Nats: Ibrani 12:7-11; 1 Petrus
4:12-16
Tujuan : Jemaat dapat memahami bahwa melalui pederitaan jemaat dapat mengalami petumbuhan.
Ibadah Kapel STT SAPPI: Rabu, 07 Maret 2012
Oleh : Adrianus Pasasa, S.T, MA
Pernahkan Anda mengalami kesukaran, penderitaan atau
kesedihan? Apapun bentuknya, pernahkah Anda mengalami masa- masa keterpurukan?
Saya yakin Anda pernah mengalaminya. Entah itu kesukaran karena masalah
keuangan atau tekanan dalam pelayanan, entah itu penderitaan karena sakit, atau
kesedihan karena putus cinta, ditinggal pergi atau meninggal orang yang
dicintai, dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimana Saudara
menghadapinya?
Apakah Saudara dapat bertumbuh melalui penderitaan itu?
Pada bagian pembukaan di atas
telah dijelaskan macam-macam penderitaan yang dapat melanda manusia. Tentu
penderitaan itu ada unsur penyebabnya, tidak mungkin datang sendiri. Penderitaan dapat disebabkan
banyak hal,
misalnya: Karena diri sendiri (Yakobus 1:13-14), Karena orang lain (, Karena lingkungan/alam. Lalu bagaimana sikap kita dalam mengahdapi penderitaan itu? Ada dua cara pandang yang dapat kita pelajari
pada pagi ini yaitu:
1.
Cara pandang orang duniawi terhadap penderitaan:
a.
Menyerah, berarti pasrah, tidak mampu berbuat apa-apa
lagi, dalam hal ini pasrah terhadap keadaan. Pasrah terhadap nasib, lalu
berkata sudah nasibnya begini mau apa lagi. Menyerah dalam pandangan dunia
berarti pasrah pada nasib dan keadaan.
b.
Bertahan
dan penderitaan itu lewat,
c.
Berusaha keluar dari penderitaan itu, banyak cara orang dunia untuk
keluar dari penderitaan, misalnya melalui minuman keras,
narkoba, rokok, dll.
Hal ini dapat memberikan kenyamanan sesaat, dapat melupan penderitan sesaat.
d.
Lari dari
penderitaan…. bunuh diri
e.
Sebagai
sebuah malapetaka/nasib lagi sial
2.
Cara pandang orang percaya terhadap penderitaan:
a. Penderitaan
sebagai sebuah proses .....Ibrani 12:7-11, ketika penderitaan itu datang sebagai orang percaya harus memandangnya sebagai suatu proses pembentukan. ketika kita mengalami pembentukan kadang tidak menyenangkan, tetapi kalau kita melihat akhirnya akan mendatangkan sukacita.
suatu ketika, ada percakapan antara keramik lantai dan patung yang ada di museum. Suatu sore ketika semua pengunjung sudah pulang, mereka mulai bercakap-capak. Kata si keramik kepada patung, mengapa sepanjang hari ini banyak sekali orang yang memuji dan mengagumi kamu, sedangkan saya tidak ada yang memuji dan mengagumi, malah saya hanya diinjik-injak orang. Si Patung menjelaskan kepada keramik, waktu kita dibentuk, kamu tidak pernah mengalami penderitaan, sedangkan saya luar biasa penderitaan yang saya alami. saat mata saya dibentuk, telinga saya dibentuk, tubuh saya dibentuk, semuanya mendatangkan penderitaan, belum lagi di amplas itu hal yang sangat menyakitkan. Namun pada akhirnya saya menyadari bahwa semua pembentukan membawa saya pada keadaan sekarang ini....bagaimana dengan kita, apakah kita juga siap untuk dibentuk melalui penderitaan? ingat bahwa terkadang Tuhan mengijinkan kita mengalami penderitaan untuk memproses/membentuk kita supaya kita semakin memahami rencana-Nya dalam hidup kita.
suatu ketika, ada percakapan antara keramik lantai dan patung yang ada di museum. Suatu sore ketika semua pengunjung sudah pulang, mereka mulai bercakap-capak. Kata si keramik kepada patung, mengapa sepanjang hari ini banyak sekali orang yang memuji dan mengagumi kamu, sedangkan saya tidak ada yang memuji dan mengagumi, malah saya hanya diinjik-injak orang. Si Patung menjelaskan kepada keramik, waktu kita dibentuk, kamu tidak pernah mengalami penderitaan, sedangkan saya luar biasa penderitaan yang saya alami. saat mata saya dibentuk, telinga saya dibentuk, tubuh saya dibentuk, semuanya mendatangkan penderitaan, belum lagi di amplas itu hal yang sangat menyakitkan. Namun pada akhirnya saya menyadari bahwa semua pembentukan membawa saya pada keadaan sekarang ini....bagaimana dengan kita, apakah kita juga siap untuk dibentuk melalui penderitaan? ingat bahwa terkadang Tuhan mengijinkan kita mengalami penderitaan untuk memproses/membentuk kita supaya kita semakin memahami rencana-Nya dalam hidup kita.
b.
Penderitaan
sebagai Panggilan hidup orang Kristen ... 1 petrus 4:12-14
· Kesulitan
tidak akan menenggelamkan orang percaya karena dia memandang Yesus. Matius 14 :
25 – 33
·
Hanya
orang yang pandang kepada Yesus yang dapat mengucap syukur.Ayub 1 : 21 – 22
·
Memandang masalah dengan pujian Kisah Para Rasul 16 : 23 – 26
·
Doa
adalah kunci dalam menghadapi penderitaan. Sikap Tuhan Yesus dalam menghadapi
penderitaan amat kontras dengan sikap para murid. Tuhan Yesus bergumul dalam
doa, sedangkan para murid memilih untuk tidur. Doa membuat Tuhan Yesus sanggup
menghadapi penderitaan tanpa mengeluh, sedangkan para murid lari ketakutan saat
musuh datang. Doa merupakan sumber kekuatan saat kita menghadapi penderitaan.
Apakah Anda sudah memanfaatkan sumber kekuatan tersebut?
Saudaraku yang
dikasihi dalam Tuhan Yesus, untuk bertumbuh di dalam penderitaan sangat dipengaruhi
oleh cara pandang kita terhadap penderitaan itu. Jika kita memandang
penderitaan dari sudut pandang duniawi, maka kita tidak akan pernah mengalami
pertumbuhan melainkan akan semakin terjerumus di dalam penderitaan itu. Jika
kita memandang dari sudut pandang orang percaya, maka kita akan memahami bahwa
penderitaan itu sebagai sebuah proses pembentukan, penderitaan adalah sebuah
panggilan hidup. Pilihan ada di tangan kita? Selamat menentukan pilihan, dan
selamat bertumbuh di dalam Kristus. Tuhan Yesus Memberkati. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar