Tulisan Jalan

Hidupku untuk mengharumkan nama-MU Jangan bersukcita ketika engkau berhasil dalam pelayanan, tetapi bersukcitalah karena namamu tercatat di Surga

Kau istimewa. Di seluruh dunia, tidak ada orang yang sepertimu. Sejak bumi diciptakan tidak ada orang lain yang sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki senyummu, tidak ada yang memiliki matamu, hidungmu, rambutmu, tanganmu, suaramu. Kau istimewa. Tidak ada orang lain yang memiliki tulisan yang sama denganmu. Tidak ada orang lain yang memiliki selera akan makanan, pakaian, musik, atau seni sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki cara pandang sepertimu. Sepanjang masa tidak ada orang lain yang tertawa sepertimu, tidak ada yang menangis sepertimu. Kaulah satu di antara seluruh ciptaan yang memiliki kemampuan seperti yang kau miliki. sampai selamanya, tidak akan ada orang yang akan pernah melihat, berbicara, berjalan, berpikir, atau bertindak seperti dirimu. Kau istimewa...kau langka. Tuhan telah menjadikanmu istimewa dengan satu tujuan yaitu MEMULIAKAN DIA

Cari Blog Ini

Rabu, 12 Mei 2010

Hiduplah untuk AKU

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : Cukup sekali Aku mati untukmu, Jangan lagi salibkan AKU
Teks Alkitab : Lukas 23:44-49
Nats Pembimbing : 1 Petr 3:18
Tujuan : Pendengar dapat memahami akan pengorbanan Tuhan Yesus baginya.
Oleh : Adrianus Pasasa

Pendahuluan
Ada seorang anak bertanya kepada guru agamanya, pak guru apa saja syarat untuk masuk surga? Bapanya menjawab, harus percaya kepada Tuhan Yesus, rajin berdoa, rajin ke gereja, menolong sesama. Masih kurang pak, jawab sang anak kepada bapak gurunya. Bapaknya berpikir sebentar, oh..bapak ingat harus teratur baca Alkitab. Jawab si anak, masih kurang pak! Bapaknya kebingungan, apa lagi ya..oh ya bayar perpuluhan. Masih kurang pak! Bapak ngak tahu lagi. Lalu si anak bertanya lagi, apakah bapak mau masuk surga? Tentu mau, jawab bapak gurunya. Kalau begitu bapak harus mati dulu baru bisa masuk surga.

Penguraian
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, dalam perikop yang kita baca pagi ini, ada empat peristiwa yang sungguh luar biasa yang dapat kita lihat melalui kematian Tuhan Yesus. Empat hal ini menunjukkan bahwa kematian Tuhan Yesus bukanlah merupakan peristiwa kematian biasa. Peristiwa pertama adalah merupakan peristiwa alam, di mana matahari berhenti bersinar selama tiga jam. Matahari seakan-akan tidak sanggup untuk melihat perbuatan manusia yang ditimpahkan kepada seorang yang tidak bersalah. Kegelapan di sini menggambarkan bahwa dunia akan selalu gelap apabila orang berusaha untuk membuang Yesus. Peristiwa kedua adalah tabir Bait Suci terbelah dua. Tabir Bait Suci adalah tabir yang memisahkan ruang kudus dan ruang ma­hakudus. Ruang mahakudus adalah tempat Allah berdiam yang hanya boleh dimasuki oleh imam besar setahun sekali. Terbelahnya tabir Bait Suci me­rupakan tanda bahwa kematian Tuhan Yesus telah meruntuhkan pembatas antara Allah dan manusia. Kematian Kristus telah mendamaikan manusia dengan Allah yang ditandai dengan terbelahnya tabir Bait Allah (ayat 45). Semua itu tidak akan tercapai jika Kristus tidak datang ke dalam dunia,mati dan bangkit dari antara orang mati.

Kematian Kristus bukanlah kematian yang sia-sia atau kematian konyol, tetapi Kematian Yesus adalah karya-Nya yang terbaik buat manusia yang terburuk, agar manusia menerima anugerah yang terbesar yaitu keselamatan kekal. Kematian-Nya memberikan makna dan tujuan baru bagi kehidupan manusia. Kematian-Nya juga mengungkapkan betapa berharganya jiwa manusia di mata-Nya. oleh karena itu, kita sebagai orang percaya harus melakukan karya terbaik dan termulia bagi Allah, sebagai ungkapan terima kasih yang terbesar.

Hal yang ketiga, setelah Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya, kita dapat melihat apa yang terjadi pada orang-orang disekitar tempat penyaliban-Nya. Pertama, kepala pasukan memuliakan Allah. Dia mengatakan sungguh orang ini adalah orang benar. Kematian-Nya telah memecahkan kekerasan hati manusia. Hati yang tadinya membenci Dia berubah menjadi menghormati Dia. Kedua, orang banyak yang tadinya menonton penyaliban Yesus pulang sambil memukul-mukul diri. Kematian-Nya menimbulkan suatu penyesalan, kata memukul-mukul diri menandakan suatu penyesalan akan apa yang telah mereka lakukan kepada Yesus.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, dari peristiwa kematian Tuhan Yesus ini, makna apa yang dapat kita pelajari? Semua orang yang berkomitmen untuk menerima dan menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, maka Roh Kudus/Yesus akan mendiami orang tersebut. Saat Roh Kudus mendiami seseorang maka orang tersebut akan memancarkan kasih Kristus serta menghasilkan buah-buah roh. Firman Tuhan dalam Matius 7:16, dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Pertanyaannya bagi kita yang hadir pagi ini, apakah kita telah menghasilkan buah-buah itu? Sehingga ketika orang lain melihat, mereka akan berkata “sungguh” dia ini pengikut Yesus.

Nelson Mandela ketika ditangkap karena perjuangannya, dia diperlakukan dengan tindakan-tindakan yang tidak wajar. Pernah badannya ditanam ke tanah, tinggal kepalanya yang muncul setelah itu musuh-musuhnya kencing diatas kepalanya. Tetapi apa yang terjadi ketika dia dilantik menjadi presiden, musuh-musuhnya yang pernah mengencingi dia, diundang dan duduk di kursi VIP. Ketika Paus Yohanes Paulus II di tembak, dia mendatangi orang yang menembaknya dipenjara dan mengatakan aku mengasihi engkau.

Orang mengenal Kristus bukan hanya lewat penginjilan, tetapi juga lewat kehidupan kita yang menghadirkan Kristus di dalamnya. Ketika orang melihat perbuatanmu orang akan melihat Kristus dalam hidupmu maka orang akan memuliakan Allah. 1 Yoh 2:6, barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup seperti Kristus telah hidup. Yesus cukup mati sekali untuk dosa-dosa kita (1 Pet 3:18), jangan salibkan Dia lagi lewat perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan kepada-Nya (Yoh 8:11). Amin
Baca Terusannya »»  

AKU telah mati bagimu, Hiduplah untuk AKU

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Judul : AKU telah mati bagimu, Hiduplah untuk AKU
Teks Alkitab : Lukas 23:44-49
Nats Pembimbing : 1 Petr 3:18
Tujuan : Pendengar dapat memahami akan pengorbanan Tuhan Yesus baginya.
Oleh : Adrianus Pasasa

Pendahuluan
Ada seorang anak bertanya kepada guru agamanya, pak guru apa saja syarat untuk masuk surga? Bapanya menjawab, harus percaya kepada Tuhan Yesus, rajin berdoa, rajin ke gereja, menolong sesama. Masih kurang pak, jawab sang anak kepada bapak gurunya. Bapaknya berpikir sebentar, oh..bapak ingat harus teratur baca Alkitab. Jawab si anak, masih kurang pak! Bapaknya kebingungan, apa lagi ya..oh ya bayar perpuluhan. Masih kurang pak! Bapak ngak tahu lagi. Lalu si anak bertanya lagi, apakah bapak mau masuk surga? Tentu mau, jawab bapak gurunya. Kalau begitu bapak harus mati dulu baru bisa masuk surga.

Penguraian
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, dalam perikop yang kita baca pagi ini, ada empat peristiwa yang sungguh luar biasa yang dapat kita lihat melalui kematian Tuhan Yesus. Empat hal ini menunjukkan bahwa kematian Tuhan Yesus bukanlah merupakan peristiwa kematian biasa. Peristiwa pertama adalah merupakan peristiwa alam, di mana matahari berhenti bersinar selama tiga jam. Matahari seakan-akan tidak sanggup untuk melihat perbuatan manusia yang ditimpahkan kepada seorang yang tidak bersalah. Kegelapan di sini menggambarkan bahwa dunia akan selalu gelap apabila orang berusaha untuk membuang Yesus. Peristiwa kedua adalah tabir Bait Suci terbelah dua. Tabir Bait Suci adalah tabir yang memisahkan ruang kudus dan ruang ma­hakudus. Ruang mahakudus adalah tempat Allah berdiam yang hanya boleh dimasuki oleh imam besar setahun sekali. Terbelahnya tabir Bait Suci me­rupakan tanda bahwa kematian Tuhan Yesus telah meruntuhkan pembatas antara Allah dan manusia. Kematian Kristus telah mendamaikan manusia dengan Allah yang ditandai dengan terbelahnya tabir Bait Allah (ayat 45). Semua itu tidak akan tercapai jika Kristus tidak datang ke dalam dunia,mati dan bangkit dari antara orang mati.

Kematian Kristus bukanlah kematian yang sia-sia atau kematian konyol, tetapi Kematian Yesus adalah karya-Nya yang terbaik buat manusia yang terburuk, agar manusia menerima anugerah yang terbesar yaitu keselamatan kekal. Kematian-Nya memberikan makna dan tujuan baru bagi kehidupan manusia. Kematian-Nya juga mengungkapkan betapa berharganya jiwa manusia di mata-Nya. oleh karena itu, kita sebagai orang percaya harus melakukan karya terbaik dan termulia bagi Allah, sebagai ungkapan terima kasih yang terbesar.

Hal yang ketiga, setelah Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya, kita dapat melihat apa yang terjadi pada orang-orang disekitar tempat penyaliban-Nya. Pertama, kepala pasukan memuliakan Allah. Dia mengatakan sungguh orang ini adalah orang benar. Kematian-Nya telah memecahkan kekerasan hati manusia. Hati yang tadinya membenci Dia berubah menjadi menghormati Dia. Kedua, orang banyak yang tadinya menonton penyaliban Yesus pulang sambil memukul-mukul diri. Kematian-Nya menimbulkan suatu penyesalan, kata memukul-mukul diri menandakan suatu penyesalan akan apa yang telah mereka lakukan kepada Yesus.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, dari peristiwa kematian Tuhan Yesus ini, makna apa yang dapat kita pelajari? Semua orang yang berkomitmen untuk menerima dan menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, maka Roh Kudus/Yesus akan mendiami orang tersebut. Saat Roh Kudus mendiami seseorang maka orang tersebut akan memancarkan kasih Kristus serta menghasilkan buah-buah roh. Firman Tuhan dalam Matius 7:16, dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Pertanyaannya bagi kita yang hadir pagi ini, apakah kita telah menghasilkan buah-buah itu? Sehingga ketika orang lain melihat, mereka akan berkata “sungguh” dia ini pengikut Yesus.

Nelson Mandela ketika ditangkap karena perjuangannya, dia diperlakukan dengan tindakan-tindakan yang tidak wajar. Pernah badannya ditanam ke tanah, tinggal kepalanya yang muncul setelah itu musuh-musuhnya kencing diatas kepalanya. Tetapi apa yang terjadi ketika dia dilantik menjadi presiden, musuh-musuhnya yang pernah mengencingi dia, diundang dan duduk di kursi VIP. Ketika Paus Yohanes Paulus II di tembak, dia mendatangi orang yang menembaknya dipenjara dan mengatakan aku mengasihi engkau.

Orang mengenal Kristus bukan hanya lewat penginjilan, tetapi juga lewat kehidupan kita yang menghadirkan Kristus di dalamnya. Ketika orang melihat perbuatanmu orang akan melihat Kristus dalam hidupmu maka orang akan memuliakan Allah. 1 Yoh 2:6, barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup seperti Kristus telah hidup. Yesus cukup mati sekali untuk dosa-dosa kita (1 Pet 3:18), jangan salibkan Dia lagi lewat perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan kepada-Nya (Yoh 8:11). Amin
Baca Terusannya »»  

Berita Terkini

« »
« »
« »
Get this widget

Daftar Blog Saya

Komentar