Judul : Tetap bersyukur di tengah berbagai persoalan
Teks Alkitab : 2 Samuel 22:21-51
Nats Pembimbing : Mazmur 46:2-3
Tujuan : Mengajak jemaat untuk tetap bersyukur walaupun dilanda berbagai persoalan dan masalah
Oleh : Adrianus Pasasa
Kalau kita merenungkan kembali peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Daud, kita akan tiba pada suatu kesimpulan bahwa kehidupan Daud tidak selalu dalam suasana damai, tetapi hidupnya juga dipenuhi dengan berbagai persoalan. Daud harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain karena Saul akan membunuh dia, nyawa Daud setiap saat dalam ancaman. Setelah menjadi raja atas Yehuda, bukan berarti Daud bebas dari persoalan, kita dapat menyaksikan apa yang Alkitab katakan. Akibat kesalahan yang dilakukan oleh Daud, membawa dampak yang kelam dalam kehidupan Daud. Pada pagi ini kita akan melihat bagaimana Daud meresponi persoalan-persoalan yang menimpa kehidupannya.
Jika dalam keadaan baik semua orang bisa mengucap syukur, tetapi mengucap syukur dalam segala hal tidak semua orang dapat melakukannya. Akan lebih mudah bersungut-sungut dari pada mengucap syukur apabila dalam keadaan buruk. Daud tetap menyanyikan nyanyian syukur walaupun mengalami berbagai masalah. Disini kita melihat bahwa Daud tidak bersyukur atas persoalan yang menimpa dia, tetapi Daud menyadari betul bahwa sekalipun banyak persoalan yang dihadapinya, Daud yakin Tuhan akan menolong dan menunjukkan kebaikan-Nya, sekalipun dalam keadaan buruk. Dengan mengucap syukur, secara tidak langsung kita mengatakan bahwa Tuhan itu besar, baik dan dasyat dan persoalan itu kecil.
Dalam ayat 21, kita dapat mambaca kata-kata Daud, ia berkata bahwa Tuhan memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku; Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku. Apa yang memampukan Daud berkata demikian? Pertama, pada Ayat 22, sebab aku tetap mengikuti jalan Tuhan dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang Fasik. Disini kita melihat bahwa walaupun Daud mengalami berbagai persoalan hidup yang pelik, dia tidak meninggalkan jalan Tuhan dan tidak mengikuti jalan orang fasik, Tetapi dikatakan bahwa Daud tetap mengikuti jalan Tuhan. Kedua, ayat 23, segala hukum-Nya kuperhatikan dan dari ketetapannya aku tidak menyimpang. Ketiga, ayat 24, aku berlaku tidak bercela kepada-Nya dan menjaga diri terhadap kesalahan. Ketiga hal inilah yang membuat Daud kembali berkata pada ayat 25 Tuhanlah yang membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucianku di depan mata-Nya.
Bagaiman dengan kita? Apakah ditengah badai pencobaan yang kita hadapi, mampukan kita bersyukur? Apakah ketika persoalan menghadang, mampukah kita berkata bahwa aku tetap mengikuti jalan Tuhan, dan tidak menjaukan diri dari Allahku, karena aku tahu Dia mampu menjawab persoalanku. Mampukah kita berkata bahwa segala hukum-Nya akan kuperhatikan dan aku tidak akan menyimpang. Mampukah kita berkata bahwa aku akan berlaku tidak bercela dihadapan-Nya dan akan menjaga diri terhadap kesalahan? Ketika kita melakukan semua itu, saya percaya kita juga akan mampu berkata seperti Daud, Tuhan akan memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku. Tetapi bagaimana mungkin kita dapat berkata demikian, kalau kita masih bersungut-sungut ketika persoalan melanda hidup kita, hal inilah yang menghambat kita untuk bersyukur seperti Daud.
Teks Alkitab : 2 Samuel 22:21-51
Nats Pembimbing : Mazmur 46:2-3
Tujuan : Mengajak jemaat untuk tetap bersyukur walaupun dilanda berbagai persoalan dan masalah
Oleh : Adrianus Pasasa
Kalau kita merenungkan kembali peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Daud, kita akan tiba pada suatu kesimpulan bahwa kehidupan Daud tidak selalu dalam suasana damai, tetapi hidupnya juga dipenuhi dengan berbagai persoalan. Daud harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain karena Saul akan membunuh dia, nyawa Daud setiap saat dalam ancaman. Setelah menjadi raja atas Yehuda, bukan berarti Daud bebas dari persoalan, kita dapat menyaksikan apa yang Alkitab katakan. Akibat kesalahan yang dilakukan oleh Daud, membawa dampak yang kelam dalam kehidupan Daud. Pada pagi ini kita akan melihat bagaimana Daud meresponi persoalan-persoalan yang menimpa kehidupannya.
Jika dalam keadaan baik semua orang bisa mengucap syukur, tetapi mengucap syukur dalam segala hal tidak semua orang dapat melakukannya. Akan lebih mudah bersungut-sungut dari pada mengucap syukur apabila dalam keadaan buruk. Daud tetap menyanyikan nyanyian syukur walaupun mengalami berbagai masalah. Disini kita melihat bahwa Daud tidak bersyukur atas persoalan yang menimpa dia, tetapi Daud menyadari betul bahwa sekalipun banyak persoalan yang dihadapinya, Daud yakin Tuhan akan menolong dan menunjukkan kebaikan-Nya, sekalipun dalam keadaan buruk. Dengan mengucap syukur, secara tidak langsung kita mengatakan bahwa Tuhan itu besar, baik dan dasyat dan persoalan itu kecil.
Dalam ayat 21, kita dapat mambaca kata-kata Daud, ia berkata bahwa Tuhan memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku; Ia membalas kepadaku sesuai dengan kesucian tanganku. Apa yang memampukan Daud berkata demikian? Pertama, pada Ayat 22, sebab aku tetap mengikuti jalan Tuhan dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang Fasik. Disini kita melihat bahwa walaupun Daud mengalami berbagai persoalan hidup yang pelik, dia tidak meninggalkan jalan Tuhan dan tidak mengikuti jalan orang fasik, Tetapi dikatakan bahwa Daud tetap mengikuti jalan Tuhan. Kedua, ayat 23, segala hukum-Nya kuperhatikan dan dari ketetapannya aku tidak menyimpang. Ketiga, ayat 24, aku berlaku tidak bercela kepada-Nya dan menjaga diri terhadap kesalahan. Ketiga hal inilah yang membuat Daud kembali berkata pada ayat 25 Tuhanlah yang membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucianku di depan mata-Nya.
Bagaiman dengan kita? Apakah ditengah badai pencobaan yang kita hadapi, mampukan kita bersyukur? Apakah ketika persoalan menghadang, mampukah kita berkata bahwa aku tetap mengikuti jalan Tuhan, dan tidak menjaukan diri dari Allahku, karena aku tahu Dia mampu menjawab persoalanku. Mampukah kita berkata bahwa segala hukum-Nya akan kuperhatikan dan aku tidak akan menyimpang. Mampukah kita berkata bahwa aku akan berlaku tidak bercela dihadapan-Nya dan akan menjaga diri terhadap kesalahan? Ketika kita melakukan semua itu, saya percaya kita juga akan mampu berkata seperti Daud, Tuhan akan memperlakukan aku sesuai dengan kebenaranku. Tetapi bagaimana mungkin kita dapat berkata demikian, kalau kita masih bersungut-sungut ketika persoalan melanda hidup kita, hal inilah yang menghambat kita untuk bersyukur seperti Daud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar