Dalam obrolan siang disudut lapangan kampus STT SAPPI, beberapa
mahasiswa sedang berkumpul menunggu giliran untuk menggunakan
handphone di warcil. Satu topik yang mereka perbincangkan yaitu
masalah tertipu dengan penampilan seorang teman mereka. Waktu datang
mendaftar di kampus dia menggunakan pakaian yang rapih, kemeja lengan
panjang, celana kain yang masih kelihatan bekas setrikaan. Beberapa
mahasiswa lama yang melihatnya dalam hatinya berpendapat bahwa dia
adalah seorang dosen yang baru, padahal dia adalah calon mahasiswa
baru. Demikian juga dengan beberapa mahasiswa baru ketika pertama kali
datang ke kampus anggapan mereka sama seperti kakak angkatan mereka.
Karena penampilannya yang begitu rapih dan meyakinkan, sehingga dia
tidak kelihatan seperti calon mahasiswa, tetapi layaknya seperti
seorang dosen atau staf pengajar.
Penampilan seseorang dapat saja menipu dan mengelabui orang lain,
tetapi ingat Tuhan tidak akan pernah ditipu dan dikelabui dengan
penampilan luar. Tuhan tidak hanya melihat isi luarnya, tetapi Tuhan
juga melihat isi dalamnya, yang orang lain tidak pernah lihat. Apakah
isi luar sama dengan isi dalamnya, atau hanya bagian luarnya saja yang
dipoles sehingga kelihatan bagus, sedangkan bagian dalamnya penuh
dengan bangkai yang busuk. Ketika Tuhan Yesus diundang orang Farisi
untuk makan dirumahnya, dan Tuhan Yesus tidak mencuci tangannya
sebelum makan, dalam hatinya orang Farisi heran, tetapi Tuhan Yesus
mengetahui apa yang orang Farisi pikirkan. Tuhan Yesus menegur orang
farisi karena hanya mengutamakan bagian luar: Tetapi Tuhan berkata
kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar
dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan
kejahatan (Lukas 11:39). Tuhan tidak menghendaki hal seperti itu,
tetapi Dia mau supaya apa yang nampak di luar mencerminkan keadaan
yang di dalam. Jika hanya memoles bagian luarnya saja tanpa
memperhatikan bagian dalam, berarti kita sedang menyakiti hati Allah
dan sedang menipu diri sendiri By: Adrianus Pasasa
mahasiswa sedang berkumpul menunggu giliran untuk menggunakan
handphone di warcil. Satu topik yang mereka perbincangkan yaitu
masalah tertipu dengan penampilan seorang teman mereka. Waktu datang
mendaftar di kampus dia menggunakan pakaian yang rapih, kemeja lengan
panjang, celana kain yang masih kelihatan bekas setrikaan. Beberapa
mahasiswa lama yang melihatnya dalam hatinya berpendapat bahwa dia
adalah seorang dosen yang baru, padahal dia adalah calon mahasiswa
baru. Demikian juga dengan beberapa mahasiswa baru ketika pertama kali
datang ke kampus anggapan mereka sama seperti kakak angkatan mereka.
Karena penampilannya yang begitu rapih dan meyakinkan, sehingga dia
tidak kelihatan seperti calon mahasiswa, tetapi layaknya seperti
seorang dosen atau staf pengajar.
Penampilan seseorang dapat saja menipu dan mengelabui orang lain,
tetapi ingat Tuhan tidak akan pernah ditipu dan dikelabui dengan
penampilan luar. Tuhan tidak hanya melihat isi luarnya, tetapi Tuhan
juga melihat isi dalamnya, yang orang lain tidak pernah lihat. Apakah
isi luar sama dengan isi dalamnya, atau hanya bagian luarnya saja yang
dipoles sehingga kelihatan bagus, sedangkan bagian dalamnya penuh
dengan bangkai yang busuk. Ketika Tuhan Yesus diundang orang Farisi
untuk makan dirumahnya, dan Tuhan Yesus tidak mencuci tangannya
sebelum makan, dalam hatinya orang Farisi heran, tetapi Tuhan Yesus
mengetahui apa yang orang Farisi pikirkan. Tuhan Yesus menegur orang
farisi karena hanya mengutamakan bagian luar: Tetapi Tuhan berkata
kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar
dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan
kejahatan (Lukas 11:39). Tuhan tidak menghendaki hal seperti itu,
tetapi Dia mau supaya apa yang nampak di luar mencerminkan keadaan
yang di dalam. Jika hanya memoles bagian luarnya saja tanpa
memperhatikan bagian dalam, berarti kita sedang menyakiti hati Allah
dan sedang menipu diri sendiri By: Adrianus Pasasa
1 komentar:
keep writing bro.aku selalu baca blogmu walau hanya tidak meninggalkan komen..
Posting Komentar