Nats : Mat. 6:5-14
Tema : NILAI-NILAI DALAM DOA
Perjalanan kehidupan manusia berkaitan erat dengan niai-nilai yang
dapat menjadi pengarah dan menjadi falsafah hidup. Nilai budaya, nilai
sosial, nilai adat istiadat dan nilai-nilai hukum merupakan suatu
penyangga kehidupan dalam terjadinya interaksi sosial. Dalam
kehidupan kekristenan memiliki nilai yang tidak dapat diabaikan yaitu
dalam interaksi dengan Tuhan (doa). Dalam renungan hari ini kita
dapat belajar bagaimana nilai doa yang Yesus Yesus memulai pengajaran
akan doa ketika Ia bebrbicara kepada orang-orang banyak saat
berkhotbah di bukit. Yesus memperingatkan kepada mereka tentang
berdoa, Ia katakan jaganlah berdoa seperti orang munafik. Orang
munafik Yesus sebut adalah orang yang tahu kebenaran bahkan
mengajarkannya kepada orang lain tetapi mereka sendiri tidak
melakukannya ( Mat. 23:1-7).
Orang munafik melaksanakan doa mereka supaya dilihat orang ( Mat. 6:5
). pada bagian ini Yesus mengajarkan kepada orang-orang banyak tentang
berdoa yang kemudian kita kenal sebagai Doa Bapa Kami. Dalam doa bapa
kami ini mengandung isi doa yang sangat konplit yang tentunya menjadi
pegangan setiap orang percaya dalam berelasi dengan Tuhan. Dalam ayat
9 merupakan sapaan yang sangat dalam untuk relasi kepada Tuhan. Dalam
Doa Bapa Kami Yesus memulai dengan kata yang sangat dekat dan sangat
ideal sekali menyebut Allah sebagai Bapa.
Dalam PL bapa memiliki makna yang lebih luas daripada kepala keluarga
inti di zaman modern. Mungkin ia adalah seorang kepala suku ( Kej
32:9), atau seorang nabi ( 2Raj 2:12). Bapalah merupakan sosok yang
dapat memimpin keluarga dalam memberikan pengajaran keagamaan. Dalam
PB Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya, dengan demikian Allah
menjadi Bapa yang ideal bagi semua umat manusia ( Ef 3:14-15). Kata
Bapa dalam doa dapat dikatakan sebagai kata pengagungan akan Allah,
memuliakan Allah dan memuji kebesaran Allah. Kemudian Yesus mengatakan
dikuduskanlah namamu, kata ini menunjukan penghormatan kepada Allah
yang kudus. Dalam doa kita prlu memperhatikan tentang nama baik
Allah, gereja-Nya, dan Injil-Nya. Setelah adanya pengagungan akan nama
Allah kemudian Yesus katakan "datanglah kerajaan-Mu, jadilah
Kehendak-Mu di bumi seperti di sorga" perkataan ini mengingatkan kita
agar kita mengingat akan kerajaan saat ini dan akan datang dalam
Kristus Yesus dan kita berdoa untuk kehadiran dan manifestasi rohani
dari kerajaan Allah sekarang ini, sehingga kuasa Allah nyata dalam
kehidupan umat-Nya untuk menghancurkan kuasa tipu muslihat iblis.
Jadilah kehendak-Mu berarti kita benar-benar ingin agar kehendak dan
rencana Allah yang terwujud dalam kehidupan kita. Selain adanya
pengagungan dan penyerahan kepada kehendak Allah dalam doa, kita juga
meminta pengampunan kepada Tuhan, hal ini berarti menyadari akan
kesalahan dosa yang dialami dihadapan Tuhan. Kasadaran akan dosa yang
kemudian mengakui keterbatasan atau kelemahan kita dihadapan Tuhan,
sangat penting dalam relasi kita kepada Allah, karena tanpa Allah kita
tidak dapat keluar dari kelemahan itu. Dosa membuat kita kuatir, dosa
membuat kita menderita, namun Rasul Paulus katakan kepada jemaat di
Filipi jangan kita kuatir tetapi serahkan segala kuatir dan pergumulan
kita kepada Tuhan dalam doa dan permohonan ( Fil. 4:6). Dengan
demikian apapun yang menjadi dalam pergumulan kita, persoalan kita,
dan kendala kita serahkanlah semuanya itu kepada Tuahan, karena hanya
dalam Tuhanlah solusi yang sejati pergumulan hidup kita. Dari renungan
hari ini memberi cara pandang bagi kita dalam melihat nilai dalam doa
yaitu; 1) adanya pengagungan kepada Tuhan. 2) adanya penyerahan diri
kepada kehendak Tuhan dan meminta pengampunan atas dosa kita. 3)
adanya ucapan syukur kepada Tuhan. 4) Adanya ungkapan permohonan
kepada Tuhan. Mulailah hari ini dengan berpegang pada seruan
pengagungan akan Allah serta ungkapkan syukur senantiasa kepada-Nya,
amin. By: Marthinus
Tema : NILAI-NILAI DALAM DOA
Perjalanan kehidupan manusia berkaitan erat dengan niai-nilai yang
dapat menjadi pengarah dan menjadi falsafah hidup. Nilai budaya, nilai
sosial, nilai adat istiadat dan nilai-nilai hukum merupakan suatu
penyangga kehidupan dalam terjadinya interaksi sosial. Dalam
kehidupan kekristenan memiliki nilai yang tidak dapat diabaikan yaitu
dalam interaksi dengan Tuhan (doa). Dalam renungan hari ini kita
dapat belajar bagaimana nilai doa yang Yesus Yesus memulai pengajaran
akan doa ketika Ia bebrbicara kepada orang-orang banyak saat
berkhotbah di bukit. Yesus memperingatkan kepada mereka tentang
berdoa, Ia katakan jaganlah berdoa seperti orang munafik. Orang
munafik Yesus sebut adalah orang yang tahu kebenaran bahkan
mengajarkannya kepada orang lain tetapi mereka sendiri tidak
melakukannya ( Mat. 23:1-7).
Orang munafik melaksanakan doa mereka supaya dilihat orang ( Mat. 6:5
). pada bagian ini Yesus mengajarkan kepada orang-orang banyak tentang
berdoa yang kemudian kita kenal sebagai Doa Bapa Kami. Dalam doa bapa
kami ini mengandung isi doa yang sangat konplit yang tentunya menjadi
pegangan setiap orang percaya dalam berelasi dengan Tuhan. Dalam ayat
9 merupakan sapaan yang sangat dalam untuk relasi kepada Tuhan. Dalam
Doa Bapa Kami Yesus memulai dengan kata yang sangat dekat dan sangat
ideal sekali menyebut Allah sebagai Bapa.
Dalam PL bapa memiliki makna yang lebih luas daripada kepala keluarga
inti di zaman modern. Mungkin ia adalah seorang kepala suku ( Kej
32:9), atau seorang nabi ( 2Raj 2:12). Bapalah merupakan sosok yang
dapat memimpin keluarga dalam memberikan pengajaran keagamaan. Dalam
PB Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya, dengan demikian Allah
menjadi Bapa yang ideal bagi semua umat manusia ( Ef 3:14-15). Kata
Bapa dalam doa dapat dikatakan sebagai kata pengagungan akan Allah,
memuliakan Allah dan memuji kebesaran Allah. Kemudian Yesus mengatakan
dikuduskanlah namamu, kata ini menunjukan penghormatan kepada Allah
yang kudus. Dalam doa kita prlu memperhatikan tentang nama baik
Allah, gereja-Nya, dan Injil-Nya. Setelah adanya pengagungan akan nama
Allah kemudian Yesus katakan "datanglah kerajaan-Mu, jadilah
Kehendak-Mu di bumi seperti di sorga" perkataan ini mengingatkan kita
agar kita mengingat akan kerajaan saat ini dan akan datang dalam
Kristus Yesus dan kita berdoa untuk kehadiran dan manifestasi rohani
dari kerajaan Allah sekarang ini, sehingga kuasa Allah nyata dalam
kehidupan umat-Nya untuk menghancurkan kuasa tipu muslihat iblis.
Jadilah kehendak-Mu berarti kita benar-benar ingin agar kehendak dan
rencana Allah yang terwujud dalam kehidupan kita. Selain adanya
pengagungan dan penyerahan kepada kehendak Allah dalam doa, kita juga
meminta pengampunan kepada Tuhan, hal ini berarti menyadari akan
kesalahan dosa yang dialami dihadapan Tuhan. Kasadaran akan dosa yang
kemudian mengakui keterbatasan atau kelemahan kita dihadapan Tuhan,
sangat penting dalam relasi kita kepada Allah, karena tanpa Allah kita
tidak dapat keluar dari kelemahan itu. Dosa membuat kita kuatir, dosa
membuat kita menderita, namun Rasul Paulus katakan kepada jemaat di
Filipi jangan kita kuatir tetapi serahkan segala kuatir dan pergumulan
kita kepada Tuhan dalam doa dan permohonan ( Fil. 4:6). Dengan
demikian apapun yang menjadi dalam pergumulan kita, persoalan kita,
dan kendala kita serahkanlah semuanya itu kepada Tuahan, karena hanya
dalam Tuhanlah solusi yang sejati pergumulan hidup kita. Dari renungan
hari ini memberi cara pandang bagi kita dalam melihat nilai dalam doa
yaitu; 1) adanya pengagungan kepada Tuhan. 2) adanya penyerahan diri
kepada kehendak Tuhan dan meminta pengampunan atas dosa kita. 3)
adanya ucapan syukur kepada Tuhan. 4) Adanya ungkapan permohonan
kepada Tuhan. Mulailah hari ini dengan berpegang pada seruan
pengagungan akan Allah serta ungkapkan syukur senantiasa kepada-Nya,
amin. By: Marthinus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar