nya dan tidak kompromi dengan dosa tersebut. Menyembah berhala berarti kita menormorduakan Tuhan, misalnya:
  • Hari minggu sudah siap mau ke gereja, tetapi ada terlpon dari teman yang mengajak untuk mengikuti seminar sukses, akhirnya tidak jadi ke gereja.
  • Waktu untuk nonton sinetron lebih banya dari pada membaca firman Tuhan
  • Hobi kadang juga menjadi berhala dalam hidup kita
  • Mengandalkan kekuatan sendiri, pemikiran sendiri, imajinasi sendiri
  • Tidak puas dengan kekayaan yang dimiliki, sehingga kekayaan membutakan mata hatinya untuk melihat bahwa diluar sana masih banyak orang yang berkekurangan.
  • Tiak bisa menahan diri
  • Sinis kepada orang lain, mengangap diri paling benar
  • Dll...
Saudaraku firman Tuhan di dalam Roma 6:23, karena upah dosa adalah maut. ingat! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Petrus 5:8)
Firman Tuhan mengatakan bahwa

Firman Tuhan katakan jika kita tidak sungguh2 untuk membinasakan berhala itu maka Tuhan sendiri yang akan bertindak. Coba kita lihat ayat terakhir yaitu ayat 56 ” Maka akan Kulakukan kepadamu seperti yang Kurancang melakukan kepada mereka.". di sini kita lihat bahwa Allah sendiri yang akan bertindak memusnakan seperti apa yang Dia lakan lakukan kepada bangsa kafir yaitu melenyapkan mereka. Penyembah berhala akan masauk ke dalam kobaran api yang abadi yaitu neraka.

PENUTUP

Saudaraku yang terkasih dalam Tuhan Yesus. Tuhan mengehendaki supaya saudara dan saya tidak menormorduakan Dia. Ketika saudara dan saya mencintai sesuatu lebih dari Tuhan, maka saudara telah menjadikan sesuatu itu tuhan, dan saat itulah saudara akan menjadi budaknya, dan ketika saudara menjadi budaknya, disitulah kehancuran dimulai. Dia menghendaki berhala-berhala yang ada dalam kehidupan kita dimusnakan, marilah kita jadikan Tuhan yang paling utama dan terutama di dalam hidup kita. Firman Tuhan di dalam Yeremia 17:5 mengatakan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Oleh karena itu andalkanlah Tuhan dalam setiap langkah hidupmu, maka Tuhan akan menuntun engkau kejalan yang benar yaitu jalan menuju hidup yang abadi yaitu Yesus sendiri. Seperti Firman Tuhan katakan di dalam Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Saudaraku, Tuhan Yesus selalu menanti saudara dan saya untuk kembali kepada-Nya. Ingat , jangan keraskan hatimu, karena jika pintu kemurahan-Nya sudah tertutup maka Dia sendiri yang akan membinasakan saudara dan saya, seperti Dia membinasakan orang kafir. Tetapi percayalah ketika saudara dan saya mau mengambil komitmen untuk taat dan membinasakan berhala dari hidup saudara, maka Tuhan telah menyediakan tanah perjanjian yaitu kerajaan sorga yang abadi.
Baca Terusannya »»  

Langkah Yang Menentukan

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Langkah yang menentukan
Teks Alkitab : Bilangan 33: 1-49


Langkah akhir adalah langkah yang menentukan

Tuhan menghendaki umatnya untuk tidak puas karena sudah menjadi orang Kristen bukan itu yang menentukan tetapi bagaimana langkah akhir kita yaitu hidup bersama Kristus di dalam kerajaan-Nya yang abadi.

Pendahuluan
Pasal ini mengisahkan petualangan bangsa Israel sejak mereka meninggalkan Mesir hingga mereka sampai di tepi sungai Yordan. Di ayat 2 dikemukakan bahwa, Musa menulis perjalanan bangsa Israel dari satu tempat ke tempat yang lain bukan sekedar keinginan Musa, tetapi Alkitab mengatakan bahwa sesuai dengan titah Tuhan. Jadi Tuhan-lah yang memberikan perintah kepada Musa untuk menuliskan fakta-fakta. Dalam perjalanan ini Musa dan Harun di percayakan Tuhan untuk membawa bangsa Israel yang jumlahnya kira-kira 2 juta orang untuk dibawah keluar dari tanah Mesir dengan tujuan tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan. Alkitab menceritakan kepada kita bahwa sejak bangsa Israel dibebaskan Allah, keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa, Tuhan selalu menuntun umat-Nya, Tuhan menyertai umat-Nya. Keluaran 13:20-21 berkata:
TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.

Saudaraku, penyertaan Tuhan selalu ada di tengah-tengah bangsa Israel, baik siang maupun malam. Tuhan selalu hadir di tengah-tengah mereka dalam bentuk tiang api dan tiang awan. Tuhan menuntun umat-Nya langkah demi langkah menuju tujuan akhir yang Ia telah tentukan yaitu tanah perjanjian. Kita akan melihat bagaimana Tuhan menuntun umat-Nya menuju tujuan yang Ia telah tentukan.

1. Allah membebaskan umat-Nya dari perbudakan di Mesir
Setelah Yusuf dan saudara-saudaranya mati, Alkitab mengatakan di dalam Keluaran 1:6-8, bahwa orang-orang Israel beranak-cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah banyak dengan dasyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi dengan mereka. Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. Orang Israel mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriakan mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah. Tuhan telah mendengar rintihan bangsa Israel di tanah perbudakan di Mesir, lalu Allah mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka. Untuk membebaskan bangsa pilihan-Nya, Tuhan telah mempersiapkan seorang pemimpin yaitu Musa. Untuk membawa bangsa ini keluar dari tanah Mesir, bukanlah hal yang mudah, banyak tantangan-tantangan yang dialami baik yang datangnya dari penguasa di Mesir maupun yang datangnya dari bangsa Israel itu sendiri.

Ilusttrasi
Saudaraku, saya kira untuk memperoleh suatu kebebasan atau kemerdekaan bukanlah hal yang mudah? Kita bisa melihat bagaimana para pejuang bangsa kita memperoleh kemerdekaan, lewat pengorbanan yang mahal, banyak halangan dan tantangan yang harus mereka hadapi baik dari pihak musuh maupun dari bangsa sendiri, bahkan mereka rela kehilangan nyawa demi kemerdekaan itu.
Aplikasi
Saudara yang terkasih, sama seperti bangsa Israel yang telah dimerdekakan Tuhan dari perbudakan di tanah Mesir. Demikian juga halnya dengan kita yang sudah dimerdekakan dari perbudakan dosa. Tuhan Yesus telah menderita di kayu salib, mati dan bangkit pada hari ke tiga dari antara orang mati, untuk membebaskan saudara dari perbudakan dosa. Ingat, saudara dan saya dulunya adalah budak dosa, hidup dalam kegelapan, namun karena kasih dan kemurahan Tuhan, saudara dan saya telah dipindakan dari kegelapan ke dalam terang atau sudah menjadi anak-anak terang. Oleh karena kita sudah dipindahkan ke dalanm terang, maka kita harus menanggalkan manusia lama kita, dan hidup di dalam kehendak Tuhan.

Harus diakui untuk menanggalkan manusia lama bukanlah hal yang mudah, sama seperti bangsa Israel ketika mereka sudah dibebaskan dari perbudakan, kadang mereka masih teringat dengan kehidupan mereka di Mesir. Mereka kurang mensyukiri anugerah pembebasan itu, tetapi yang mereka lakukan adalah bersungut-sungut, marah kepada pemimpin mereka. Ketika mereka menghadapi permasalahan hidup, maka rekaman kehidupan masa lalu di Mesir kembali merasuki pikiran mereka. Memang untuk meninggalkan manusia lama bukanlah hal yang mudah, tetapi percayalah ketika Tuhan yang menuntun saudara keluar maka Dia pula yang akan menuntun saudara menuju tujuan akhir yang Dia telah tentukan. Kadang kita tidak bersyukur dengan pembebasan yang Tuhan telah berikan kepada kita, seringkali kita lebih memilih ”masa-masa di mesir” padahal itu hanya akan membawa kita kembali ke masa lalu yaitu masa-masa dimana saudara dan saya hidup di dalam lumpur dosa.

