Bebek yang kami tetaskan beberapa bulan yang lalu, mulai beranjak
besar. Namun untuk menjaga keamanan antara bebek yang sudah dewasa
dengan bebek yang baru beranjak dewasa, maka kami pisahkan kandangnya.
Pada suatu hari saya mencoba untuk melepaskan semua bebek dari
kandangnya, tentu tujuannya supaya bebek yang senior dan junior ini
dapat hidup bersama. Tetapi apa yang tejadi, bebek yang merasa sudah
senior terus mengejar dan berusaha untuk mematuk bebek-bebek yang baru
beranjak dewasa itu. Ternyata mereka tidak bisa hidup bersama, mungkin
saja bebek-bebek senior ini merasa terancam dengan keberadaan bebek
yang masih muda dan enerjik itu. Atau mungkin ada alasan lain sehingga
keberadaan bebek junior ini menjadi ancaman bagi bebek-bebek senior.
Kisah ini tidak hanya terjadi dalam dunia hewan, tetapi kalau kita
perhatikan hal inipun terjadi dalam kehidupan umat manusia. Seseorang
yang merasa dirinya sudah eksis di suatu tempat, atau sukses dalam
menduduki jabatan tertentu. Namun ketika dia merasa posisinya atau
tempatnya terancam dengan kehadiran orang lain, dia mulai bersikap
arogan. Dengan berbagai cara ia berusaha untuk menyingkirkan
orang-orang yang merupakan ancaman bagi dirinya. Demikian juga dengan
manusia-manusia yang berlabel rohani, kadang hanya labelnya yang
rohani, tetapi isinya tidak ubahnya seperti kisah bebek di atas.
Hidupnya tidak tenang ketika ada orang lain yang lebih dari dirinya,
merasa diri paling hebat dan keinginannya hanya untuk mengatur,
mengkritik dan melihat kesalahan orang lain, tanpa mampu untuk melihat
dirinya sendiri. Tuhan Yesus bersabda: : Barangsiapa terbesar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan
diri, ia akan ditinggikan (Matius 23:11-12). By: Adrianus Pasasa
besar. Namun untuk menjaga keamanan antara bebek yang sudah dewasa
dengan bebek yang baru beranjak dewasa, maka kami pisahkan kandangnya.
Pada suatu hari saya mencoba untuk melepaskan semua bebek dari
kandangnya, tentu tujuannya supaya bebek yang senior dan junior ini
dapat hidup bersama. Tetapi apa yang tejadi, bebek yang merasa sudah
senior terus mengejar dan berusaha untuk mematuk bebek-bebek yang baru
beranjak dewasa itu. Ternyata mereka tidak bisa hidup bersama, mungkin
saja bebek-bebek senior ini merasa terancam dengan keberadaan bebek
yang masih muda dan enerjik itu. Atau mungkin ada alasan lain sehingga
keberadaan bebek junior ini menjadi ancaman bagi bebek-bebek senior.
Kisah ini tidak hanya terjadi dalam dunia hewan, tetapi kalau kita
perhatikan hal inipun terjadi dalam kehidupan umat manusia. Seseorang
yang merasa dirinya sudah eksis di suatu tempat, atau sukses dalam
menduduki jabatan tertentu. Namun ketika dia merasa posisinya atau
tempatnya terancam dengan kehadiran orang lain, dia mulai bersikap
arogan. Dengan berbagai cara ia berusaha untuk menyingkirkan
orang-orang yang merupakan ancaman bagi dirinya. Demikian juga dengan
manusia-manusia yang berlabel rohani, kadang hanya labelnya yang
rohani, tetapi isinya tidak ubahnya seperti kisah bebek di atas.
Hidupnya tidak tenang ketika ada orang lain yang lebih dari dirinya,
merasa diri paling hebat dan keinginannya hanya untuk mengatur,
mengkritik dan melihat kesalahan orang lain, tanpa mampu untuk melihat
dirinya sendiri. Tuhan Yesus bersabda: : Barangsiapa terbesar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan
diri, ia akan ditinggikan (Matius 23:11-12). By: Adrianus Pasasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar