Masing-masing orang tentu memiliki motivasi yang berbeda ketika mereka
hendak beribadah di gereja. Tetapi saya percaya bahwa di antara sekian
banyak motivasi, motivasi utama adalah untuk memuliakan Tuhan. Ketika
seseorang sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan
Tuhan lewat ibadah, maka orang tersebut akan dapat menikmati
persekutuan dengan Tuhan, baik itu lewat doa, pujian dan Firman Tuhan
yang disampaikan hamba Tuhan. Ketika orang memiliki persiapan yang
sungguh-sungguh maka dia akan pulang dengan membawa sukacita dan
berkat-berkat dari Tuhan karena dia dapat mengalami perjumpaan dengan
Tuhan lewat ibadah. Orang seperti ini akan seperti ranting yang
menghasilkan buah-buah yang dikehendaki dan menyenangkan hati Tuhan.
Namun sangat menyedihkan ketika kita mengikuti ibadah tanpa persiapan
hati untuk berjumpa dengan Tuhan. Beberapa minggu ini saya mengamati
beberapa kejadian ketika jemaat mengikuti ibadah di gereja. Banyak
jemaat yang memiliki kebiasaan memindahkan tempat tidur di gereja, dan
sungguh aneh ketika di rumah tidak bisa tidur, tetapi ketika di gereja
begitu mudah untuk tertidur. Tidak menutup kemungkinan kejadian ini
terjadi di banyak gereja. Dan yang lebih menyedihkan lagi, seperti
yang saya lihat di satu gereja, orang-orang yang menyebut diri calon
hamba Tuhan dengan mudahnya tertidur di gereja sampai jemaat
geleng-geleng kepala melihatnya. Seharusnya mereka menjadi contoh bagi
jemaat, tetapi mereka malah menjadi batu sandungan.
Sebagai ranting, bagaimana mau menghasilkan buah kalau tiap ibadah
tertidur nyenyak di gereja. Firman Tuhan mengatakan: Akulah pokok
anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15:5). Pertanyaannya: bagaimana
mau berbuah banyak, kalau ibadah saja dianggap remeh, bagaimana mau
berbuah banyak kalau ibadah hanya rutinitas tanpa mengalami perjumpaan
atau menyatu dengan pokok anggur itu. Pada akhirnya yang terjadi
adalah ranting itu mati karena tidak mendapat makanan dari pokok
anggur. Kalau ranting tidak mendapat suplai makanan pada akhirnya ia
akan mati, kalau sudah mati yang terjadi adalah seperti yang dikatakan
firman Tuhan: ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar
(Yohanes 15:6). Marilah kita mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh
ketika kita mau beribadah, sehingga kita sungguh menghasilkan
buah-buah yang menyenagkan hati Tuhan. By: Adrianus Pasasa
hendak beribadah di gereja. Tetapi saya percaya bahwa di antara sekian
banyak motivasi, motivasi utama adalah untuk memuliakan Tuhan. Ketika
seseorang sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan
Tuhan lewat ibadah, maka orang tersebut akan dapat menikmati
persekutuan dengan Tuhan, baik itu lewat doa, pujian dan Firman Tuhan
yang disampaikan hamba Tuhan. Ketika orang memiliki persiapan yang
sungguh-sungguh maka dia akan pulang dengan membawa sukacita dan
berkat-berkat dari Tuhan karena dia dapat mengalami perjumpaan dengan
Tuhan lewat ibadah. Orang seperti ini akan seperti ranting yang
menghasilkan buah-buah yang dikehendaki dan menyenangkan hati Tuhan.
Namun sangat menyedihkan ketika kita mengikuti ibadah tanpa persiapan
hati untuk berjumpa dengan Tuhan. Beberapa minggu ini saya mengamati
beberapa kejadian ketika jemaat mengikuti ibadah di gereja. Banyak
jemaat yang memiliki kebiasaan memindahkan tempat tidur di gereja, dan
sungguh aneh ketika di rumah tidak bisa tidur, tetapi ketika di gereja
begitu mudah untuk tertidur. Tidak menutup kemungkinan kejadian ini
terjadi di banyak gereja. Dan yang lebih menyedihkan lagi, seperti
yang saya lihat di satu gereja, orang-orang yang menyebut diri calon
hamba Tuhan dengan mudahnya tertidur di gereja sampai jemaat
geleng-geleng kepala melihatnya. Seharusnya mereka menjadi contoh bagi
jemaat, tetapi mereka malah menjadi batu sandungan.
Sebagai ranting, bagaimana mau menghasilkan buah kalau tiap ibadah
tertidur nyenyak di gereja. Firman Tuhan mengatakan: Akulah pokok
anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu
tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15:5). Pertanyaannya: bagaimana
mau berbuah banyak, kalau ibadah saja dianggap remeh, bagaimana mau
berbuah banyak kalau ibadah hanya rutinitas tanpa mengalami perjumpaan
atau menyatu dengan pokok anggur itu. Pada akhirnya yang terjadi
adalah ranting itu mati karena tidak mendapat makanan dari pokok
anggur. Kalau ranting tidak mendapat suplai makanan pada akhirnya ia
akan mati, kalau sudah mati yang terjadi adalah seperti yang dikatakan
firman Tuhan: ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar
(Yohanes 15:6). Marilah kita mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh
ketika kita mau beribadah, sehingga kita sungguh menghasilkan
buah-buah yang menyenagkan hati Tuhan. By: Adrianus Pasasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar