Tulisan Jalan

Hidupku untuk mengharumkan nama-MU Jangan bersukcita ketika engkau berhasil dalam pelayanan, tetapi bersukcitalah karena namamu tercatat di Surga

Kau istimewa. Di seluruh dunia, tidak ada orang yang sepertimu. Sejak bumi diciptakan tidak ada orang lain yang sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki senyummu, tidak ada yang memiliki matamu, hidungmu, rambutmu, tanganmu, suaramu. Kau istimewa. Tidak ada orang lain yang memiliki tulisan yang sama denganmu. Tidak ada orang lain yang memiliki selera akan makanan, pakaian, musik, atau seni sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki cara pandang sepertimu. Sepanjang masa tidak ada orang lain yang tertawa sepertimu, tidak ada yang menangis sepertimu. Kaulah satu di antara seluruh ciptaan yang memiliki kemampuan seperti yang kau miliki. sampai selamanya, tidak akan ada orang yang akan pernah melihat, berbicara, berjalan, berpikir, atau bertindak seperti dirimu. Kau istimewa...kau langka. Tuhan telah menjadikanmu istimewa dengan satu tujuan yaitu MEMULIAKAN DIA

Cari Blog Ini

Rabu, 26 September 2012

BEBEK YANG HILANG

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Hampir dua bulan bebak yang kami pelihara mengerami telurnya, memasuki
awal bulan ketiga, ketika bangun pagi saya mendengar suara seperti
anak ayam. Saya cepat-sepat menuju jendela untuk melihat ke arah
kandang, ternyata telur sejumlah sebelas butir yang dierami sudah
menetas semua. Ungkapan syukur meluncur dari mulut kami sekeluarga.
Anak-anak bebek ini seakan membawa kesenangan tersendiri bagi kami,
tiap pagi kami beri makan. Sebulan sudah anak-anak bebek itu
berkeliaran di kandang samping rumah kami, tetapi suatu pagi kami
kaget karena induk bebek sudah raib dari kandang. Kami tidak tahu apa
yang terjadi pada malam itu, apa ada yang curi atau dimakan binatang
liar. Pagi itu kami berusaha mencari di sekitar rumah kami tetapi
tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Ya sudahlah, kami merelahkan!
Tetapi berselang satu minggu, sore itu terjadi kejadian lagi, tiga
anak bebek tiba-tiba raib dari kandang. Kami pun berusaha mencari,
tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan anak bebek itu. Kami pun terus
berharap dan menunggu siapa tahu induk dan anak ayam itu dapat
kembali.

Hidup manusia tidak jauh beda dengan bebek itu, setiap saat bisa
hilang tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Seandainya ada
pemberitahuan bahwa bebek-bebek itu akan ada yang curi, pasti kami
akan siaga, supaya bebek itu tidak hilang. Pada saat semua kelihatan
baik, saat itulah bebek-bebek itu hilang. Firman Tuhan mengingatkan
kita semua untuk berjaga-jaga. "Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu
tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika
tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang,
sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya
dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak
Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." Demikian juga dengan
akhir hidup kita, tidak pernah memandang apakah dia tua, muda,
anak-anak. Setiap saat ajal itu dapat menjemput kita, tanpa ada
pemberitahuan terlebih dahulu. Pertanyaannya, apakah kita sudah siap
jika ajal menjemput kita? Waspadalah dan berjaga-jagalah. By: Adrianus
Pasasa
Baca Terusannya »»  

Kamis, 13 September 2012

e-Book Gratis

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***


GRATIS!!!
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus, hanya karena anugerah-Nya penulisan e-book ini dapat terealisasi. Apa yang penulisan tuangkan dalam tulisan ini merupakan kejadian-kejadian yang penulis jumpai dalam realita kehidupan yang nyata. Dari kejadian-kejadian itu penulis ingin menunjukkan bahwa kejadian-kejadian yang kita alami sehari-hari dapat dijadikan inspirasi yang dapat menolong seseorang untuk semakin menyadari bahwa kejadian-kejadian itu tidak terlepas dari suatu kuasa yang tidak terbatas/supranatural. Harapan penulis tulisan-tulisan yang sederhana ini dapat memberi inspirasi yang membawa pembaca untuk semakin mengenal dan semakin menyatu dengan pribadi yang tak terbatas itu. Pemesanan silahkan kontak: 085722233530 atau download di sini

Baca Terusannya »»  

Senin, 10 September 2012

PEMIMPIN=GEMBALA

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Jokowi wali kota Solo dianggap pemimpin yang berhasil dalam memimpin
dan memajuka kota Solo. Karena keberhasilannya tersebut, Jokowi sangat
dicintai oleh masyarakat Solo. Walaupun kepemimpinannya akan berakhir
dan mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin DKI, masyarakat Solo tetap
mencintai dan memberikan dukungan kepada Jokowi. Kecintaan masyarakat
Solo kepada Jokowi tentu tidak sendirinya datang, tetapi kedekatannya
dengan seluruh komponen masyarakat Solo, kedekatannya dengan seluruh
lapisan masyarakat solo. Jokowi lebih banyak menggunakan waktunya
untuk mengunjungi, melihat dari dekat apa yang menjadi persoalan
masyarakat yang di pimpinnya dan mencari solusi supaya masyarakat yang
dipimpinnya keluar dari persoalan tersebut. Tentu Jokowi bukanlah
pemimpin yang sempurna, tentu masih ada kesalahan-kesalahan yang
dilakukan, tetapi terlepas dari semua itu, kecintaan masyarakat Solo
kepada dirinya membuktikan bahwa Jokowi adalah pemimpin yang berhasil.
Jokowi telah berhasil menjadi gembala masyarakat Solo, telah
mengantarkan kota Solo masuk ke dalam jajaran kota yang
"diperhitungkan" di Indonesia.

Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu menjadi gembala.
Tugas seorang gembala adalah membuka dan menutup pintu untuk
domba-dombanya, menjaga dombanya dari serangan binatang buas,
memanggil dan menuntun domba-dombanya, bergaul dengan doba-dombanya.
Seorang gembala setiap saat selalu bersama dengan dombanya, sehingga
gembala mengenal dan memahami benar kondisi masing-masing domba yang
digembalakannya. Ketika dombanya hilang ia akan mencari sampai
menemukan, ketika dombanya sakit ia akan membalut dan mengobati serta
memberi perhatian khusus, ketika dombanya menghadapi tantangan ia akan
memberi kekuatan serta rela berkorban untuk domba-dombanya. Pemimpin
yang mampu menjadi gembala adalah pemimpin yang dikagumi dan dikenal
oleh orang-orang yang dipimpinnya, sebaliknya pemimpin yang tidak
mampu menjadi gembala adalah pemimpin yang ditakuti, dan orang-orang
yang dipimpinnya akan menjadi orang-orang yang munafik dan menjadi
orang-orang yang ASB (asal bapa senang). Pemimpin yang tidak mampu
menjadi gembala adalah pemimpin upahan, ia tidak peduli dan
memperhatikan keadaan domba-dombanya.

Tuhan Yesus telah memberikan teladan yang luar biasa, Yesus adalah
seorang pemimpin yang mampu menjadi gembala. Tuhan Yesus mengatakan:
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan
domba-domba-Ku mengenal Aku. Bahkan Yesus rela menyerah nyawa-Nya bagi
penebusan dosa orang yang dipimpinnya. Pemimpin yang berhasil adalah
pemimpin yang mampu menjadi gembala. Pemimpin yang mampu menjadi
gembala adalah pemimpin yang mengenal orang yang dipimpinnya dan orang
yang dipimpinnya mengenal dia. Sebagai seorang pemimpin, baik dalam
keluarga, gereja, lembaga, sekolah, pemerintahan, dll. Marilah kita
belajar menjadi pemimpin yang memiliki hati gembala di dalam
menggembalakan orang-orang yang kita pimpin. By: Adrianus Pasasa
Baca Terusannya »»  

Sabtu, 01 September 2012

M E R D E K A ?

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Sudah dua tahun HUT kemerdekaan RI bertepatan dengan bulan puasa umat
Islam. Jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, dua tahun
terakhir perayaan kurang begitu meriah, karena banyak hal-hal yang
tidak dapat dilakukan untuk menghormati umat Islam yang sedang
menjalankan ibadah puasa. Misalnya saja lomba makan krupuk, tidak bisa
dilaksanakan karena sedang puasa. Bangsa kita telah merdeka 67 tahun,
tetapi belum semua rakyat Indonesia dapat menikmati kemerdekaan itu.
Tiap hari kita disuguhi berita-berita yang memilikan hati, kemiskinan,
kemerosotan moral, korupsi, kejahatan, pembunuhan, pemerkosaan, demo
menuntut keadilan, perang antar suku, perang antar kelompok, tawuran
pelajar dan mahasiswa, dan masih banyak lagi, persoalan-persoalan yang
melilit bangsa yang sudah merdeka 67 tahun ini. Menjadi perenungan
kita bersama adalah di mana letak kesalahannya?

Sebagai pengikut Kristus yang lahir di negeri ini tidak bisa
dipisahkan dari bangsa ini, kita adalah bagian dari bangsa ini. Jangan
kita bertanya saya sudah sekian tahun hidup ditengah-tengah bangsa
ini, apa yang telah bangsa ini berikan kepadaku, tetapi marilah kita
mengatakan sudah sekian lama saya hidup di tengah bangsa ini, apa yang
telah saya berikan untuk kemajuan bangsaku. Mulailah dari hal-hal
sederhana tetapi dapat membawa dampak yang luar biasa bagi bangsa ini.
Mari kita belajar dari Nehemia yang mau menangisi dan berkabung atas
bangsanya. Nehemia berdoa dan berpuasa, mendoakan bangsanya siang dan
malam mohon pengampunan atas dosa yang telah dilakukan Israel. Tidak
hanya mendoakan bangsanya, Nehemia juga mendoakan kaum keluarganya,
Nehemia memohon pengampunan atas dosa-dosa yang dilakukan kaum
keluarganya (Nehemia 1:1-11).

Seperti Nehemia peduli akan bangsanya, marilah kita mulai peduli
dengan bangsa kita. Coba kita renungkan, setelah sekian tahun merdeka
kenapa bangsa kita masih terus dalam keadaan terpuruk, miskin,
dilecehkan bangsa lain, dan lain sebagainya. Mungkin suara kita tidak
akan pernah didengar, ketika kita berterian-terian di luar sana,
tetapi kita tetap dapat ambil bagian untuk kemajuan bangsa ini.
Mulailah dengan menangisi dosa bangsa kita, doakan para pengambil
kebijakan dalam pemerintahan, supaya di dalam memutuskan segala
sesuatu dapat membawa dampak yang baik bagi rakyat. Ambil waktu khusus
untuk berpuasa bagi bangsa kita, doakan siang dan malam. Ingat bahwa
doa kita tidak akan sia-sia, yakinlah bahwa apa yang didoakan akan
berdampak bagi kemajuan bangsa kita. Ingat janji firman Tuhan bahwa
doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya (Yakobus 5:16). TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi
doa orang benar didengar-Nya (Amsal 15:29). Jika semua orang percaya
di Indonesia berkomitmen mendoakan bangsa ini, berpuasa untuk bangsa
ini, niscaya bangsa ini pasti mengalami perubahan ke arah yang lebih
baik dan menjadi bangsa yang takut akan Tuhan. By: Adrianus Pasasa
Baca Terusannya »»  

Berita Terkini

« »
« »
« »
Get this widget

Daftar Blog Saya

Komentar