2. Allah menuntun perjalanan umat-Nya menuju tanah perjanjian

Perjalanan mereka dimulai sesudah Paskah, perjalanan ini dimulai dari Rameses pada bulan yang pertama, hari yang kelima belas, bulan yang pertama. Ketika bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, orang-orang Mesir sedang dalam keadaan berduka karena kematian anak-anak sulung mereka. TUHAN telah membunuh anak-anak sulung bangsa Mesir karena Tuhan sedang menjatuhkan hukuman-hukuman kepada allah mereka. Dari Rameses mereka menuju ke Sukot lalu mereka berkemah di Etam di tepi padang gurun. Tanah Rameses adalah tanah yang terbaik ditanah Mesir dan tanah ini diberikan oleh Firaun sebagai tanah milik kepada orang tua (Yakub) dan saudara-saudara Yusuf ketika mereka pindah ke Mesir (Kej. 47:11). Selanjutnya mereka berangkat dari Etam, lalu berbalik ke Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon kemudian berkemah di tentangan Migdol. Mengapa mereka berbalik? Coba perhatikan Tuhan berfirman kepada Musa supaya orang Isarel balik kembali dan berkemah di Pi-Hahirot (Kel. 14:1-4), di sini kita lihat Tuhan mempunyai tujuan yaitu Tuhan akan menyatakan kemuliaan-Nya kepada Firaun dan seluruh pasukannya, sehingga orang Mesir mengetahui bahwa Allah yang disembah oleh orang Israel adalah Allah yang Mahakuasa. Dari Pi-Hahirot mereka menuju Mara, saudara, perhatikan perjalanan mereka dari Pi-Hahirot mereka harus melewati tengah-tengah laut selanjutnya menuju padang gurun. Mereka berjalan tiga hari perjalanan di padang gurun Etam tanpa mendapatkan air. Tiba di Mara baru mendapatkan air, tetapi yang muncul hanya kekecewaan karena air yang didapatkan adalah air yang pahit, lalu mereka berkemah di Mara. Dari Mara mereka berangkat ke Elim dan mendapatkan dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma. Sampai di sini kita dapat melihat bahwa setelah mereka dimerdekakan dari perbudakan di Mesir, tidak berarti mereka tidak mengalami persoalan lagi, justru persoalan tetap ada di dalam perjalanan mereka. Pada akhirnya kita melihat perjalanan bangsa ini selalu di isi dengan suka dan duka yang silih berganti.



Ilustrasi
Waktu masih kuliah di perguruan tinggi, saya beberapa kali pulang kampung menggunakan transportasi laut. Karena keuangan yang terbatas, maka bersama beberapa teman kami memulai perjalanan dari Bandung dengan menggunakan kereta api ekonomi. Selama perjalanan ada yang menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan, misalnya harus berdiri karena tidak dapat tempat duduk, kadang berdesak-desakan, panas, bau yang tidak menyenangkan, dan lain sebagainya. Itu baru naik kereta api ke Surabaya, belum lagi naik kapal laut yang harus berdesak-desakan, tidur di dek kapal dengan hanya menggunakan tikar, selain yang susah banyak juga hal-hal yang menyengkan. Bangsa Israel juga mengalami hal-hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan bahkan masa-masa yang sangat susah sekalipun selama perjalanan mereka menuju tanah perjanjian. Saudaraku, apakah Tuhan membiarkan mereka?

Aplikasi
Kita harus memahami bahwa di dalam mengiring Tuhan, pasti Tuhan selalu merencanakan yang terbaik bagi umat-Nya. Kita harus percaya bahwa tiang api dan tiang awan yang menyertai perjalanan bangsa Israel, juga berlaku bagi kita orang percaya masa kini. Jika saudara dan saya saat ini telah dimerdekakan dari perbudakan dosa, bukan berarti kita merdeka dari segala-galanya, tidak ada lagi persoalan, tidak ada kesusahan, tidak ada lagi serentetan masalah yang harus kita hadapi, saya kira tidak demikian. Kalau kita perhatikan kembali perjalanan bangsa Israel, kita tahu jelas bagaimana Tuhan menyertai mereka, tetapi apakah selama perjalanan mereka tidak ada masalah? Justru dalam perjalanan mereka, masalah demi masalah atau serentetan masalah mereka harus hadapi, perhatikan:

· Ketika mereka ada di dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zepon mereka sangat ketakutan dikejar bangsa Mesir yang ada di belakang mereka, sedangkan di depan mereka ada Laut Teberau. Seandainya saudara dan saya berada bersama bangsa Israel saat itu, kira-kira apa yang saudara lakukan melihat situasi demikian, mau maju di depan ada laut Teberau, mau mundur di belakang ada tentara Firaun yang sedang mengejar dengan persenjataan yang lengkap. Mungkin yang pertama muncul dalam pikiran saudara sama dengan pikiran bangsa Israel yaitu kematian, sehingga mereka mulai marah kepada Musa. Mereka lupa kalau yang membawa mereka keluar dari Mesir adalah Allah yang penuh dengan kuasa.

Saudaraku, ketika persoalan itu datang dalam hidupmu. Tuhan menghendaki supaya tidak terlarut di dalam kekuatiran, jangan melihat ke depan atau ke belakang karena di sana tidak ada jalan, tetapi pandanglah Tuhan dan berharaplah pada-Nya, maka Dia akan membelah laut di depanmu dan merontokkan musuh di belakangmu.

· Ketika mereka Gurun Syur mereka berjalan selama tiga hari tanpa mendapatkan air.
· Ketika mereka di Gurun Sin mereka bersungut-sungut karena mereka mengalami kelaparan.
· Ketika mereka di Rafidin mereka mulai bertengkar dengan Musa karena mereka tidak mendapatka air.

Saudaraku, tidak seorang pun yang tahu apa yang menjadi rencana Tuhan dalam hidupnya. Mungkin saat ini saudara sedang berada di padang gurun Syur dan sedang mengalami kehausan, atau sedang berada di Mara dengan penuh kekecewaan karena mendapati air yang pahit, atau sedang di padang gurun Sin dengan bersungut-sungut karena mengalami kelaparan, ataukah saudara saat ini sedang menikmati suasana yang menyenangkan di Elim karena mendapatkan tujuh mata air dan tujuh puluh pohon korma. Tetapi saudara harus ingat, itu semua tidak berarti dan tidak menetukan karena tujuan akhir bukan di padang gurun, bukan di Mara, bukan di Elim dan bukan di Rafidin, atau di tempat yang lain, tujuan akhir adalah tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan.


3. Allah membawa umat-Nya masuk ke tanah perjanjian
Setelah mengalami pergumulan dalam perjalanan yang panjang, pada akhirnya Tuhan membawa bangsa Israel pada tujuan akhir yaitu tanah perjanjian, suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya (Kel. 3:8). Tuhan menghendaki di dalam tanah perjanjian itu tidak ada lagi hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Allah berfirman kepada bangsa Israel melalui Musa supaya bangsa Israel menghalau penduduk yang ada di tanah Kanaan dan membinasakan semua berhala-berhala mereka. Jika saudara dan saya belum membinasakan berhala-berhala dalam hidupmu dan tidak hidup di dalam Tuhan, meskipun tinggal selangkah tetap saudara tidak akan pernah masuk ke tanah perjanjian itu.

Ilustrasi
Waktu saya masih aktif menjalankan bisnis multilevel marketing atau MLM, saya bertemu dengan seorang ibu yang kebetulan tertarik dengan bisnis MLM. Lewat cara bicaranya ternyata dia seorang yang berpendidikan tinggi, oleh karena itu dia dipercayakan untuk memimpin pengajian ibu-ibu di lingkungannya. Sebagai upline, saya menyediakan waktu untuk membantu mengembangkan bisnis yang telah saya tawarkan. Lewat perbincangan-perbincangan kami, saya tidak pernah menyangka kalau ibu ini adalah anak pendeta. Dia menceritakan gimana dulunya dia sangat aktif melayani di gereja, persekutuan dan juga pernah memimpin perkumpulan mahasiswa Kristen di salah satu perguruan tinggi terkenal di Bandung. Tetapi dengan berjalannya waktu, dia bertemu dengan seorang pemuda yang membawa dia meninggalkan imannya.

Aplikasi
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, jangan kita terpaku dengan masa lalu kita, entah itu masa-masa keberhasilan atau masa-masa kesulitan karena semua itu bukan yang menentukan. Jangan kita bangga sudah menjadi orang percaya, bangga karena sukses dalam pelayanan, bangga karena sukses dalam pendidikan, bangga karena sukses dalam usaha, atau sebaliknya tidak pernah mengalami kesuksesan dan kebahagiaan, hanya kesulitan yang kita alami. Ingat semua itu tidak menentukan, tetapi langkah akhir adalah langkah yang menetukan. Bagaimana hidupmu pada akhirnya, apakah ada di dalam Tuhan atau di luar Tuhan.

Saudaraku, ingat penjahat di sebelah kanan Tuhan Yesus. Kita bisa bayangkan bagaimana hidup sebelumnya, tentu dia hidupnya sangat jahat sehingga dia dijatuhi hukuman gantung. mungkin dalam benak saudara, dia itu tidak layak masuk kerajaan surga karena kejahatannya, tetapi apa yang terjadi dalam waktu yang singkat itu, Alkitab mengatakan saat itu juga dia bersama-sama Tuhan Yesus di Firdaus: ” Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:43).



Penutup

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,
Rasul Paulus di dalam Filipi 3:7-8
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

Rasul Paulus menganggap apa yang menjadi keuntungan ketika belum mengikut Tuhan Yesus, adalah sesuatu yang merugikan karena pengenalan terhadap Tuhan Yesus lebih mulia dari pada semuannya. Oleh karena itu Paulus mengatakan bahwa :
”Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. (1 Korintus 9:26-27).

Di sini kita bisa melihat, Rasul Paulus lebih memfokuskan diri ke ke depan atau ke garis akhir.

Saudaraku, kita telah dibebaskan dari perbudakan dosa dengan pengorbanan yang begitu mahal, marilah kita isi sisa hidup ini dengan hal-hal yang berkenan di hati Tuhan. Entah Tuhan membawa kita kepada gurun syur tampa ada air, atau ke Mara dengan air yang begitu pahit, ataukah Tuhan membawa kita ke Elim yang penuh dengan mata air dan pohon korma, yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah menuntun umat-Nya ke jalan yang salah, tetapi Dia sedang membawa umatnya menuju tujuan yang telah Dia janjikan yaitu tanah Kanaan, tanah perjanjian.

Saudaraku, percayalah bahwa langkah akhir yang menentukan dalam hidupmu adalah jika sampai pada akhir hidupmu, engkau tetap ada di dalam Tuhan. Jika demikian, maka tanah perjanjian yang Tuhan janjikan itu akan menjadi milikmu. Dan saudara dan saya akan hidup bersama Tuhan di dalam kerajaan-Nya yang abadi, itulah Tujuan akhir orang-orang percaya.
Baca Terusannya »»  

Iman Sejati

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Iman Sejati
Nats : Ibrani 12:1-17

Saudara2 Ibrani pasal 12:1-11, akan saya bacakan bagi saudara-saudara sekalian....

