WORLD STATESMAN AWARD
Denny JA: SBY Harus Berani Pecat Menteri yang Sektarian
Sabtu, 01 Juni 2013 , 07:50:00 WIB
Laporan: Ade Mulyana
RMOL. Seorang pemimpin di level apapun, terlebih di level presiden, akan dikenang karena tindakan konkret yang dilakukannya. Bukan karena janji yang diumbar kesana dan kemari.
Demikian diingatkan polster papan atas Denny JA mengomentari anugerah World Statesman Award yang diterima PresidenSBY dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) di New York, hari Kamis kemarin (30/5).
Dalam hal ini, sebut Denny JA yang juga pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu, SBY akan dikenang karena tindakannya melindungi keberagaman Indonesia, bukan karena janji-janji atau pernyataan yang disampaikan saat menerima penghargaan WSA.
Bicara soal bukti yang berkaitan dengan perlindungan terhadap pluralisme dan kemajemukan bangsa Indonesia, Denny JA menyarankan agar SBY melakukan, setidaknya, dua hal penting.
"Pertama, memecat menterinya yang sektarian, dan kedua menyelesaikan kasus kelompok masyarakat yang terusir dan hidup dalam pengungsian bertahun-tahun karena persoalan perbedaan pandangan dan keyakinan dengan masyarakat di sekitar mereka," ujar Denny JA kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Sabtu, 1/6).
Kalau ini tidak dilakukan SBY, maka SBY akan hilang di telan sejarah tanpa meninggalkan legacy yang berarti.
"Politik Indonesia menjadi buruk karena terlalu banyak wacana dan terlalu sedikit action!" demikian Denny JA. [dem]
SBY Harus Langsung Action Begitu Sampai di Tanah Air
Sabtu, 01 Juni 2013 , 08:25:00 WIB
Laporan: Zulhidayat Siregar
RMOL. Sesampainya di Tanah Air, Presiden SBY diharapkan segera menindaklanjuti apa yang disampaikannya dalam pidato saat menerima anugerah World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) di New York, hari Kamis kemarin (30/5).
Dalam pidatonya, SBY antara lain menyebutkan, bahwa konflik komunal beberapa kali masih terjadi di Indonesia. Begitu juga, pertentangan akibat sensitivitas nilai agama dan radikalisme sesekali.
Menurut intelektual dari Presiden University, AS Hikam, pengakuan Presiden di depan komunitas internasional itu tentu melegakan dan membuktikan beliau paham bahwa tantangan-tantangan tersebut adalah riil.
"Saya berharap bahwa sepulang beliau nanti masalah-masalah tersebut akan diselesaikan secara nyata, satu demi satu, kendati tidak besar-besaran," ungkap Hikam (Sabtu, 1/6).
Menurutnya, bisa saja Presiden memulainya dengan membuat tenggat waktu (deadline) kapan jemaah Syi'ah Sampang yang masih mengungsi di stadion dan jemaah Ahmadiyah yang terusir dari kampung mereka bisa pulang kembali dan hidup dengan tenang sebagaimana layaknya warga negara Indonesia lain.
Atau bisa juga menentukan tenggat waktu kapan Gereja Yasmin Bogor dan Gereja HKBP FIladelfia bisa dibangun dan lain-lain.
"Ini saya kira penting, agar pidato beliau yang disaksikan khalayak di seantero dunia tersebut ada resonansinya dalam kenyataan di negeri kita. Dan ini juga akan menghapus semua keraguan dari para pemrotes anugerah ACF kepada beliau. Selamat berjuang Pak SBY!" seru Hikam. [zul]
********************
I do agree mas Hikam n Denny JA. Anda berdua benar sekali! Anda berdua tepat sekali! Jikalau sesampainya SBY di tanah air lantas SBY tetap sama dengan yang dulu2, hanya penuh retorika belaka seperti bebek lumpuh, maka rakyat Indonesia yang berketuhanan yang Mahaesa akan memastikan bahwa memang benar SBY adalah Presiden RI yang gemar membohongi rakyatnya sendiri. SBY harus belajar seperti PM Turki Recep Tayyib Erdogan, pada waktu itu, 18 April 2007 ada tiga pekerja Kristen dianiaya sampai mati oleh lima pemuda yang mengatasnamakan umat Islam Turki. Polisi langsung menangkap ke lima pemuda itu. Dan Erdogan mengecam keras peristiwa itu dan mencegah munculnya kembali ancaman yang serupa. Mari kita bandingkan dengan SBY. Apa yang ia lakukan ketika terjadi penyerangan brutal kepada jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Banten? Apa yang SBY lakukan terhadap pembakaran rumah-rumah dan pesantren jemaah muslim Syiah di Sampang, Madura? Dan apa yang dilakukan SBY ketika jemaat GKI Taman Ya...smin telah memperoleh keputusan tetap dari MA agar mereka bisa beribadah di rumah Tuhan mereka? Ketika Walikota Bogormembangkang terhadap keputusan MA tersebut, apa yang dilakukan SBY terhadap bawahannya itu? Tidak ada yang dilakukan SBY. Bahkan sampai detik ini masih terjadi berulang-ulang kekerasan terhadap umat minoritas dan SBY tetap seperti bebek lumpuh dan hati nuraninya tetap tidak terganggu dan hasratnya begitu menggebu-gebu untuk menerima penghargaan sebagai negarawan dunia dalam hal toleransi beragama dari para rabi Yahudi itu??? Kita tunggu SBY dan lihat apa yang akan dilakukannya setelah piala penghargaan dari rabi Yahudi itu berada di tangannya? Jika podo wae bin sami mawon, alias sama saja, maka Tuhan pasti akan beracara dengannya. Kita lihat saja wahai seluruh rakyat Indonesia yang cinta NKRI sebagai harga mati!!! SBY harus sadar sesadar-sadarnya dan stop bermain-main dengan lidahnya yang tak bertulang itu! Tuhan berfirman, "Oleh karena penindasan terhadap orang-orang yang lemah, oleh karena keluhan orang-orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, firman TUHAN.... (Mazmur 12:6).
Rev. Hans
"Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! (Kisah Para Rasul 18:9b).