Tulisan Jalan

Hidupku untuk mengharumkan nama-MU Jangan bersukcita ketika engkau berhasil dalam pelayanan, tetapi bersukcitalah karena namamu tercatat di Surga

Kau istimewa. Di seluruh dunia, tidak ada orang yang sepertimu. Sejak bumi diciptakan tidak ada orang lain yang sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki senyummu, tidak ada yang memiliki matamu, hidungmu, rambutmu, tanganmu, suaramu. Kau istimewa. Tidak ada orang lain yang memiliki tulisan yang sama denganmu. Tidak ada orang lain yang memiliki selera akan makanan, pakaian, musik, atau seni sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki cara pandang sepertimu. Sepanjang masa tidak ada orang lain yang tertawa sepertimu, tidak ada yang menangis sepertimu. Kaulah satu di antara seluruh ciptaan yang memiliki kemampuan seperti yang kau miliki. sampai selamanya, tidak akan ada orang yang akan pernah melihat, berbicara, berjalan, berpikir, atau bertindak seperti dirimu. Kau istimewa...kau langka. Tuhan telah menjadikanmu istimewa dengan satu tujuan yaitu MEMULIAKAN DIA

Cari Blog Ini

Rabu, 04 Maret 2009

Hidup Dalam Ketaatan

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Hiduplah Dalam Ketaatan dan Nikmati segala berkat-Nya
Nats : Ulangan 27:1-26
Tujuan :

Pendahuluan
Ada sekolah berasrama yang salah satu aturannya melarang siswanya untuk berpacaran selama studynya belum selesai, jika aturan ini dilanggar maka konsekuensinya sipelanggar akan dikeluarkan.


Penguraian:
Kitab Ulangan mengulang dan menekankan kembali perjanjian yang dibuat antara bangsa Israel dengan Allah di Sinai. Musa dan para tua-tua Israel mendorong umat Israel supaya melaksanakan peraturan-peraturan dan terus mendorong supaya bangsa Israel menyerahkan diri kepada kehendak Allah. Kitab ini menggambarkan kehidupan yang berbahagia dalam persekutuan dengan Allah sambil menikmati segala berkat-Nya. Dan juga menggambarkan akibat yang akan terjadi jika mereka melalaikan perjanjian. Musa dan para tua-tua Israel kembali memerintahkan kepada bangsa Israel sebelum memasuki tanah perjanjian untuk tetap mengingat dan berpegang pada perintah Tuhan. Musa mengingatkan kepada bangsa Israel apa artinya menjadi umat Allah.

Perintah sebelum memasuki tanah perjanjian: Berpegang pada segenap perintah Allah. Menegakkan batu-batu besar dan mengapurnya lalu menuliskan segala perkataan hukum Taurat pada batu itu. Kedua, sesudah memasuki tanah perjanjian batu-batu itu ditegakkan di gunung Ebal, dan disana juga didirikan mezbah untuk Tuhan dan diatasnya harus dipersembahkan persembahan keselamatan dan persembahan untuk Tuhan. Perintah yang sama sebelum memasuki tanah perjanjian kembali di tegaskan yaitu menuliskan segala pertakaan hukum taurat dengan jelas dan terang pada batu-batu itu. Selanjutnya pada ayat 10 kembali ditegaskan kepada bangsa Israel bahwa mereka adalah umat kepunyaan TUHAN, jadi mereka mendengar suara Tuhan, melakukan perintah dan ketetapanNya.
Kita sebagai Israel rohani yang juga adalah umat kepunyaannya menerima perintah yang sama untuk selalu menuliskan segenap firmanNya di dalam hati kita, mendirikan mesbah pribadi maupun keluarga yang diatasnya dipersembahkan persembahan untuk menyenangkan Tuhan.

Saudaraku, firman Tuhan dengan sangat jelas melukiskan bagaimana hukum taurat mendatangkan hukuman dan kematian.

Memiliki Ketaatan
Allah menghendaki bangsa Israel selalu hidup di dalam ketaatan. Pada ayat 9 dan 10 Musa dan imam-imam orang Lewi berbicara kepada seluruh orang Israel: Pada hari ini engkau telah menjadi umat Tuhan, Allahmu. Sebab itu engkau harus mendengarkan suara Tuhan Allahmu, dan melakukan perintah dan ketetapanNya yang kusampaikan padamu pada hari ini.
Kesalahan umat Israel sejak dahulu adalah sikap pemberontakannya/ketidaktaatan kepada Allah dan sering jatuh dalam penyembahan berhala. Salah satu yang diberhalakan adalah sifat kesatuan kelompok yang cenderung menjadi arogansi kelompok. Ketika dibebaskan dari perbudakan di Mesir kemudian secara kelompok mengikut Musa keluar dari Mesir, mereka menolak Musa dan membuat berhala anak lembu dari emas sebagai pengganti Yahweh/Elohim (Kel.32:1-6), itulah sebabnya generasi Israel itu dihukum berputar-putar selama 40 tahun di gurun Sinai sampai habis.
Ketika berada di Kanaan arogansi kelompok itu dinyatakan dengan meminta seorang raja sebagai ganti Yahweh sebagai raja mereka (1Samuel 8:6-7). Pemberontakan yang terus terjadi menyebabkan mereka dihukum dalam pembuangan ke Siria dan kemudian Babel. Sekalipun pada masa Ezra dan Nehemia mereka diperkenankan pulang dan membangun Bait Allah, sikap mereka terhadap Yahweh tetap keras, bahkan ketika Messias Yesus turun ke bumi mereka menyalibkan Dia dan dengan mengatas-namakan kelompok berani menanggung akibatnya agar tertanggung atas mereka (Matius 27:23-25).
Gerakan Zionisme bukanlah berkat perjanjian Tuhan melainkan gerakan politik (sebagian besar orang Israel tidak lagi percaya Yahweh), itulah sebabnya dalam mencapai kemerdekaan Israel dan keamanannya, mereka tidak segan membumi hanguskan lawan-lawannya. Israel sebagai keturunan waris perjanjian Abraham yang seharusnya menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di sekelilingnya sekali lagi telah gagal melaksanakan misi Tuhan untuk menjadi berkat. Jadi ketaatan menuntut kerendahan hati.

Implikasi dari Ketaatan

Hidup dalam firman-Nya; berarti hidup dalam roh bukan dalam kedagingan.
Melalui ketaatan kita akan selalu hidup dalam Firman-Nya. Jika sudah hidup dalam firmanNya maka pasti menjadi berkat bagi orang lain. Ketaatan menuntut kerendahan hati. Berkat Allah kepada Abraham diteruskan melalui Tuhan Yesus agar para pengikut Yesus juga menjadi berkat.
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” (Galatia 3:14)
Pertanyaannya, bagaimana dengan Umat Kristen? Umat Kristen juga sebagai ‘Israel Rohani’ menerima perjanjian berkat keselamatan dari Tuhan Yesus, Allah yang menjadi daging.
Bagaimana dengan kita sebagai umat Kristen yang telah diberkati dengan keselamatan, apakah kita telah menjadi berkat bagi orang lain? Pernah ada poster dari Korea yang menunjukkan karikatur gereja besar (mega church). Yang menarik adalah, lukisan gereja itu diberi mata yang meneteskan air mata, dan mata itu digambarkan melihat kawasan disekelilingnya yang berisi rumah-rumah gubuk.
Umat Kristen telah diberkati, namun berkat itu bukan untuk dinikmati diri sendiri, melainkan mereka dipanggil agar menjadi berkat bagi sesama manusia dan bangsa-bangsa lain. Karena itu umat Kristen jangan mengulang arogansi kelompok umat Israel melainkan hendaknya ia taat kepada Tuhan Yesus yang telah mengasihi kita agar kitapun menjadi berkat dan mengasihi sesama kita. Diberkati agar menjadi berkat. Abraham akan diberkati agar menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain.



Implikasi dari Ketidaktaatan
Pelanggaran yang dibahas adalah tentang dosa-dosa tersembunyi yang sangat mungkin lolos dari pengawasan manusia sehingga tidak bisa dihukum. (bd Ayub 31:24-28). 12 kali ucapan kutuk di atas gunung Ebal (27:15-26). Orang-orang yang terkutuk adalah mereka yang secara diam-diam :
- Melanggar tuntutan Allah untuk menghormati diriNya (ay 15). Penyembah berhala, menurut Marthin Luter, berhala adalah segala sesuatu yang bukan Allah tetapi darinya kita mencari segala yang baik bagi kita, yang kepadanya kita memberi hati, kepercayaan, kasih, pengharapan, pikiran, tenaga, dan seluruh orientasi hidup.
- Tidak menghormati pihak berwewenang dengan sah (ay 16)
- Tidak menghormati kebenaran (ay 17-19)
- Tidak menghomati keluarga (ay 20-23)
- Tidak menghormati kehidupan manusia (ay 24,25)
- Tidak menghormati perjanjian Allah (ay 26)

Tidak sepata kata pun berkat yang diucapkan dari gunung Gerizim mengapa demikian, ini menggambarkan bahwa sistim taurat tidak sanggup memberikan berkat. Di dalam kutuk taurat tidak terdapat sukacita tetapi ada sukacita pada mezbah yang telah melepaskan kita dari kutuk. Mezbah melambangkan golgota. Kristus telah melepaskan kita dari kutuk hukum taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita. (Gal 3:13).


Penutup

Di dalam Amsal 13:13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan. Orang yang hidup dalam firmanNya dalam hidupnya akan nampak: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sehingga orang-orang yang berada disekitarnya akan merasakan pengaruhnya. Orang yang hidup dalam firmanNya mengerti apa yang menjadi kehendak Allah. Seperti ikan yang hidup di dalam laut tetapi tidak ikut asin

Saudaraku, yakinlah bahwa kita ini adalah umat kepunyaan Allah yang telah dilepaskan dari kutuk hukum Taurat dengan jalan digantung di atas kayu salib oleh sebab itu dengarkanlah suaraNya, lakukan perintah dan ketetapanNya. Jika itu terjadi dalam hidupmu, maka engkau akan berkenan dihadapanNya dan akan memperoleh janji-janjiNya.
Baca Terusannya »»  

Pokok Anggur Yang Benar

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Pendahuluan
Waktu saya masih tinggal di salah satu perumahan di Cimahi. Tetangga kami memiliki tanaman anggur yang sudah berbuah. Tanaman ini cukup subur sehingga harus dijalarkan kebeberapa rumah di komplek itu. Saya amati pemiliknya setiap pagi dan sore selalu rajin menyiran dan memelihara pohon anggur tersebut. Suatu waktu si pemilik bercerita tentang pohon anggurnya itu, katanya, supaya pohon anggurnya menghasilkan buah-buah yang terbaik maka pohonnya harus diberi lebih banyak perhatian. Misalnya; tanahnya harus benar-benar bersih, dibuatkan jari-jari untuk merambat, itulah sebabnya mengapa hampir setiap hari dia selalu memberikan perhatian khusus kepada pohon anggurnya itu. Pohon anggur memiliki sifat yang cepat tumbuh dengan subur, karena sifatnya itu maka membutuhkan pemangkasan. Pohon anggur memiliki dua macam ranting yaitu yang berbuah dan yang tidak berbuah. Ranting yang tidak berbuah dipotong supaya tidak menghabiskan kekuatan tumbuhan itu. Pohon anggur tidak bisa menghasilkan banyak buah kalau ranting-ranting yang kering tidak dipotong.


Dalam hal ini, Tuhan Yesus mengetahui benar, sehingga Ia memakai perumpamaan tentang pokok anggur. Dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus mengumpamakan dirinya sebagai pokok anggur dan Bapa-Nya adalah pengusahanya. Di atas telah disebutkan pada pokok anggur terdapat dua ranting yaitu ranting yang tidak berbuah dan ranting yang berbuah dan kedua ranting ini sama-sama melekat pada pokok anggur tetapi memiliki perbedaan yaitu satunya menghasilkan buah dan lainnya tidak menghasilkan buah. Tuhan Yesus katakan bahwa ranting yang tidak berbuah akan dipotong dan ranting yang berbuah akan dibersihkannya. Dimana posisi saudara saat ini, mungkin engkau mengatakan saya sudah berbuah, tetapi Tuhan mengatakan bahwa ranting yang sudah berbuahpun masih akan dibersihkan, supaya menghasilkan buah yang banyak.

Ranting yang kering/tidak berbuah
Dalam perumpamaan ini, siapa yang dimaksud dengan ranting yang kering? Orang-orang percaya yang hanya mengaku kristen tetapi kehidupannya tidak mencerminkan kekristenan, hanya pengakuan saja tetapi tanpa perbuatan. Mereka menguasai firman Tuhan, pandai berdebat tentang firman Tuhan, tetapi hanya sampai disitu, ketika tiba waktunya untuk melakukan mereka tidak melakukan (Baca Yesaya 29:13). Tuhan Yesus memaksudkan orang-orang seperti ini adalah ranting-ranting yang tidak berguna.yang kelihatan adalah daunnya saja yang rimbun, kelihatan subur tetapi tidak menghasilkan buah. ketika mereka mendengar firman mereka bersukacita, namun ketika persoalan menghampiri hidup mereka mereka mulai meninggalkan Tuhan (murtad). Ketika saudara mengeraskan hati terhadap tawaran Tuhan untuk mempercayai Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatmu. Ketika saudara melayani dia dengan bibir dan kata-kata, mungkin saudara bisa menyampaikan firman Tuhan dengan begitu bagus sampai orang menangis mendengarnya tetapi saudara sendiri tidak menjadi pelaku firman, apa bedanya saudara dengan ranting yang tidak berbuah.



Ranting yang menghasilkan buah
Bagaimana supaya ranting yang telah dibersihkan dapat menghasilkan buah yang banyak? Terlebih dahulu harus menyatu dengan pokoknya atau terlebih dahulu memiliki kontak dengan pokoknya. Saya punya teman yang dulunya pemabuk dan pemakai narkoba namun semua itu berubah ketika dia hidup menyatu dengan keluarga hamba Tuhan. Suatu waktu dia mencoba lari dari rumah hamba Tuhan itu dan mulai menenpuh jalannya sendiri, tapi pada akhirnya ia jatuh kembali kepada kebiasaan lamanya. Disini kita dapat melihat bahwa ketika kita memelihara kontak dengan sesuatu yang baik kita dapat mengalahkan sesuatu yang jahat. Saudaraku, selama kita berada dalam kehadiran Kristus kita tidak akan menjamah hal-hal yang jahat, misalnya ketika saudara memulai pagi hari dengan doa, meskipun singkat tetapi akan memberi daya tahan untuk seluruh hari itu. Bagaimana cara menyatukan pokok anggur yang benar yaitu dengan cara terus menerus memelihara kontak dengan-Nya. Berarti, mengatur kehidupan, mengatur doa, mengatur saat teduh, sehingga tidak pernah ada waktu untuk kita memberi kesempatan melupakan dia.

Apa yang dihasilkan jika ranting menyatu dengan pokoknya
Apakah saudara pernah melihat tumbuhan benalu, kalau diamati maka pola benalu, awalnya hanya menempel pada pohon yang ditumpangi tetapi lama kelamaan benalu tersebut akan menyatu dengan pohonnya dan menyerupai pohon tempat dia menempel. Saudaraku, demikian juga halnya dengan kita ketika kita sudah menyatu dengan pokok anggur yang benar maka akan menghasilkan buah yang bayak yang akan membawa kita semakin menyerupai dengan pokoknya. Dengan menghasilkan buah yang banyak, ini akan membawa saudara semakin menggenal Allah dan semua itu akan membawa kemuliaan bagiNya. Jika saudara sudah menghasilkan buah dari pokok anggur yang benar, maka lewat pola hidup saudara orang akan ingat dan memuliahkan Allah. Ada satu kisah nyata yang pernah saya alami, waktu itu kami tidak punya beras untuk masak hari itu, namun ketika kami selesai doa pagi ada orang yang mengantar beras, saat itu juga kami memuliahkan Tuhan karena Tuhan telah menolong kami lewat perbuatan orang itu. Jadi melalui kehidupan dan kelakuan kita, kita bisa menyatakan kemuliaan Allah, dan inilah yang membuktikan kita sebagai murid-murid Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus kembali menekankan bahwa di luar Aku kamu tidak dapat beruat apa-apa, kamu akan menghasilkan buah jikalauah kamu tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Jika firmanNya hidup di dalammu, maka Minta apa saja yang kamu kehendaki maka engkau akan menerimanya, inilah janji Tuhan bagi setiap orang percaya yang sudah menyatu dengan pokok anggur yang benar.

Apa yang dihasilkan jika ranting tidak memiliki kontak dengan pokoknya
Ketika saudara mulai acuh tak acuh dengan kehidupan rohani saudara, berarti saudara mulai merusak kontak dengan pokoknya. Ingat pada saat saudara tidak kontak lagi denganNya, maka saudara tidak bisa berbuat apa-apa, saudara tidak ubahnya seperti ranting yang kering, dikumpulkan dan dicampakkan lalu dibakar. Ingat ranting yang tidak berbuah menuju kepada kebinasaan.

Mungkin saudara bertanya dalam hati, bagaimana saya mengetahui bahwa saya telah menyatu dengan pokoknya:
apakah karena sudah kristen sejak lahir sudah bisa dikatakan menyatu dengan pokoknya?
apakah kalau kita rajin kegereja dan aktif dalam kegiatan gerejawi sudah bisa dikatakan menyatu dengan pokoknya?
apakah karena kita memiliki jabatan digereja sudah bisa dikatakan menyatu dengan pokoknya?
atau karena kita sudah banyak membantu saudara seiman, banyak membantu orang susah, sudah bisa dikatakan menyatu dengan pokoknya

Firman Tuhan katakan bahwa dari buahnyalah kita akan mengetahui apakah kita menyatu dengan pokoknya. Ranting yang menyatu dengan pokoknya akan menghasilkan buah yang banyak. Demikian juga dengan orang yang hidup di dalam firman-Nya dan menjadi pelaku-pelaku firman akan menghasilkan buah-buah roh dan tidak lagi hidup di dalam daging. Bagaimana dengan hidup saudara saat ini, apakah sudah menghasilkan buah yang banyak?

Penutup
Saudaraku, orang yang hidupnya menyatu dengan Kristus pasti akan menghasilkan buah yang banyak. Kata Yesus, diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Saudara, percayalah ketika kita melekat pada pokok anggur yang benar, maka kita akan menghasilkan buah yang banyak. Apakah saudara mau untuk terus melekat pada pokok anggur yang benar? Amin.
Baca Terusannya »»  

Berita Terkini

« »
« »
« »
Get this widget

Daftar Blog Saya

Komentar