PENDAHULUANMinggu pagi seorang Bapak dengan muka yang muram datang kepada pendetanya. Kemudian ia berkata, “Mulai sekarang saya tidak akan menjadi orang Kristen lagi! Buat apa menjadi orang Kristen jika hanya musibah, kegagalan dan kemalangan yang saya alami. Sejak saya dibabtis dan menjadi orang percaya, hasil panen saya merosot, anak sakit-sakitan, saya tidak disenangi dengan tetangga. Buat apa jadi orang Kristen, buat apa percaya kepada Yesus kalau hanya kesusahan yang saya dapatkan! Katanya saya anak-Nya, tetapi apa yang saya dapatkan sebagai anak? Mulai sekarang saya tidak akan percaya kepada Allah orang Kristen!” dengan perasaan kesal dan tanpa memberi kesempatan kepada pendeta-Nya untuk menanggapinya, ia pergi meninggalkan pendeta itu.

Saudaraku, pergumulan iman seperti ini bisa terjadi kepada siapa saja. Dalam pergumulan yang berat, sering kali kita bertanya, ”mengapa itu terjadi pada saya?” dan karena kurangnya pemahaman tentang iman sejati itu seorang anak Tuhan dapat mundur dari imannya.

Saudaraku, seandainya setiap orang percaya memiliki dan mengerti arti iman sejati itu, maka pasti ia akan tetap teguh dan tabah dalam menghadapi persoalan-persoalan yang datang menerpa kehidupannya.

Jika demikian apa arti iman sejati itu? Bagaimana memilikinya!

1. Iman sejati adalah iman yang kudus

Iman yang kudus adalah iman yang terus berjuang untuk menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi. Saudara yang terkasih, ada seorang ibu yang selalu tekun memperhatikan seragam sekolah anaknya. Setiap pulang sekolah baju anaknya selalu diperiksa, jika ada noda kotoran langsung ia bersihkan. Tujuannya supaya baju anaknya selalu kelihatan bersih dan warnanya tetap putih cemerlang, sehingga setiap orang yang memandangnya akan merasa kagum. Tuhan juga menghendaki hidup kita selalu bersih dari hal-hal yang Tuhan tidak kehendaki. Kita harus hidup dalam kekudusan karena disekitar kita banyak orang yang melihat kita. Tuhan tidak menghendaki kita menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, Tuhan tidak menghendaki tidak ada kekudusan dalam hidup kita, Tuhan tidak menghendaki tumbuh akar pahit di dalam diri kita, Tuhan tidak menghendaki ada percabulan dan nafsu rendah dalam hidup kita, karena kesemuannya itu dapat menyebabkan kita jatuh dalam dosa dan jauh dari kekudusan hidup.

Pendengar RCK yang diaksihi Tuhan Yesus, ingat! dosa adalah penghalang yang merintangi kita untuk datang kepada-Nya. Kadang tanpa kita sadari dosa itu telah membutakan mata hati kita. Dosa itu akan memisahkan kita dari Allah yang kudus. Jika saudara dan saya telah melakukan dosa, dosa itu jangan disembunyikan, mungkin kita berkata orang lain tidak tahu tetapi ingat! Tidak ada yang tersembunyi dihadapan Allah. Kalau dosa itu tidak diselesaikan, maka dosa itu akan selalu dan selalu menjadi rintangan dan penghalang untuk beriman dan hidup tekun di dalam Tuhan. Pagi ini firman Tuhan kembali mengingatkan supaya saudara dan saya menanggalkan segala sesuatu yang menjadi beban dan dosa, di ayat 1b dikatakan marilah kita membuang semua yang memberatkan kita dan dosa yang terus melekat pada kita (versi BIS). Tuhan menghendaki kita memiliki iman yang kudus yaitu iman yang terus berjuang untuk menanggalkan semua yang memberatkan dan menanggalkan semua dosa yang melekat pada diri kita, kenapa harus ditanggalkan? Sebab dosa itu begitu merintangi kita. Setelah kita menerima Yesus sebagai Juruselamat, maka kita sudah hidup dan memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, oleh karena itu jika saudara dan saya sengaja berbuat dosa padahal kita sudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka (Ibrani 10: 26-27)

2. Iman sejati adalah iman yang tertuju kepada Yesus

Iman sejati adalah yang hanya tertuju kepada Yesus atau iman sebagai perlombaan. Dalam melakukan perlombaan itu mata kita harus tertuju kepada Yesus. Tertuju kepada Yesus berarti menjadikan Yesus sebagai prioritas utama dan sebagai sumber teladan dan sumber inspirasi dalam hidup ini. Hanya Yesus yang dapat membawa dan memimpin iman kita menuju kepada kesempurnaan (iman yang sejati). Iman yang sempurna akan membawa kita untuk bergantung total kepada Yesus

Untuk menjaga kesegaran tubuh, beberapa waktu ini saya memutuskan untuk lari pagi. Waktu memulai berlari saya mendengar bunyi yang sangat keras. Setelah mencari-cari ternyata suara itu berasal dari tabrakan sepeda motor dengan angkot. Menurut informasi dari saksi mata di tempat kejadian ternyata si pengendara motor keasikan melirik sesuatu ke kiri dan kanan sehingga pandangannya tidak fokus melihat ke depan.

Aplikasi:
Saudaraku, demikian juga halnya kita orang percaya yang saat ini sedang melakukan perlombaan dengan satu tujuan yaitu mencapai iman yang sejati. Untuk mencapai hal tersebut, satu-satunya jalan adalah memiliki pandangan yang tertuju dan terfokus pada Yesus. Dengan kata lain kita harus menjadikan Yesus sebagai prioritas yang utama dalam hidup kita. Mengapa demikian, karena hanya Yesus yang mampu membawa kita untuk mencapai kesempurnaan (iman sejati), tidak ada yang lain. Sangat jelas di katakan pada ayat 2b bahwa untuk memimpin dan membawa kita kepada kesempurnaan, Tuhan Yesus telah mengabaikan kehinaan, Dia tekun memikul salib, Dia tekun menanggung bantahan, mengapa Yesus lakukan semua itu? itu semua Dia lakukan supaya kita tidak lemah dan putus asa. Alkitab berkata (1 Petrus 2:24), ia sendiri memikul dosa kita di dalam tubuhnya di kayu salib. Jadi dosa kitalah yang dipikul-Nya. Mungkin kita saat ini sedang menghadapi beban dosa yang berat, tetapi ingat! Apa yang kita alami tidak belum seberapa jika dibandingkan dengan apa yang telah Tuhan Yesus lakukan bagi keselamatan kita. Firman Tuhan pada ayat 4 berkata ”dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Saudaraku yang terkasih, jika kita mau memiliki iman yang sejati, maka apapun yang kita pikirkan, apapun yang kita rencanakan dan apapun yang kita lakukan semuannya hanya terfokus pada Yesus.

3. Iman sejati adalah iman yang memerlukan latihan (tidak pasif)

Iman sejati adalah iman yang rela diajar oleh Tuhan atau iman yang selalu dibaharui lewat latihan-latihan dari Tuhan. Di dalam mengikut Tuhan, terkadang Tuhan ijinkan persoalan-persoalan itu terjadi. Namun batin kita kadang memprotes. Mengapa, Tuhan ijinkan, Bukankah Tuhan itu baik? Ketika Tuhan izinkan persoalan-persoalan itu terjadi di dalam hidup kita, terkadang sukar sekali bagi kita untuk mengerti kehendak Allah. Kadangkala Allah membawa kita ke dalam persoalan-persoalan hidup yang sukar untuk kita pahami. Namun di sinilah iman kita diuji melalui kesulitan dan tantangan hidup. Kalau begitu apa maksud Tuhan?

a Tuhan sedang mendidik anak-Nya
Sebagai anak-anak-Nya, Tuhan mendidik supaya kita semakin dewasa dalam iman. Tuhan terkadang mengijinakan persoalan-persoalan itu kita alami karena pada hakekatnya Tuhan mengasihi kita dan menganggap kita sebagai anaknya, pada ayat 7 dikatakan jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu sebagai anak. Jadi jangan kita putus asa dan mundur, karena Tuhan sedang mendidik saudara dan saya sebagai anak-Nya, pada ayat 5b-6, juga dikatakan, janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya karena Ia menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.

Ilustrasi
Terkadang saya merenung dan membayangkan waktu menghajar anak saya yang masih sekolah di TK. Waktu itu saya jemput dia dari pulang sekolah, tanpa sepengetahuan saya dia mengambil mainan di tempat penjual mainan di pinggiran sekolah. Bagi anak saya hal itu mungkin dianggap biasa, karena dari segi umur dia masih kecil dan belum tahu kalau apa yang dia lakukan itu salah. Tetapi bagi saya sebagai Bapaknya, perbuatannya itu suatu pelanggaran dan saya harus bertindak untuk memperingati dan menghajar dia. Saya lakukan itu karena saya menyayangi anak saya.

Aplikasi
Pendengar RCK yang terkasih, karena kita diakui sebagai anak-Nya, maka Dia akan mendidik kita di dalam kasih-Nya. Bersyukurlah kalau Tuhan masih memperingatkan dan memberikan ganjaran. Di ayat 8 dikatakan, jikalau kamu bebas dari ganjaran yang harus di derita setiap orang, maka kamu bukanlah anak tetapi anak-anak gampangan. Kalau orang tua memperingati dan memberikan ganjaran kepada kita dan kita masih tetap menghormatinya. Bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita beroleh hidup. Orang tua kita mendidik kita dalam waktu yang pendek dan terbatas berdasarkan apa yang mereka anggap baik, tetapi Allah mengajar kita untuk kebaikan kita sendiri, supaya kita dapat mendapat bagian di dalam kekudusan-Nya. jadi tujuan Allah mendidik kita supaya kita mendapat bagian di dalam kekudusan-Nya. Saudaraku, ketika Tuhan mengijinkan persoalan menghampiri hidupmu, jangan pernah putus asa karena di dalam setiap latihan itu, Tuhan mempunyai rencana yang indah bagimu. Dan sebaliknya, apabila saudara dan saya tidak pernah mendapat peringatan dan latihan dari Tuhan, perlu direnungkan kembali apakah Tuhan masih menganggap saudara dan saya sebgai anak-Nya, jangan-jangan Tuhan sudah membiarkan saudara dan saya.


b Buah dari hasil didikan
Dalam setiap latihan tentu ada hasil. Walaupun selama mengikuti pelatihan banyak hal yang tidak menyenangkan entah itu peringatan, hukuman, ganjaran, dan semua itu tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Pendengar RCK yang terkasih, kadang kita merasa berat sekali melewati pelatihan-pelatihan yang Tuhan berikan. Ingat! Petani ketika baru mulai membajak, menanam, dan memelihara tentu sangat melelahkan tetapi ketika tiba saatnya untuk panen tentu hatinya akan bersukacita atau seorang ibu yang berjuang melahirkan anaknya tentu akan mengalami kesakitan yang sangat, tetapi ketika anaknya lahir semua kesakitan itu diganti dengan sukacita. Buah-buah dari pelatihan yang Tuhan ijinkan terjadi adalah kebenaran yang memberikan sukacita.


PENUTUP
Saudaraku, Tuhan tidak pernah menjamin hidup umat-Nya bebas dari masalah. Tetapi Tuhan selalu memberikan jalan keluar. Jika kita ingin memiliki iman yang sejati, maka kita akan selalu berjuang untuk hidup kudus, punya pandangan yang selalu tertuju kepada Yesus, dan memiliki hati yang rela dibentuk dan siap diperbaharui oleh Tuhan. Maukah saudara memiliki iman sejati? Mulailah dengan hidup kudus, buang setiap masalah dan keraguan dalam hidupmu, arahkan pandanganmu kepada Yesus dan miliki Yesus dalam hidupmu, serta miliki hati yang siap dibentuk.
Yakinlah jika saudara melakukan seperti itu, maka saudara akan memiliki iman sejati serta menikmati persekutuan yang indah dengan Tuhan. Amin
Baca Terusannya »»  

Berita Terkini

« »
« »
« »
Get this widget

Daftar Blog Saya

Komentar