Beberapa waktu lalu saya bersama rekan mengikuti seminar yang
diselengggarakan oleh salah satu penerbit dan toko buku Kristen di
kota Bandung. Kami berangkat agak pagi dari kampus karena takut
terjebak macet, namun macet yang kami hindari justru lebih dari yang
kami bayangkan. Perjalanan Palalangon-Bandung yang seharusnya ditempus
selama 1 jam, menjadi 4 jam. Penyebabnya ternyata ada kecelakaan
akibatnya terjadi macet yang berkepanjangan. Setelah mobil yang kami
tumpangi dekat dengan tempat kejadian barulah terlihat jelas apa yang
terjadi, ada kecelakaan tunggal, di mana mobil pengangkut sampah
terbalik di salah satu tikungan jalan. Syukurlah setelah melewati
tempat kejadian, perjalanan kami menjadi lancar kembali, walaupun
terlambat sampai di tempat seminar. Kurang lebih 2 jam kami mengikuti
seminar, kami memutuskan untuk melakukan perjalanan kembali ke
Palalangon. Setelah keluar gerbang Tol Padalarang, ternyata kejadian
yang tadi pagi kami alami, terjadi lagi yaitu macet yang
berkepanjangan. Dalam hati kami bertanya, apa lagi yang terjadi!
Setelah bertanya kepada orang yang lalu lalang berjualan diantara
deretan kendaraan yang terjebak macet, kami memperoleh jawaban, yaitu
kejadian yang sama terjadi lagi di tempat yang sama. Mobil pengangkut
sampah terbalik lagi di tempat yang sama.
Kejadian di atas menjadi gambaran dalam kehidupan kita sehari-hari.
Seringkali kita juga terjebak dan terjatuh di tempat yang sama. Tanpa
sadar kita melakukan kesalahan-kesalahan yang pernah membuat kita
jatuh. Kita tidak mau belajar dari kejadian-kejadian yang membawa
dampak buruk dalam perjalanan kehidupan kita, akibatnya yang kita
jumpai dalam kehidupan ini adalah kegagalan dan kegagalan. Supaya
tidak jatuh pada kesalahan-kesalahan yang sama, marilah kita belajar
dari Sang guru Agung kita Yesus Kristus. Dia mengatakan: "Pikullah kuk
yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan" (Matius 11:29). Yesus
mengatakan belajarlah padaKu! Pertanyaannya, bagaimana cara belajar?
Jangan kuatir, syaratnya sederhana "apakah kita mau belajar", Dia yang
lemah lembut dan rendah hati selalu siap untuk mengajar kita.
Bagaimana, apakah sudah siap untuk belajar! Jika sudah, siapkah
waktumu untuk berjumpa secara pribadi dengan Yesus melalui doa, kenal
Dia lebih jauh melalui FirmaNya yang tertulis di Alkitab (baca
Alkitab), berikan waktumu untuk berbincang-bincang dengan Dia
(renungkan firmanNya), apa yang Dia mau ajarakan di dalam setiap
pertemuan (lakukan apa yang diperintahkan). Hasil dari pembelajaran
adalah jiwa yang tenang, bukan jiwa yang gelisah karena dikejar-kejar
rasa bersalah. By: Adrianus Pasasa
Baca Terusannya »»
diselengggarakan oleh salah satu penerbit dan toko buku Kristen di
kota Bandung. Kami berangkat agak pagi dari kampus karena takut
terjebak macet, namun macet yang kami hindari justru lebih dari yang
kami bayangkan. Perjalanan Palalangon-Bandung yang seharusnya ditempus
selama 1 jam, menjadi 4 jam. Penyebabnya ternyata ada kecelakaan
akibatnya terjadi macet yang berkepanjangan. Setelah mobil yang kami
tumpangi dekat dengan tempat kejadian barulah terlihat jelas apa yang
terjadi, ada kecelakaan tunggal, di mana mobil pengangkut sampah
terbalik di salah satu tikungan jalan. Syukurlah setelah melewati
tempat kejadian, perjalanan kami menjadi lancar kembali, walaupun
terlambat sampai di tempat seminar. Kurang lebih 2 jam kami mengikuti
seminar, kami memutuskan untuk melakukan perjalanan kembali ke
Palalangon. Setelah keluar gerbang Tol Padalarang, ternyata kejadian
yang tadi pagi kami alami, terjadi lagi yaitu macet yang
berkepanjangan. Dalam hati kami bertanya, apa lagi yang terjadi!
Setelah bertanya kepada orang yang lalu lalang berjualan diantara
deretan kendaraan yang terjebak macet, kami memperoleh jawaban, yaitu
kejadian yang sama terjadi lagi di tempat yang sama. Mobil pengangkut
sampah terbalik lagi di tempat yang sama.
Kejadian di atas menjadi gambaran dalam kehidupan kita sehari-hari.
Seringkali kita juga terjebak dan terjatuh di tempat yang sama. Tanpa
sadar kita melakukan kesalahan-kesalahan yang pernah membuat kita
jatuh. Kita tidak mau belajar dari kejadian-kejadian yang membawa
dampak buruk dalam perjalanan kehidupan kita, akibatnya yang kita
jumpai dalam kehidupan ini adalah kegagalan dan kegagalan. Supaya
tidak jatuh pada kesalahan-kesalahan yang sama, marilah kita belajar
dari Sang guru Agung kita Yesus Kristus. Dia mengatakan: "Pikullah kuk
yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan" (Matius 11:29). Yesus
mengatakan belajarlah padaKu! Pertanyaannya, bagaimana cara belajar?
Jangan kuatir, syaratnya sederhana "apakah kita mau belajar", Dia yang
lemah lembut dan rendah hati selalu siap untuk mengajar kita.
Bagaimana, apakah sudah siap untuk belajar! Jika sudah, siapkah
waktumu untuk berjumpa secara pribadi dengan Yesus melalui doa, kenal
Dia lebih jauh melalui FirmaNya yang tertulis di Alkitab (baca
Alkitab), berikan waktumu untuk berbincang-bincang dengan Dia
(renungkan firmanNya), apa yang Dia mau ajarakan di dalam setiap
pertemuan (lakukan apa yang diperintahkan). Hasil dari pembelajaran
adalah jiwa yang tenang, bukan jiwa yang gelisah karena dikejar-kejar
rasa bersalah. By: Adrianus Pasasa