Nats: Yosua 7:7-13; Yesaya 59:1-2
Ibadah: Pemuda Remaja GPdI Pasir Nangka, Sabtu: 2 Juni 2012
Oleh: Adrianus Pasasa, M.A
Dari perikop yang kita baca pada malam ini, diceritakan tentang bangsa
Israel yang mengalami kekalahan akibat dosa yang dilakukan oleh
seorang pria yang bernama Akhan. Dia telah melakukan perbuatan yang
melanggar apa yang dititahkan oleh Tuhan, yaitu mencuri dan
menyembunyikan barang hasil rampasan setelah berhasil menaklukkan
Yerikho. Barang tersebut harusnya dikhususkan dalam kemah Tuhan,
tetapi Akhan mencurinya dan menyembunyikan dalam kemahnya. Akibat
perbuatan Akhan ini Allah memalingkan mukanya dari Israel dan Israel
mengalami kekalahan dan tidak sanggup menghadapi musuhnya (bangsa Ai).
Di sini kita melihat bahwa dosa yang dilakukan oleh Akhan dampaknya
luar sangat besar bagi bangsa Israel.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, pelanggaran terhadap apa yang
telah dititahkan oleh Tuhan adalah perbuatan yang keji di mata Tuhan,
dan hal ini akan membawa dampak yang luas dalam kehidupan kita. Dosa
akan selalu mengacaukan persekutuan antara Allah dan manusia, dosa
tidak hanya mengacaukan persekutuan antara manusia dengan Allah,
tetapi dosa juga akan menghalangi persekutuan antar Allah dan manusia.
Selain itu dosa juga akan menghalangi seseorang untuk menjadi aktif
dalam pelayanan, dan dosa akan menyebabkan seseorang akan kehilangan
otoritas dalam dunia rohani dan ini menjadi celah bagi Iblis akan
menetawakan orang-orang percaya. Sekecil apapun dosa yang kita
lakukan, dampaknya bisa menghancurkan pelayanan dan masa depan
seseorang. Kekalahan yang dialami oleh bangsa Israel, karena
diakibatkan oleh perbuatan satu orang, tetapi dampaknya dialami oleh
seluruh bangsa Israel, yaitu ketidakmampuan dalam menghadapi musuhnya.
Hal ini terjadi karena Allah telah memalingkan mukanya dari Israel
karena perbuatan dosa. Bangsa Ai yang kecil dapat menciutkan nyali
bangsa Israel yang jumlahnya lebih besar. Tuhan tidak mau melihat dosa
sekecil apapun dalam hidup umat-Nya, karena dosa itu akan
menghancurkan persekutuan/hubungan umat-Nya dengan diri-Nya.
Sebagai orang yang telah hidup dalam Kristus, apa yang seharusnya kita
lakukan supaya terhindar dari dosa dan tidak menjadi budak dosa. Orang
percaya hidupnya harus benar dan teratur, benar dalam arti hidupnya
harus kudus, tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Allah
(Ibrani 12:14). Orang percaya harus selalu menyatakan kebenaran, jika
ya katakan ya, jika tidak katakana tidak, jangan mengikuti apa kata
dunia, tetapi harus menyatakan kebenaran di tengah-tengah
ketidakbenaran. Orang percaya harus tetap setia berpegang pada
kebenaran firman Tuhan, dan memberitakan serta menyatakan kebenaran
itu kepada orang lain. Orang percaya tidak boleh kompromi dengan dosa
atau memberi toleransi terhadap dosa, karena ketika cela terbuka maka
ini akan dimanfaatkan oleh Iblis untuk memperalat orang-orang percaya.
Satu hal yang harus diingat bahwa di dalam menghadapi dosa jangan
gunakan cara-cara duniawi atau berusaha mengalahkan atau mencegah dosa
dengan kekuatan sendiri, hal ini tidak akan pernah berhasil.
Biarkanlah firman Tuhan melakukan pekerjaan ini, minta Roh Kudus
campur tangah supaya memampukan kita untuk mencegah dosa itu. Orang
percaya harus selalu mengawasi kehidupannya, kehidupan kita dibalik
layar harus sesuai dengan kehidupan kita di atas panggung, apa yang
kita katakan harus sesuai dengan cara hidup kita, supaya tidak menjadi
batu sandungan bagi orang lain. Rasul Paulus dalam 1 Korintus 9:27,
mengatakan sesudah aku memberitakan Injil kepada orang lain, jangan
sampai aku sendiri di tolak.
Ketika orang percaya membuat keputusan untuk tidak berbuat dosa,
ketika itulah cobaan-cobaan akan mulai tercurah ke atas kita seperti
hujan. Kita akan menghadapi orang-orang yang menjengkelkan, menghadapi
orang-orang yang akan menginjak-injak dan meremehkan kita, menghadapi
orang-orang yang membuat kesal sehingga kita kehilangan kesabaran,
kita akan diserang oleh segala jenis cobaan yang pernah ada. Tetapi
alangkah indahnya, jika dalam situasi seperti ini, kita tidak jatuh ke
dalam pencobaan.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, marilah kita kembangkan perasaan
benci terhadap dosa dalam diri kita, bahkan kalau bisa kita tidak
ingin berpikir tentang dosa. Seseorang mungkin memiliki semua karunia
Roh Kudus, tetapi jika dia hidup dalam dosa Allah akan berkata,
enyalah kamu sekalian pembuat dosa, Aku tidak mengenal kamu (Matius
7:22-23). Tetapi seseorang mungkin tidak fasih berkata-kata, tetapi
hidup murni, benar dan saleh, walaupun tidak memiliki talenta khusus
apapun tetapi ia akan berhasil dalam pelayanan/hidupnya. Ia akan
menjadi teladan bagi setiap orang, ia memiliki masa depan, ia memiliki
bibir yang tahir, sehingga setiap perkataannya menjadi berkat bagi
orang lain, takut akan Tuhan dan kasih karunia Allah ada padanya.
Dalam Yesaya 59:1-2, Alkitab mencatat bahwa tangan Tuhan tidak kurang
panjang untuk menolong, telinga Tuhan tidak kurang tajam untuk
mendengar pergumulan kita, tetapi yang menjadi pemisah antara kamu dan
Allahmu ialah segala kejahatanmu dan yang membuat DIA menyembunyikan
diri terhadap kamu, sehingga ia tidak mendengar adalah segala dosamu.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, akibar perbuatan dosa yang
dilakukan Akhan, Israel tidak tahan menghadapi musuhnya, akibat
perbuatan dosa Allah tidak menyertai mereka lagi, kecuali mereka
mengembalikan dan memusnakan barang-barang yang telah dicuri. Allah
berfirman lewat hamba-Nya Yosua, kamu tidak akan tahan menghadapi
musuhmu, sebelum barang-barang yang dikhususkan itu kamu jauhkan dari
tengah-tengah kamu. Saudaraku, sebelum dosa-dosa kita singkirkan dari
dalam hidup kita, jika kita masih diperbudak oleh dosa, maka hidup
kita tidak akan disertai oleh Tuhan.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, yakinlah ketika hidup kita tidak
diperbudak dosa, maka hidup ini akan dipenuhi dengan sukacita,
dipenuhi dengan kebahagiaan, kita akan menemukan kehidupan ini lebih
menarik, kita akan menjalani hidup ini penuh gairah dan semangat
karena tidak ada sesuatupun yang mengganggu, dan Allah sendiri melalui
Roh Kudus-Nya yang akan menuntun saudara untuk menikmati
janji-janji-Nya. Saya tidak tahu dosa apa yang membelenggu saudara
saat ini, tetapi ketika saudara bertekad untuk melepaskan semua itu,
maka saudara akan mengalami jamahan kuasa Tuhan, dan saudara akan
menikmati berkat-berkat rohani yang Tuhan telah janjikan. Rasul Paulus
mengatakan apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang
kuanggap rugi karena Kristus, aku melupakan apa yang telah di
belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada didepanku, yaitu
berlari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus. Marilah kita meninggalkan manusia lama
kita, meninggalkan dosa-dosa yang ada dibelakang kita, mulailah memacu
diri memandang ke depan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan
surgawi. Amin
Ibadah: Pemuda Remaja GPdI Pasir Nangka, Sabtu: 2 Juni 2012
Oleh: Adrianus Pasasa, M.A
Dari perikop yang kita baca pada malam ini, diceritakan tentang bangsa
Israel yang mengalami kekalahan akibat dosa yang dilakukan oleh
seorang pria yang bernama Akhan. Dia telah melakukan perbuatan yang
melanggar apa yang dititahkan oleh Tuhan, yaitu mencuri dan
menyembunyikan barang hasil rampasan setelah berhasil menaklukkan
Yerikho. Barang tersebut harusnya dikhususkan dalam kemah Tuhan,
tetapi Akhan mencurinya dan menyembunyikan dalam kemahnya. Akibat
perbuatan Akhan ini Allah memalingkan mukanya dari Israel dan Israel
mengalami kekalahan dan tidak sanggup menghadapi musuhnya (bangsa Ai).
Di sini kita melihat bahwa dosa yang dilakukan oleh Akhan dampaknya
luar sangat besar bagi bangsa Israel.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, pelanggaran terhadap apa yang
telah dititahkan oleh Tuhan adalah perbuatan yang keji di mata Tuhan,
dan hal ini akan membawa dampak yang luas dalam kehidupan kita. Dosa
akan selalu mengacaukan persekutuan antara Allah dan manusia, dosa
tidak hanya mengacaukan persekutuan antara manusia dengan Allah,
tetapi dosa juga akan menghalangi persekutuan antar Allah dan manusia.
Selain itu dosa juga akan menghalangi seseorang untuk menjadi aktif
dalam pelayanan, dan dosa akan menyebabkan seseorang akan kehilangan
otoritas dalam dunia rohani dan ini menjadi celah bagi Iblis akan
menetawakan orang-orang percaya. Sekecil apapun dosa yang kita
lakukan, dampaknya bisa menghancurkan pelayanan dan masa depan
seseorang. Kekalahan yang dialami oleh bangsa Israel, karena
diakibatkan oleh perbuatan satu orang, tetapi dampaknya dialami oleh
seluruh bangsa Israel, yaitu ketidakmampuan dalam menghadapi musuhnya.
Hal ini terjadi karena Allah telah memalingkan mukanya dari Israel
karena perbuatan dosa. Bangsa Ai yang kecil dapat menciutkan nyali
bangsa Israel yang jumlahnya lebih besar. Tuhan tidak mau melihat dosa
sekecil apapun dalam hidup umat-Nya, karena dosa itu akan
menghancurkan persekutuan/hubungan umat-Nya dengan diri-Nya.
Sebagai orang yang telah hidup dalam Kristus, apa yang seharusnya kita
lakukan supaya terhindar dari dosa dan tidak menjadi budak dosa. Orang
percaya hidupnya harus benar dan teratur, benar dalam arti hidupnya
harus kudus, tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Allah
(Ibrani 12:14). Orang percaya harus selalu menyatakan kebenaran, jika
ya katakan ya, jika tidak katakana tidak, jangan mengikuti apa kata
dunia, tetapi harus menyatakan kebenaran di tengah-tengah
ketidakbenaran. Orang percaya harus tetap setia berpegang pada
kebenaran firman Tuhan, dan memberitakan serta menyatakan kebenaran
itu kepada orang lain. Orang percaya tidak boleh kompromi dengan dosa
atau memberi toleransi terhadap dosa, karena ketika cela terbuka maka
ini akan dimanfaatkan oleh Iblis untuk memperalat orang-orang percaya.
Satu hal yang harus diingat bahwa di dalam menghadapi dosa jangan
gunakan cara-cara duniawi atau berusaha mengalahkan atau mencegah dosa
dengan kekuatan sendiri, hal ini tidak akan pernah berhasil.
Biarkanlah firman Tuhan melakukan pekerjaan ini, minta Roh Kudus
campur tangah supaya memampukan kita untuk mencegah dosa itu. Orang
percaya harus selalu mengawasi kehidupannya, kehidupan kita dibalik
layar harus sesuai dengan kehidupan kita di atas panggung, apa yang
kita katakan harus sesuai dengan cara hidup kita, supaya tidak menjadi
batu sandungan bagi orang lain. Rasul Paulus dalam 1 Korintus 9:27,
mengatakan sesudah aku memberitakan Injil kepada orang lain, jangan
sampai aku sendiri di tolak.
Ketika orang percaya membuat keputusan untuk tidak berbuat dosa,
ketika itulah cobaan-cobaan akan mulai tercurah ke atas kita seperti
hujan. Kita akan menghadapi orang-orang yang menjengkelkan, menghadapi
orang-orang yang akan menginjak-injak dan meremehkan kita, menghadapi
orang-orang yang membuat kesal sehingga kita kehilangan kesabaran,
kita akan diserang oleh segala jenis cobaan yang pernah ada. Tetapi
alangkah indahnya, jika dalam situasi seperti ini, kita tidak jatuh ke
dalam pencobaan.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, marilah kita kembangkan perasaan
benci terhadap dosa dalam diri kita, bahkan kalau bisa kita tidak
ingin berpikir tentang dosa. Seseorang mungkin memiliki semua karunia
Roh Kudus, tetapi jika dia hidup dalam dosa Allah akan berkata,
enyalah kamu sekalian pembuat dosa, Aku tidak mengenal kamu (Matius
7:22-23). Tetapi seseorang mungkin tidak fasih berkata-kata, tetapi
hidup murni, benar dan saleh, walaupun tidak memiliki talenta khusus
apapun tetapi ia akan berhasil dalam pelayanan/hidupnya. Ia akan
menjadi teladan bagi setiap orang, ia memiliki masa depan, ia memiliki
bibir yang tahir, sehingga setiap perkataannya menjadi berkat bagi
orang lain, takut akan Tuhan dan kasih karunia Allah ada padanya.
Dalam Yesaya 59:1-2, Alkitab mencatat bahwa tangan Tuhan tidak kurang
panjang untuk menolong, telinga Tuhan tidak kurang tajam untuk
mendengar pergumulan kita, tetapi yang menjadi pemisah antara kamu dan
Allahmu ialah segala kejahatanmu dan yang membuat DIA menyembunyikan
diri terhadap kamu, sehingga ia tidak mendengar adalah segala dosamu.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, akibar perbuatan dosa yang
dilakukan Akhan, Israel tidak tahan menghadapi musuhnya, akibat
perbuatan dosa Allah tidak menyertai mereka lagi, kecuali mereka
mengembalikan dan memusnakan barang-barang yang telah dicuri. Allah
berfirman lewat hamba-Nya Yosua, kamu tidak akan tahan menghadapi
musuhmu, sebelum barang-barang yang dikhususkan itu kamu jauhkan dari
tengah-tengah kamu. Saudaraku, sebelum dosa-dosa kita singkirkan dari
dalam hidup kita, jika kita masih diperbudak oleh dosa, maka hidup
kita tidak akan disertai oleh Tuhan.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, yakinlah ketika hidup kita tidak
diperbudak dosa, maka hidup ini akan dipenuhi dengan sukacita,
dipenuhi dengan kebahagiaan, kita akan menemukan kehidupan ini lebih
menarik, kita akan menjalani hidup ini penuh gairah dan semangat
karena tidak ada sesuatupun yang mengganggu, dan Allah sendiri melalui
Roh Kudus-Nya yang akan menuntun saudara untuk menikmati
janji-janji-Nya. Saya tidak tahu dosa apa yang membelenggu saudara
saat ini, tetapi ketika saudara bertekad untuk melepaskan semua itu,
maka saudara akan mengalami jamahan kuasa Tuhan, dan saudara akan
menikmati berkat-berkat rohani yang Tuhan telah janjikan. Rasul Paulus
mengatakan apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang
kuanggap rugi karena Kristus, aku melupakan apa yang telah di
belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada didepanku, yaitu
berlari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus. Marilah kita meninggalkan manusia lama
kita, meninggalkan dosa-dosa yang ada dibelakang kita, mulailah memacu
diri memandang ke depan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan
surgawi. Amin