Tulisan Jalan

Hidupku untuk mengharumkan nama-MU Jangan bersukcita ketika engkau berhasil dalam pelayanan, tetapi bersukcitalah karena namamu tercatat di Surga

Kau istimewa. Di seluruh dunia, tidak ada orang yang sepertimu. Sejak bumi diciptakan tidak ada orang lain yang sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki senyummu, tidak ada yang memiliki matamu, hidungmu, rambutmu, tanganmu, suaramu. Kau istimewa. Tidak ada orang lain yang memiliki tulisan yang sama denganmu. Tidak ada orang lain yang memiliki selera akan makanan, pakaian, musik, atau seni sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki cara pandang sepertimu. Sepanjang masa tidak ada orang lain yang tertawa sepertimu, tidak ada yang menangis sepertimu. Kaulah satu di antara seluruh ciptaan yang memiliki kemampuan seperti yang kau miliki. sampai selamanya, tidak akan ada orang yang akan pernah melihat, berbicara, berjalan, berpikir, atau bertindak seperti dirimu. Kau istimewa...kau langka. Tuhan telah menjadikanmu istimewa dengan satu tujuan yaitu MEMULIAKAN DIA

Cari Blog Ini

Selasa, 05 Juli 2011

Honesty (Kejujuran)

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Oleh : Adrianus Pasasa

Pengertian


Honesty (Kejujuran). Kejujuran kata dasarnya jujur yang artinya : Lurus hati, tidak curang . Jujur : Lurus hati, tidak berbohong (berkata apa adanya), tidak curang (mis. Dlm permainan mengikuti peraturan yang berlaku), tulus, iklas. Jadi Kejujuran adalah sifat jujur, sifat yang suka akan kebenaran, dan ketulusan hati.

Sinonim: tulus, Ikhlas, jujur, bersih, putih hati, mulus, sungguh-sungguh, tidak pura-pura; ikhlas, jujur, tulus, rela, memiliki loyalitas tinggi .

Antonim: dusta, berbohong . Jadi kebohongan adalah kebalikan dari kejujuran, dimana berbohong atau bedusta tidak mau mengatakan yang sebenarnya.

sinonim : andal, benar, bersih, bonafide, cengli, kredibel, lempeng hati, lurus hati, putih hati, mukhlis, mustakim, sadik, safi, sportif, blak-blakan, terang-terangan, terbuka, terus terang, ikhlas, tulus kejujuran integritas, kebenaran, kelurusan (hati), kepolosan, keterbukaan, ketulusan, kredibilitas, moral, validitas,

antonim : kecurangan,

Penguraian

Kejujuran atau jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.

Secara sederhana, kejujuran bisa diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk mengekpresikan fakta-fakta dan keyakinan pribadi sebaik mungkin sebagaimana adanya. Sikap ini terwujud dalam perilaku, baik jujur terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri (tidak menipu diri), serta sikap jujur terhadap motivasi pribadi maupun kenyataan batin dalam diri seorang individu. Kualitas kejujuran seseorang meliputi seluruh perilakunya, yaitu, perilaku yang termanifestasi keluar, maupun sikap batin yang ada di dalam. Keaslian kepribadian seseorang bisa dilihat dari kualitas kejujurannya.

Kejujuran melibarkan motivasi-motivasi kita yang terdalam dan meliputi setiap segi kehidupan kita secara pribadi atau umum. Kejujuran mencakup kebenaran dalam setiap pengertiannya, dan integritas di dalam batin seseorang. Kejujuran menuntut seseorang untuk mengesampingkan dusta, penipuan, penyontekan, fitnah dan tipu daya.


Dampak dari Kejujuran

• Dapat Dipercaya

• Mencegah perseteruan, pertengkaran, percekcokan, perselisihan dan berujung pada penghilangan nyawa seorang manusia. Mencegah kehancuran alam, ilegal logging yang berujung pada kemurkaan alam dengan longsor, banjir, semburan gas alam, semburan lumpur.

• Masyarakat hidupnya akan sejahtera, kejujuran dalam menjalankan roda pemerintahan akan berdampak pada kesejahteraan hidup masyarakat. Transparansi dalam penggelolaan keungan, akan mencegah terjadinya ketidakjujuran.

• Pelayanan kita diberkati dan berkenan dihadapan Tuhan. Pelayanan yang mengutamakan kejujuran adalah hal yang berkenan dihadapan Tuhan. Pelayanan yang penuh dengan manipulasi tentu tidak berkenan dihadapan Tuhan.

• Menghindari kita dari mementingkan diri sendiri/serakah. Orang memiliki sifat jujur cendeerung akan peduli kepada kepentingan orang lain, dan tidak mementingkan diri sendiri atau kelompoknya.


Pandangan Alkitab

Alkitab tidak memberikan suatu standar mutlak tentang kejujuran. Kita tidak menemukan satu bagian Alkitab yang memberi jawaban yang jelas yang berhubungan dengan kejujuran. Tetapi Alkitab banyak memberi petunjuk dan perintah yang berhubungan dengan kejujuran, terutama yang berhubungan dengan prinsip-prinsip umum. Roh kudus dapat menggunakan setiap-prinsip itu untuk menggerakkan hati nurani kita supaya dapat membedakan apa yang jujur dan benar.

Ada beberapa contoh dalam Alkitab yang berhubungan dengan kejujuran:

Tokoh Alkitab yang memiliki Kejujuran:

• Yesus (1 Petrus 2:22). Kita mempunyai Yesus sebagai teladan, khususnya dalam hal kejujuran. Surat Petrus mencatat bahwa “tipu tidak ada dalam mulut-Nya”. Setiap orang percaya perlu memiliki kejujuran, seperti Yesus Kristus.

• Hizkia. Ia adalah salah satu raja Yehuda yang terkemuka. Hizkia terkenal karena kesalehannya yang luar biasa. Alkitab mencatat: “Ia melakukan apa yang baik, apa yang jujur, dan apa yang benar di hadapan TUHAN, Allahnya (2 Taw 31:20-21; Yes 38:3). Kesungguhan dan kepasrahannya kepada Tuhan tidak dapat diragukan (2 Raja-raja 18:5,6).

• Natanael. Dia berasal dari Kana di Galilea. Dia dibawa oleh Filipus kepada Yesus. Dia mengakui bahwa Yesus adalah Allah dan Raja Israel. Ini pengakuan dari orang Israel sejati, yang tidak ada kepalsuan didalamnya. Yesus sendiri mengatakan bahwa tidak ada kepalsuan di dalamnya (Yoh 1:4)

• Paulus. Ia menulis komitmennya untuk mengurus secara jujur uang yang diberikan orang-orang percaya untuk suatu dana bantuan bagi orang-orang kekurangan (2 Kor 8:21). Paulus juga mengatakan bahwa aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta (Roma 9:1). Paulus menyebut hati nuraninya dan Roh Kudus sebagai saksi-saksi bahwa ia mengatakan kebenaran.

• Ayub. Ayub 1: 8, Kitab Ayub menceritakan bahwa ayub adalah orang yang saleh dan jujur (1:1). Ayub taat dan setia beribadah kepada Allah, bermoral, takut akan Allah dan menjauhi kejatahan. Kebaikan, kejujuran dan kesalehan ayub tidak disangsikan lagi karena Allah sendiri yang memuji kejujuran Ayub (1:8).


Kejadian dalam Alkitab yang berhubungan dengan kejujuran

• Keluaran 3:9; Efesus 4:25; dusta merusak kepercayaan seseorang kepada orang yang mendustainya. Dan setelah kepercayaan itu hilang, maka akan sangat sulit memulihkan hubungan itu kembali. Kebiasaan berdusta biasanya berkembang secara halus sehingga kebiasaan tersebut terus berlangsung tanpa diperhatikan. Kita mulai berdusta tentang hal-hal kecil yang kita pikir tidak jadi masalah

• Kis 5:1-11, belajar dari kisah Ananias dan Safira, di mana kebohongan mereka akan mempengaruhi orang-orang Kristen mula-mula. Suami-istri menjual sebidang tanah dan menyimpan sebagian uangnya untuk mereka sendiri serta membawa sisanya kepada rasul sebagai persembahan. Apa yang salah dalam kasus ini, mereka tidak salah karena menyimpan sebagian uangnya, tetapi yang salah adalah tipu daya yang mereka lakukan. Mereka berusaha membuat orang-orang percaya bahwa mereka telah memberikan segalanya.

• Yeremia 9:1-9, kondisi masyarakat yang didirikan atas dasar penipuan.

• Titus 2:; Paulus menasehatkan kita harus menjadi contoh dalam hal kejujuran. Jujur dalam menyampaikan pengajaran, dengan bersikap jujur maka akan menutup celah untuk kita mendapat malu, atau hal-hal yang dapat menjatuhkan kita.


Prinsip Pengembangan

Proses pengembangan kejujuran harus dimulai dari keluarga. Keluarga merupakan tempat ideal untuk menanamkan sifat kejujuran. Jika sifat jujur sudah ditanamkan sejak dini dalam keluarga, maka dampaknya akan membentuk setiap anggota keluarga, khususnya dalam kejujuran. Anak yang dari kecil diajarkan untuk berkata jujur, maka sifat tersebut akan membentuk pola hidupnya untuk selalu berkata jujur. Untuk mencapai hasil tersebut, tentu harus dimulai dari orangtua yang akan menjadi contoh bagi anak-anaknya, tetapi sering kali yang terjadi adalah orangtua tidak dapat menjadi contoh bagi anggota keluarganya.

Contoh kasus yang terjadi dalam keluarga, disadari atau tidak disadari bohong kecil sudah dianggap lumrah, misalnya dalam keluarga, karena malas untuk menemui tamu, kita meminta tolong kepada anak kita untuk mengatakan kepada tamu bahwa kita tidak ada. Bagi orangtua hal ini tidak apa-apa, tetapi tanpa orangtua sadari, apa yang mereka lakukan akan ditiru oleh anaknya. Jadi tidak heran kalau kelak hal yang sama juga dilakukan anak ketika sudah dewasa dan berkeluarga. Orangtua harus menyadari resikonya.

Hal lain, seperti kebiasaan orang tua menjanjikan sesuatu yang pastinya tidak dapat ditepati, untuk menutupi kesalahannya orang tua sering kali memberi alasan yang berbohong. Anak kecil pintar sekali meniru apa yang dilihat, dan kebohongan dari tingkah laku dan perkataan yang dilakukan orang tua juga akan menanamkan kebohongan dalam mental anak kecil tersebut. Apapun itu bentuk kebohongannya sekalipun dalam hal kecil, itu semua terekam dalam memori sang anak.

Dampak dari apa yang dialami oleh anak di dalam lingkungan keluarga, akan terbawa ketika anak-anak sudah dewasa dan terjun ke dalam masyarakat, misalnya, nyontek sudah dianggap hal biasa, ketidakjujuran akademis seperti kegiatan jiplak-menjiplak, serta contek-mencontek dalam ujian, sudah dianggap lumrah.

Pakar Etika Lewis Smedes berpendapat bahwa kejujuran penting karena: kejujuran membangun kepercayaan, kejujuran mengembangkan masyarakat, dan kejujuran melindungi martabat penontonnya. Tanpa kejujuran dalam komunikasi, maka kepercayaan itu tidak mungkin ada. Reputasi baik yang dibentuk bertahun-tahun dapat hancur dalam sekejap hanya karena satu tindakan ketidakjujuran. Kejujuran dapat melindungi masyarakat dalam arti jika individu dalam masyarakat saling percaya, maka jaringan hubungan akan terbentuk. Kejujuran harus diperjuangkan, jika kejujuran rusak, maka masyarakat secara keseluruhan akan menderita. Masyarakat yang tidak memiliki sikap jujur akan berubah menjadi masyarakat yang berbudaya penipu.

Peran keluarga sangat sentral dalam pembentukan watak dan tata nilai, masih ada generasi berikutnya yang harus kita jaga. Biarkan anak-anak tumbuh dalam iklim kejujuran yang mendukungnya. Dimulai dari anak yang jujur, keluarga yang jujur, akan melahirkan masyarakat yang jujur. Dan tentu kita inginkan masyarakat yang jujur akan melahirkan pemerintahan dan aparat yang jujur.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya nilai kejujuran itu terus mewarnai kehidupan kita.

• Nilai Kejujuran seharusnya mulai dibina dari sejak kecil. Dengan menanamkan nilai kejujuran sejak usia dini, kelak anak akan bertumbuh menjadi pribadi yang utuh.

• Menempatkan kejujuran sebagai suatu nilai yang sangat penting dalam kehidupan keluarga. Kejujuran adalah modal dasar dan utama untuk dapat dipercaya. Tanpa kejujuran, maka akan sulit untuk memperoleh kepercayaan.

• Hidup dalam kebenaran (Yes. 33:15; Amsal 11:3). Kejujuran melibatkan cara hidup yang benar dan pola pemikiran yang patut yang akan menghasilkan gaya hidup yang patut dipuji dan dihormati.

• Hidup dalam takut akan Tuhan. Banyak warga negara yang menipu pemerintah dengan menyerahkan laporan keuangan yang palsu ketika mereka akan membayar pajak. Mereka lebih takut kepada pemerintah dari pada takut kepada Tuhan.

• Membiasakan diri untuk berkata jujur. Jika kita membiasakan diri berkata jujur kita tidak akan terperangkap dalam kebohongan. Dengan selalu berkata jujur akan membawa ketenangan dalam hati. Dengan selalu berkata jujur kita akan menemukan diri kita yang sebenarnya

• Kita harus berani menyatakan kebenaran tanpa peduli akibat-akibatnya. Petrus dan Yohanes berkata: “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar" (Kis 4:20).

• Melawan hikmat duniawi 2 Kor 1:12; meghindari hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Berani berkata jujur walaupun secara duniawi akan merugikan dirinya. Misalnya dalam dunia usaha dengan memanipulasi harga yang dapat merugikan orang lain.


Aplikasi bagi saya

Bagi saya pribadi kejujuran adalah sesuatu yang sangat penting, karena tanpa kejujuran dalam menjalani kehidupan ini hanya akan dipenuhi dengan kemunafikan dan topeng-topeng kepalsuan. Saya akui bahwa belum sempurna dalam hal ini, tetapi saya terus berusaha belajar memperbaiki ketika melakukan hal-hal yang tidak jujur. Mungkin yang masih menjadi pergumulan saya adalah tanpa saya sadari seringkali saya tidak menepati apa yang saya janjikan kepada anak-anak saya. misalnya, saya janji mereka untuk jalan-jalan pada sore hari, tetapi karena kelelahan dan kesibukan kerja akhirnya saya tidak menepati apa yang telah dijanjikan. Hal ini sudah terjadi beberapa kali dan anak saya selalu mengatakan papa bohong. Saya menyadari hal ini salah, saya terus belajar dari kesalahan-kesalahan ini dengan berusaha untuk menepati apa yang saya janjikan kepada anak-anak saya.

Sering kali tanpa saya sadari, anak terus mengamati dan meniru apa yang saya lakukan. Anak melihat saya sebagaimana adanya saya sebagai orang tuanya. Saya terus berusaha menanamkan hal-hal yang baik berhungan dengan pembentukan watak dan tata nilai, karena saya menyadari ketika kelak mereka dewasa anak akan membandingkan norma-norma yang diajarkan kepada mereka dengan norma-norma kehidupan orangtua mereka. Tindakan-tindakan orangtua membawa kesan yang dalam pada diri anak-anak yang tidak dapat diubah dengan kata-kata. Sebagai kepala keluarga, saya terus berdoa Tuhan mampukan supaya dapat menjadi teladan yang baik bagi istri dan kedua anak saya dalam hal kejujuran.

Walaupun kejujuran sering tidak mudah atau tidak menguntungkan, namun harus disadari bahwa kejujuran merupakan jalan kehidupan yang penuh kekudusan, keadilan, dan kasih.

Tidak ada komentar:

Berita Terkini

« »
« »
« »
Get this widget

Daftar Blog Saya

Komentar