Mudik sudah menjadi tradisi menjelang lebaran, mudik lebaran merupakan
momen yang dinanti-nantikan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Sepuluh hari menjelang lebaran tiket transportasi sudah habis terjual.
Bahkan ada yang rela bermalam di loket penjualan tiket sekedar untuk
mendapatkan tiket supaya bisa mudik ke kampung halaman. Mudik lebaran
membawa kesenangan tersendiri bagi para pemudik, setelah sekian waktu
mencari nafkah di ibu kota, mereka meninggalkan kesibukan sementara
dan meluangkan waktu untuk dapat menikmati kebersamaan dengan keluarga
di kampung halaman selama beberapa hari. Namun di balik cerita manis
dan menyenangkan, juga tidak sedikit yang harus pulang kampung untuk
selamanya, alis mengalami kecelakaan dan kehilangan nyawa. Dari data
kepolisian menyebutkan korban lalu lintas sudah mencapai 860 orang
selama mudik lebaran tahun 2012 ini.
Mudik seakan membuat banyak orang melupakan kepenatan, mereka
seakan-akan lupa akan segala persoalan yang sedang mereka hadapi.
Jauh-jauh hari mereka sudah mempersiapkan segala sesuatu yang akan di
bawa ketika mudik ke kampung halaman. Bahkan banyak di antara mereka
yang tidak lagi memikirkan keselamatannya demi suatu kerinduan untuk
dapat merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Luar
biasa kerinduan mereka untuk dapat mudik ke kampung halaman. Ini baru
kampung halaman duniawi, di mana hanya menjanjikan yang semu, tanpa
kepastian! bagaimana dengan kampung halaman kita yang sesungguhnya
(surga)? Seberapa besar persiapan kita untuk mudik ke sana? Apakah
sesibuk mempersiapkan mudik ke kampung halaman duniawi? Yang pasti
untuk dapat sampai ke kampung halaman yang sesungguhnya, satu
persiapan yang tidak boleh dilupakan karena ini merupakan syarat
mutlak untuk bisa masuk ke kampung halaman yang sesungguhnya (surga)
yaitu: PERCAYA KEPADA YESUS KRISTUS. Kata Yesus kepadanya: "Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yohanes 14:6). By: Adrianus
Pasasa
momen yang dinanti-nantikan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Sepuluh hari menjelang lebaran tiket transportasi sudah habis terjual.
Bahkan ada yang rela bermalam di loket penjualan tiket sekedar untuk
mendapatkan tiket supaya bisa mudik ke kampung halaman. Mudik lebaran
membawa kesenangan tersendiri bagi para pemudik, setelah sekian waktu
mencari nafkah di ibu kota, mereka meninggalkan kesibukan sementara
dan meluangkan waktu untuk dapat menikmati kebersamaan dengan keluarga
di kampung halaman selama beberapa hari. Namun di balik cerita manis
dan menyenangkan, juga tidak sedikit yang harus pulang kampung untuk
selamanya, alis mengalami kecelakaan dan kehilangan nyawa. Dari data
kepolisian menyebutkan korban lalu lintas sudah mencapai 860 orang
selama mudik lebaran tahun 2012 ini.
Mudik seakan membuat banyak orang melupakan kepenatan, mereka
seakan-akan lupa akan segala persoalan yang sedang mereka hadapi.
Jauh-jauh hari mereka sudah mempersiapkan segala sesuatu yang akan di
bawa ketika mudik ke kampung halaman. Bahkan banyak di antara mereka
yang tidak lagi memikirkan keselamatannya demi suatu kerinduan untuk
dapat merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Luar
biasa kerinduan mereka untuk dapat mudik ke kampung halaman. Ini baru
kampung halaman duniawi, di mana hanya menjanjikan yang semu, tanpa
kepastian! bagaimana dengan kampung halaman kita yang sesungguhnya
(surga)? Seberapa besar persiapan kita untuk mudik ke sana? Apakah
sesibuk mempersiapkan mudik ke kampung halaman duniawi? Yang pasti
untuk dapat sampai ke kampung halaman yang sesungguhnya, satu
persiapan yang tidak boleh dilupakan karena ini merupakan syarat
mutlak untuk bisa masuk ke kampung halaman yang sesungguhnya (surga)
yaitu: PERCAYA KEPADA YESUS KRISTUS. Kata Yesus kepadanya: "Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yohanes 14:6). By: Adrianus
Pasasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar