"Bukan keburukan Bukan Keuntungan"
Disebuah desa terpencil, hiduplah seorang laki-laki tua dgn satu anak laki-lakinya.
Walaupun hidupnya miskin, orang-tua itu memiliki seekor kuda putih yg sangat cantik, putih mengkilap bulunya, kuat dan gagah tinggi anggun fisiknya.
Sampai seorang raja menginginkan/ membeli nya dgn harga berapapun yg diminta orang -tua itu. Tidak heran banyak orang yg merasa iri cemburu kepadanya.
Memang kuda itu sangat bagus, gagah, anggun dan kuat.
Penduduk desa belum pernah melihat kuda sebagus itu dan banyak diantara orang kaya penduduk desa berani membayar kuda itu dgn harga tinggi . Memang kuda itu jadi perhatian dan perbincangan semua orang didesa itu.
Tetapi orang-tua itu selalu menolak. Dia beralasan, " Kuda ini sdh saya anggap seseorang dalam keluarga kami, Bagaimana mungkin saya menjual seorang keluarga ?"
Orang itu sangat miskin, tentulah uang adalah godaan, namun hatinya tdk akan menjual kudanya.
Suatu pagi ia tdk melihat kudanya didalam kandangnya.
Seluruh penduduk desa datang utk meyakinkan isu tentang raibnya si kuda milik orang-tua tsb.
Mereka mengejek orang-tua tsb.
" Orang-tua Bodoh! Kami sdh kasih-tahu bahwa kudamu suatu hari akan dicuri kalau kamu tdk menjualnya. Bapak terlalu miskin, tdk mungkin mampu melindungi kuda yg berharga itu ! Sebaiknya bapak menjualnya, dan bapak bisa minta berapapun harganya, pasti akan dibayar. Sekarang kuda itu hilang. Pasti ini karena anda dikutuk oleh kemalangan " !
Lalu orang-tua itu menjawab, " Jangan memberi kesimpulan terlalu cepat! Katakan saja kuda itu tdk berada di kandangnya! Itu saja yg kita tahu, bukan? Selebihnya adalah penilaian yg belum tentu benar. Apakah saya dikutuk atau tdk, darimana kalian bisa tahu ? Jangan menghakimi orang sebab akan berbalik kalian bisa dihakimi! "
Orang-orang itu protes " Jangan menganggap kami sebagai orang bodoh! Buktinya sederhana, kudamu hilang karena adalah kutukan! "
Orang-tua itu memberi penjelasan lagi , " Yang saya tahu kuda itu tdk ada dalam kandangnya karena pergi keluar dari kandang. Selebihnya saya tdk tahu, apakah ini kutukan atau berkat. Saya tdk bisa menyimpulkan. Hal yg bisa kita lihat sampai saat ini hanyalah baru sepotong. Kita tdk tahu apa yg terjadi nanti."
Orang-orang desa tertawa. Menurut mereka, orang-tua tsb sdh jadi gila dan bodoh.
Kalau kudanya tdk hilang, dia bisa hidup tenang, nyaman, dan berkecukupan dari hasil menjual kudanya.
Dia bisa hidup bahagia dan nyaman dan tenang , ketimbang dia hrs bekerja sebagai tukang potong kayu , pekerjaan yg menguras tenaga tetapi sedikit menghasilkan uang.
Setelah lewat Lima belas hari, kuda putihnya itu kembali ke kandangnya. Ternyata ia tdk dicuri, ttpi hanya lari ke dalam hutan. Ia kembali tdk sendiri, ttpi mengajak selusin kuda liar bersamanya.
Sekali lagi penduduk desa berkumpul disekitar rumah orang-tua miskin tsb dan mereka berkata, " Hai orang-tua ! Kamu benar, Kamilah yg salah. Apa yg kami anggap kutukan ternyata berkat bagi kamu. Maafkan kami !"
Orang-tua itu menjawab, " Sekali lagi kalian bertindak gegabah. Katakan saja bahwa kuda putih-ku sdh kembali beserta membawa selusin kuda lainnya. Bagaimana kalian tahu bahwa ini adalah berkat? Kalian kan hanya melihat sepotong ! Kita belum selesai melihat seluruhnya. Bagaimana kalian sdh tahu seluruh ceritanya. Bagaimana kalian sudah dapat MENILAI . Ibarat kalian membaca satu halaman dari sebuah buku , Bisakah kalian menyebut buku itu bagus? Ibarat kalian membaca satu kata dari sebuah ungkapan, Apakah kalian bisa disebut mengerti seluruh ungkapan ? Hidup ini begitu luas, tetapi kalian menilai seluruh hidup BERDASARKAN satu halaman atau satu kata saja . Apa yg kalian tahu Barulah Sepotong. Jangan katakan itu berkat atau kutukan. TIDAK ada yg Tahu . Hanya TUHAN yg Tahu. Saya hanya bisa merespon Apa yg sdh Tahu tetapi saya tdk Merasa Terganggu dengan Apa yg belum bisa saya tahu dalam masa-masa yg akan datang. Karena saya punya iman bahwa TUHAN YESUS Maha Tahu".
Pemikiran orang-orang desa, orang-tua tsb bisa mendapatkan keuntungan besar. Duabelas kuda liar yg datang bersama kuda putih , Dengan kerja sedikit saja, kuda liar itu dapat dijinakan dan dilatih sehingga nantinya bisa dijual lalu menghasilkan banyak uang.
Lalu anak laki-laki orang-tua itu mulai menjinakkan kuda-kuda liar tsb. Setelah bbrp hari dia bekerja, ia terjatuh dari kuda yg sedang ia jinakkan. Kedua kakinya patah. Orang-orang desa berkumpul lagi dekat rumah orang-tua itu dan Memberi Penilaian.
" Kamu benar, hai orang-tua " kata mereka, "Selusin kuda dari hutan itu bukan Berkat. Mereka adalah petaka bagi keluargamu. Itu sbg pertanda bahwa kamu benar-benar dapat kutukan. Buktinya, kaki anak laki-lakimu satu-satunya sebagai pewaris-mu kini patah dan kelak jadi tdk normal. DALAM USIA Tuamu sekarang TIDAK ada orang yg bisa Menolong kamu . Kamu semakin hari semakin miskin.
Lalu orang-tua tsb menjawab, " Pikiran kalian sdh Di Rasuki iblis dengan memberikan penilaian yg belum tentu benar. Siapa yg Tahu itu kutuk atau berkat !? Tidak ada orang yg Tahu, kita baru hanya memiliki sepotong cerita"
Selang tdk berapa lama kemudian, negeri itu berperang dgn negeri tetangga. Semua anak muda di desa itu terkena wajib militer. Hanya anak orang-tua itu tdk ikut karena terluka kakinya.
Orang-orang desa berkumpul lagi dekat rumah orang-tua tsb sambil menangisi kepergian anak-anak mereka ke Medan perang. Harapan bisa kembali pulang sangat kecil, karena musuh punya kekuatan yg lebih besar dan lebih kuat. Mereka sdh membayangkan tdk akan berjumpa lagi dgn anak-anak mereka yg pergi berperang.
Mereka membenarkan pendapat orang-tua tsb.
" Kamu benar, Orang-tua," seru mereka sambil menangis didekat orang-tua tsb.
" TUHAN tahu jika engkau benar. Kecelakaan anakmu yg membuat kakinya patah merupakan berkat. Paling tdk dalam situasi perang seperti ini, anakmu berada disamping kamu.
Sementara kami terpisah dgn anak-anak kami, bahkan mereka tdk akan kembali.
Orang-tua itu menjawab, "Sangat sulit bagi saya berdialog dgn kalian. Kalian selalu menarik kesimpulan dari sebuah peristiwa yg masih awal belum berakhir. Anak-anak kalian pergi berperang sedang anak saya tdk. Tidak ada yg Tahu, apakah berkat atau kutukan. Tidak Ada Yang Cukup Bijaksana dari antara kita sebagai manusia. HANYA TUHAN lah yg Tahu.
Orang-orang desa itu memberi pendapat lagi. Mereka berkata , " Orang-tua tsb benar. Kita hanya tahu sepotong dari seluruh peristiwa . Kejadian-kejadian yg terjadi disekitar kita, yg buruk atau baik , hanya satu halaman dari sebuah BUKU Besar. Kita tdk boleh terlalu cepat menarik kesimpulan.
Kita hanya baru menyimpan selembar halaman demi selembar halaman badai-badai kehidupan sehari-hari ini , sampai kelak pada akhirnya kita baru mampu Mengetahui Seluruh Ceritanya, Apakah kita berada ditempat yg HAPPY ENDING ?? di akhir Buku kehidupan kita ??
GOD Bless We Are All , Amin .
Disebuah desa terpencil, hiduplah seorang laki-laki tua dgn satu anak laki-lakinya.
Walaupun hidupnya miskin, orang-tua itu memiliki seekor kuda putih yg sangat cantik, putih mengkilap bulunya, kuat dan gagah tinggi anggun fisiknya.
Sampai seorang raja menginginkan/ membeli nya dgn harga berapapun yg diminta orang -tua itu. Tidak heran banyak orang yg merasa iri cemburu kepadanya.
Memang kuda itu sangat bagus, gagah, anggun dan kuat.
Penduduk desa belum pernah melihat kuda sebagus itu dan banyak diantara orang kaya penduduk desa berani membayar kuda itu dgn harga tinggi . Memang kuda itu jadi perhatian dan perbincangan semua orang didesa itu.
Tetapi orang-tua itu selalu menolak. Dia beralasan, " Kuda ini sdh saya anggap seseorang dalam keluarga kami, Bagaimana mungkin saya menjual seorang keluarga ?"
Orang itu sangat miskin, tentulah uang adalah godaan, namun hatinya tdk akan menjual kudanya.
Suatu pagi ia tdk melihat kudanya didalam kandangnya.
Seluruh penduduk desa datang utk meyakinkan isu tentang raibnya si kuda milik orang-tua tsb.
Mereka mengejek orang-tua tsb.
" Orang-tua Bodoh! Kami sdh kasih-tahu bahwa kudamu suatu hari akan dicuri kalau kamu tdk menjualnya. Bapak terlalu miskin, tdk mungkin mampu melindungi kuda yg berharga itu ! Sebaiknya bapak menjualnya, dan bapak bisa minta berapapun harganya, pasti akan dibayar. Sekarang kuda itu hilang. Pasti ini karena anda dikutuk oleh kemalangan " !
Lalu orang-tua itu menjawab, " Jangan memberi kesimpulan terlalu cepat! Katakan saja kuda itu tdk berada di kandangnya! Itu saja yg kita tahu, bukan? Selebihnya adalah penilaian yg belum tentu benar. Apakah saya dikutuk atau tdk, darimana kalian bisa tahu ? Jangan menghakimi orang sebab akan berbalik kalian bisa dihakimi! "
Orang-orang itu protes " Jangan menganggap kami sebagai orang bodoh! Buktinya sederhana, kudamu hilang karena adalah kutukan! "
Orang-tua itu memberi penjelasan lagi , " Yang saya tahu kuda itu tdk ada dalam kandangnya karena pergi keluar dari kandang. Selebihnya saya tdk tahu, apakah ini kutukan atau berkat. Saya tdk bisa menyimpulkan. Hal yg bisa kita lihat sampai saat ini hanyalah baru sepotong. Kita tdk tahu apa yg terjadi nanti."
Orang-orang desa tertawa. Menurut mereka, orang-tua tsb sdh jadi gila dan bodoh.
Kalau kudanya tdk hilang, dia bisa hidup tenang, nyaman, dan berkecukupan dari hasil menjual kudanya.
Dia bisa hidup bahagia dan nyaman dan tenang , ketimbang dia hrs bekerja sebagai tukang potong kayu , pekerjaan yg menguras tenaga tetapi sedikit menghasilkan uang.
Setelah lewat Lima belas hari, kuda putihnya itu kembali ke kandangnya. Ternyata ia tdk dicuri, ttpi hanya lari ke dalam hutan. Ia kembali tdk sendiri, ttpi mengajak selusin kuda liar bersamanya.
Sekali lagi penduduk desa berkumpul disekitar rumah orang-tua miskin tsb dan mereka berkata, " Hai orang-tua ! Kamu benar, Kamilah yg salah. Apa yg kami anggap kutukan ternyata berkat bagi kamu. Maafkan kami !"
Orang-tua itu menjawab, " Sekali lagi kalian bertindak gegabah. Katakan saja bahwa kuda putih-ku sdh kembali beserta membawa selusin kuda lainnya. Bagaimana kalian tahu bahwa ini adalah berkat? Kalian kan hanya melihat sepotong ! Kita belum selesai melihat seluruhnya. Bagaimana kalian sdh tahu seluruh ceritanya. Bagaimana kalian sudah dapat MENILAI . Ibarat kalian membaca satu halaman dari sebuah buku , Bisakah kalian menyebut buku itu bagus? Ibarat kalian membaca satu kata dari sebuah ungkapan, Apakah kalian bisa disebut mengerti seluruh ungkapan ? Hidup ini begitu luas, tetapi kalian menilai seluruh hidup BERDASARKAN satu halaman atau satu kata saja . Apa yg kalian tahu Barulah Sepotong. Jangan katakan itu berkat atau kutukan. TIDAK ada yg Tahu . Hanya TUHAN yg Tahu. Saya hanya bisa merespon Apa yg sdh Tahu tetapi saya tdk Merasa Terganggu dengan Apa yg belum bisa saya tahu dalam masa-masa yg akan datang. Karena saya punya iman bahwa TUHAN YESUS Maha Tahu".
Pemikiran orang-orang desa, orang-tua tsb bisa mendapatkan keuntungan besar. Duabelas kuda liar yg datang bersama kuda putih , Dengan kerja sedikit saja, kuda liar itu dapat dijinakan dan dilatih sehingga nantinya bisa dijual lalu menghasilkan banyak uang.
Lalu anak laki-laki orang-tua itu mulai menjinakkan kuda-kuda liar tsb. Setelah bbrp hari dia bekerja, ia terjatuh dari kuda yg sedang ia jinakkan. Kedua kakinya patah. Orang-orang desa berkumpul lagi dekat rumah orang-tua itu dan Memberi Penilaian.
" Kamu benar, hai orang-tua " kata mereka, "Selusin kuda dari hutan itu bukan Berkat. Mereka adalah petaka bagi keluargamu. Itu sbg pertanda bahwa kamu benar-benar dapat kutukan. Buktinya, kaki anak laki-lakimu satu-satunya sebagai pewaris-mu kini patah dan kelak jadi tdk normal. DALAM USIA Tuamu sekarang TIDAK ada orang yg bisa Menolong kamu . Kamu semakin hari semakin miskin.
Lalu orang-tua tsb menjawab, " Pikiran kalian sdh Di Rasuki iblis dengan memberikan penilaian yg belum tentu benar. Siapa yg Tahu itu kutuk atau berkat !? Tidak ada orang yg Tahu, kita baru hanya memiliki sepotong cerita"
Selang tdk berapa lama kemudian, negeri itu berperang dgn negeri tetangga. Semua anak muda di desa itu terkena wajib militer. Hanya anak orang-tua itu tdk ikut karena terluka kakinya.
Orang-orang desa berkumpul lagi dekat rumah orang-tua tsb sambil menangisi kepergian anak-anak mereka ke Medan perang. Harapan bisa kembali pulang sangat kecil, karena musuh punya kekuatan yg lebih besar dan lebih kuat. Mereka sdh membayangkan tdk akan berjumpa lagi dgn anak-anak mereka yg pergi berperang.
Mereka membenarkan pendapat orang-tua tsb.
" Kamu benar, Orang-tua," seru mereka sambil menangis didekat orang-tua tsb.
" TUHAN tahu jika engkau benar. Kecelakaan anakmu yg membuat kakinya patah merupakan berkat. Paling tdk dalam situasi perang seperti ini, anakmu berada disamping kamu.
Sementara kami terpisah dgn anak-anak kami, bahkan mereka tdk akan kembali.
Orang-tua itu menjawab, "Sangat sulit bagi saya berdialog dgn kalian. Kalian selalu menarik kesimpulan dari sebuah peristiwa yg masih awal belum berakhir. Anak-anak kalian pergi berperang sedang anak saya tdk. Tidak ada yg Tahu, apakah berkat atau kutukan. Tidak Ada Yang Cukup Bijaksana dari antara kita sebagai manusia. HANYA TUHAN lah yg Tahu.
Orang-orang desa itu memberi pendapat lagi. Mereka berkata , " Orang-tua tsb benar. Kita hanya tahu sepotong dari seluruh peristiwa . Kejadian-kejadian yg terjadi disekitar kita, yg buruk atau baik , hanya satu halaman dari sebuah BUKU Besar. Kita tdk boleh terlalu cepat menarik kesimpulan.
Kita hanya baru menyimpan selembar halaman demi selembar halaman badai-badai kehidupan sehari-hari ini , sampai kelak pada akhirnya kita baru mampu Mengetahui Seluruh Ceritanya, Apakah kita berada ditempat yg HAPPY ENDING ?? di akhir Buku kehidupan kita ??
GOD Bless We Are All , Amin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar