Teks Alkitab : Yehezkiel 34:1-16
Tujuan : Pendengar dapat memahami peran dan tanggung jawab seorang pemimpin/gembala.
Renungan: Rapat Yayasan Mitra Pengembangan Desa (YMPD) Bandung, Senin, 03 Sept. 2012
Oleh : Adrianus Pasasa
Dalam dunia militer ketika seseorang diberi mandat, tetapi tidak
melakukan mandat atau perintah dari atasannya, atau menyalagunakan
mandat tersebut, maka orang itu akan mendapat sanksi. Sanksi itu bisa
berupa penurunan pangkat, tidak naik pangkat, dibebastugaskan, atau
bahkan dikeluarkan dari dinas kemiliteran. Dalam bacaan ini kita
melihat para pemimpin/gembala Israel yang diberi mandat atau perintah
oleh Tuhan untuk menggembalakan domba-dombanya (bangsa Israel), tetapi
mereka tidak menjalankan mandat dari Tuhan, akibatnya Tuhan melawan
para pemimpin/gembala Israel yang lebih condong melakukan kejahatan
dan penindasan dari pada melakukan tugas yang seharusnya mereka
lakukan sebagai pemimpin/gembala.
Tugas para gembala adalah melindungi kawanan dombanya agar tidak
dicuri atau dibunuh oleh binatang liar, atau menjaganya agar tidak
tersesat. Namun, para pemimpin Israel tidak bertindak sebagai gembala
yang baik. Kejahatan dan kelalaian mereka menyebabkan kawanan domba
(bangsa Israel) dibunuh atau terpencar-pencar di negeri-negeri asing.
Tuhan akan menghukum para gembala (pemimpin) yang gagal menjadi
gembala yang baik. Para pemimpin Israel adalah para raja, para imam,
dan pejabat kerajaan.
Adapun kelakuan pemimpin/gembala Israel waktu itu:
1. Menggembalakan dirinya sendiri, tidak peduli dengan domba-dombanya.
2. Hanya mau menikmati susu dan bulunya dibuat untuk pakaian, tetapi
mereka tidak mengembalakan domba-domba dengan baik.
3. Mereka membiarkan domba, jika ada domba yang lemah mereka tidak
kuatkan, domba yang sakit mereka tidak obati, domba yang luka mereka
tidak balut, domba yang sesat mereka tidak cari dan membawanya pulang,
domba yang hilang mereka tidak cari, mereka menginjak-injak domba
dengan kekerasan dan kekejaman.
Akibatnya yang terjadi pada domba:
1. Kondisi domba jadi kacau karena gembala tidak berperan.
2. Karena gembala tidak berperan akhirnya domba tersesat.
3. Domba jadi mangsa binatang-binatang di hutan (mangsa setan)
4. Dalam segala aspek domba mengalami ketersesatan
Peranan pemimpin/gembala sangan penting di dalam suatu pelayanan yang
Tuhan percayakan. Apabila pemimpin/gembala tidak menjalankan perannya,
maka dampak atau akibat yang ditimbulkan sangat buruk.
Pemimpin/gembala yang telah dipercayakan suatu pelayanan, tetapi dia
tidak mempertanggungjawabkan atau tidak menjalankan pelayanan yang
telah dipercayakan, maka pemimpin/gembala tersebut akan mendapat
ganjaran dari Sang pemilik pelayanan yaitu Tuhan.
Ganjaran bagi pemimpin/gembala yang tidak melakukan tugasnya:
1. Tuhan yang akan menjadi lawan mereka
2. Tuhan akan memberhentikan mereka dari tugasnya, Tuhan akan
mengambil pelayanannya kembali. Dibebastugaskan, Tuhan dapat memakai
berbagai cara untuk membebastugaskan pemimpin/gembala yang mangkir
dari tugasnya.
3. Tuhan akan melepaskan domba-domba dari mereka, supaya domba tidak
terus lagi menjadi makanan gembala. Tuhan akan mengambil pelayanan
yang selama ini dipercayakan.
4. Tuhan sendiri yang akan mejadi gembala dan mencari domba-domba.
Dengan cara-Nya, Tuhan akan mengambil alih pelayanan yang selama ini
dipercayakan kepada pemimpin/gembala.
Bagaimana aplikasinya bagi pelayanan kita di YMPD/STT SAPPI
Menjadi seorang pemimpin/gembala bukanlah hal yang mudah, seorang
pemimpin/gembala akan selalu diiperhadapakan pada berbagai tantangan
dan persoalan. Namun, apa yang akan kita lakukan ketika menghadapi
setiap tantangan dan persoalan tersebut. Dalam konteks pelayanan
YMPD-STT SAPPI, kurang lebih 12 tahun saya dipercayakan Tuhan
bergabung melayani di YMPD/STT SAPPI, sepanjang itu saya melihat
selalu ada tantangan dan persoalan, entah itu malasah personil,
masalah finansial, dll. Tetapi satu hal yang kita yakini bersama bahwa
YMPD/STT SAPPI adalah milik Tuhan.
1. Saya percaya para pendiri yayasan YMPD tidak ada yang mengkalim
bahwa ini milik saya, tetapi YMPD adalah milik Tuhan. Karena milik
Tuhan maka Tuhan yang menolong untuk mampu keluar dari setiap
tantangan dan persoalan tersebut. Hal ini sudah kita lihat bersama
bagaimana campur tangan Tuhan dalam pelayanan YMPD/STT SAPPI sampai
saat ini. Saya teringat ketika malam Visi Misi yang diadakan di Setra
Duta beberapa tahun yang lalu, ketika bendahara membacakan laporan
keuangan, beliau berkata "heran" melihat pelayanan YMPD yang secara
real tidak ada dana, tetapi masih tetap eksis, jawabannya itulah
TUHAN. Oleh karena YMPD/STT SAPPI adalah milik Tuhan maka harus
dikelolah dengan baik. Tuhan memberi kepercayaan kepada setiap kita,
baik itu unsur yayasan maupun unsur pelaksana yaitu STT SAPPI. Marilah
kita bersama-sama bergandengan tangan, kita semua dipanggil dan
dipercayakan untuk mengelolah YMPD/STT SAPPI sebagai milik-Nya.
2. Tuhan telah mempercayakan pelayanan ini, kalau kita tidak
memperhatikan pelayanan yang Tuhan telah percayakan, maka Tuhan
sendiri akan menjadi lawan kita (ayat 11). Tuhan akan mengambil
miliknya (pelayanan) karena tidak dikelolah dengan baik/bertanggung
jawab.
3. Tuhan telah mempercayakan pelayanan kepada kita semua. Unsur
yayasan dipercaya untuk mengelolah STT SAPPI, para dosen dipercaya
untuk membina calon-calon hamba Tuhan yang Tuhan panggil untuk di
bentuk di STT SAPPI.
4. Marilah kita melakukan dengan sepenuh hati (ayat 16) pelayanan yang
Tuhan percayakan. Ketika ada yang terhilang marilah kita cari, ketika
ada yang tersesat marilah kita bawa pulang, kalau ada yang luka
marilah kita balut, dan kalau ada yang sakit marilah kita kuatkan.
Semua itu kita lakukan dengan satu tujuan yaitu demi hormat dan
kemuliaan Sang pemilik pelayanan ini.
5. Firman Tuhan yang akan selalu menjadi penghiburan bagi kita semua
yaitu: Filipi 1:6, Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang
memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai
pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. Filipi 4:12-13, Aku tahu apa
itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan
dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku;
baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal
kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat
kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Demikian juga
dengan pelayanan kita di YMPD/STT SAPPI, Ia yang memulai dan Dia juga
yang akan mengakhirinya. Marilah kita berkata bahwa bersama Tuhan
segala perkara dapat kita lalui. Amin