Selasa, 26/02/2013 15:32 WIB
4 Kabar Gembira dari Jokowi-Ahok
Niken Widya Yunita - detikNews
Jakarta - Jakarta mendapat banyak perubahan setelah Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memimpin. Bukan hanya masyarakat berada, wong cilik juga dapat menikmati hasil kerja dari dua pemimpin ini.
Berikut rangkuman kabar gembira yang disampaikan baik Jokowi-Ahok akhir-akhir ini, seperti dirangkum detikcom, Selasa (26/2/2013):
Berikut rangkuman kabar gembira yang disampaikan baik Jokowi-Ahok akhir-akhir ini, seperti dirangkum detikcom, Selasa (26/2/2013):
Asuransi Kesehatan Gratis
Warga Jakarta akan mendapat asuransi kesehatan gratis. Dalam waktu dekat Pemprov DKI Jakarta akan tanda tangani naskah kerjasama dengan PT Asuransi Kesehatan untuk pengadaan asuransi tersebut.
"Akan kita tanda tangan 1 Maret 2013. Teknisnya kita ikutin seperti BPJS, cuma uangnya nggak diserahkan ke dia (PT Askes -red), kita yang mengelola. Nanti seluruh orang Indonesia itu punya asuransi. Itu amanat UU 24/2012 tentang BPJS," ujar Ahok di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2013).
Uji coba program ini akan dilakukan di Jakarta dulu. Fokus uji coba untuk memastikan bahwa polis senilai Rp 23 ribu per orang per bulan cukup sudah cukup atau sebaliknya.
Memang nilainya terhitung kecil, namun itu kenaikan siginifikan dari Rp 15.500 per orang per bulan yang Kemenkeu serahkan ke PT Askes.
"Kita kan menghitungnya Rp 23 ribu. Uangnya kita yang pegang, tapi seolah-olah PT Askes yang kelola uang itu. Cukup atau tidak, nanti kita evaluasi," papar Ahok.
Ahok mengatakan, kalau nanti uji coba di Jakarta berhasil nanti di seluruh wilayah Indonesia akan berhasil pula.
"Jadi sekarang tinggal menunggu Rumah Sakit swasta apakah akan ikut berpartisipasi. Kan tahu sendiri alat-alat kesehatan di Jakarta paling canggih. Intinya kita ingin mencoba," ujarnya.
"Akan kita tanda tangan 1 Maret 2013. Teknisnya kita ikutin seperti BPJS, cuma uangnya nggak diserahkan ke dia (PT Askes -red), kita yang mengelola. Nanti seluruh orang Indonesia itu punya asuransi. Itu amanat UU 24/2012 tentang BPJS," ujar Ahok di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2013).
Uji coba program ini akan dilakukan di Jakarta dulu. Fokus uji coba untuk memastikan bahwa polis senilai Rp 23 ribu per orang per bulan cukup sudah cukup atau sebaliknya.
Memang nilainya terhitung kecil, namun itu kenaikan siginifikan dari Rp 15.500 per orang per bulan yang Kemenkeu serahkan ke PT Askes.
"Kita kan menghitungnya Rp 23 ribu. Uangnya kita yang pegang, tapi seolah-olah PT Askes yang kelola uang itu. Cukup atau tidak, nanti kita evaluasi," papar Ahok.
Ahok mengatakan, kalau nanti uji coba di Jakarta berhasil nanti di seluruh wilayah Indonesia akan berhasil pula.
"Jadi sekarang tinggal menunggu Rumah Sakit swasta apakah akan ikut berpartisipasi. Kan tahu sendiri alat-alat kesehatan di Jakarta paling canggih. Intinya kita ingin mencoba," ujarnya.
Juru Parkir akan Mendapat Gaji Tetap
Jokowi dan Ahok memberikan perhatian pada juru parkir yang selama ini tersebar liar di segala penjuru Jakarta. Para juru parkir tersebut akan diberi gaji tetap.
"Ada aspek teknis dan sosial. Yang biasa malak-malak kita seleksi untuk menjadi pekerja dan mereka akan menerima gaji. Mereka mendapatkan gaji dari pengelola parkir," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono.
Pristono menyampaikan hal tersebut usai bertemu dengan Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2013).
Juru parkir yang masih tidak disiplin dan memalak akan ditertibkan dan diberi teguran melalui perusahaan pengelolanya. Pristono menambahkan, ada sistem bonus untuk juru parkir, kelak. Bonus tersebut diharapkan menstimulus kedisiplinan juru parkir dalam menggunakan karcis.
"Parkir on the street (jalanan) akan selalu menggunakan karcis. Kalau bisa, ada bonusnya bagi orang yang melakukan pembayaran dengan karcis. Juru parkirnya diberikan bonus, pengguna parkir juga," ucap Pristono.
"Ada aspek teknis dan sosial. Yang biasa malak-malak kita seleksi untuk menjadi pekerja dan mereka akan menerima gaji. Mereka mendapatkan gaji dari pengelola parkir," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono.
Pristono menyampaikan hal tersebut usai bertemu dengan Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2013).
Juru parkir yang masih tidak disiplin dan memalak akan ditertibkan dan diberi teguran melalui perusahaan pengelolanya. Pristono menambahkan, ada sistem bonus untuk juru parkir, kelak. Bonus tersebut diharapkan menstimulus kedisiplinan juru parkir dalam menggunakan karcis.
"Parkir on the street (jalanan) akan selalu menggunakan karcis. Kalau bisa, ada bonusnya bagi orang yang melakukan pembayaran dengan karcis. Juru parkirnya diberikan bonus, pengguna parkir juga," ucap Pristono.
Layar Reklame LED Murah Bahkan Gratis
Ahok akan meminimalkan biaya bahkan menggratiskan iklan untuk warga ataupun kampanye parpol yang kantongnya tipis. Iklan akan berbentuk layar LED raksasa dan diletakkan di ruang publik atau jalan-jalan.
"Orang mau kampanye tidak keluar biaya. Siapkan saja production house, mau ngomong apa, berapa menit, kita pasangin gratis," kata Ahok di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2012).
Rencana ini disebut mirip dengan tayangan iklan televisi pada umumnya.
"Untuk LED-nya kami yang sediakan, kamu mau ngiklan pasang ke kami. Bayarnya per detik tapi lebih murah dari televisi," tutur Ahok.
Ahok sendiri mengaku pemerintah provinsi DKI Jakarta sudah siap dengan rencana ini. Sejumlah perusahaan pun akan dimintai bantuan untuk jaringan serat optiknya.
"Sudah siap kan kita. Ada 5 sampai 6 perusahaan yang punya fiber optic, todongin saja suruh mereka nyambungin ke bisnis ini kan," ucap Ahok.
Pemasangan LED ini direncanakan akan dilakukan di bus, halte, dan gedung-gedung. Sehingga billboard atau baliho bisa diminimalisir dan memberikan pemandangan yang lebih bersahabat.
"Di bus boleh, di halte boleh, dan di gedung-gedung boleh. Jadi tidak ada lagi billboard di jalanan, rapi," ucap Ahok.
Dengan pemasangan LED ini, Ahok akan mencabut baliho atau billboard yang besar setelah perizinannya habis. Ia juga menginstruksikan tidak ada lagi perizinan baru untuk baliho atau billboard berukuran besar.
"Kemarin pun saya sudah instruksikan, tidak ada lagi disambung dan yang lelang. Kalau sudah selesai kontraknya, tidak sambung lagi. Makanya kita sudah hentikan lelang.
Tapi kan kecil-kecil masih ada, tapi yang gede-gede tidak boleh lagi. Kita nggak bisa cabut langsung, kan mereka sudah bayar pajak. Kalau dia tahun depan selesai, ya," tutup Ahok.
"Orang mau kampanye tidak keluar biaya. Siapkan saja production house, mau ngomong apa, berapa menit, kita pasangin gratis," kata Ahok di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2012).
Rencana ini disebut mirip dengan tayangan iklan televisi pada umumnya.
"Untuk LED-nya kami yang sediakan, kamu mau ngiklan pasang ke kami. Bayarnya per detik tapi lebih murah dari televisi," tutur Ahok.
Ahok sendiri mengaku pemerintah provinsi DKI Jakarta sudah siap dengan rencana ini. Sejumlah perusahaan pun akan dimintai bantuan untuk jaringan serat optiknya.
"Sudah siap kan kita. Ada 5 sampai 6 perusahaan yang punya fiber optic, todongin saja suruh mereka nyambungin ke bisnis ini kan," ucap Ahok.
Pemasangan LED ini direncanakan akan dilakukan di bus, halte, dan gedung-gedung. Sehingga billboard atau baliho bisa diminimalisir dan memberikan pemandangan yang lebih bersahabat.
"Di bus boleh, di halte boleh, dan di gedung-gedung boleh. Jadi tidak ada lagi billboard di jalanan, rapi," ucap Ahok.
Dengan pemasangan LED ini, Ahok akan mencabut baliho atau billboard yang besar setelah perizinannya habis. Ia juga menginstruksikan tidak ada lagi perizinan baru untuk baliho atau billboard berukuran besar.
"Kemarin pun saya sudah instruksikan, tidak ada lagi disambung dan yang lelang. Kalau sudah selesai kontraknya, tidak sambung lagi. Makanya kita sudah hentikan lelang.
Tapi kan kecil-kecil masih ada, tapi yang gede-gede tidak boleh lagi. Kita nggak bisa cabut langsung, kan mereka sudah bayar pajak. Kalau dia tahun depan selesai, ya," tutup Ahok.
PKL Kota Tua Menjadi Elite
Kota Tua di kawasan Museum Fatahillah segera dipercantik. Pedagang kaki lima (PKL)-nya pun juga akan ikut dirapikan.
"Bapak kan sudah sepakat siapa saja yang pedagang di situ yang bukan musiman. Percaya kepada kami, Kota Tua kami jadikan Bapak PKL yang elite," kata Ahok.
Ahok mengatakan itu dalam pertemuan dengan perwakilan pedagang dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DKI Jakarta Ratna Ningsih di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/2/2013).
Menurut Ahok, aliran listrik setelah PKL Kota Tua ditata akan menjadi resmi. Bahkan juga tidak akan ada pungli "Semua bayar resmi, langsung autodebit ke Bank DKI," kata Ahok.
Enaknya lagi, lanjut Ahok, sistem berdagang di Kota Tua dapat dilakukan turun temurun.
"Nanti ya Pak, sistem dagang di sini bisa diturunin ke anaknya. Selama anak Bapak mau nerusin melanjutkan usaha itu bisa. Nanti dibuatin kartu, dan ada fotonya. Jadi orang lain nggak bisa ganti-ganti. Saya tahu kenapa orang pada ngotot mau ambil jatah, nanti kan bisa dijual itu, diduitin. Berani curi atau jual barang Pemda kita penjarain, berantem-berantem saja sekalian," papar Ahok.
Menurut Ahok, sedikitnya 260 pedagang bisa berdagang di Kota Tua.
"Sisanya bisa dagang di tempat lain. Kalau tetap ngotot minta 700 gelar saja di situ, di tanah lapang. Nanti kita sediakan. Nanti, kalau perlu tiap minggu saya kasih musik dangdut, kan senang tuh gelar-gelar gitu nggak ditata sama kita," kata Ahok sambil tertawa. Suasana rapat berlangsung cair.
"Bapak kan sudah sepakat siapa saja yang pedagang di situ yang bukan musiman. Percaya kepada kami, Kota Tua kami jadikan Bapak PKL yang elite," kata Ahok.
Ahok mengatakan itu dalam pertemuan dengan perwakilan pedagang dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DKI Jakarta Ratna Ningsih di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/2/2013).
Menurut Ahok, aliran listrik setelah PKL Kota Tua ditata akan menjadi resmi. Bahkan juga tidak akan ada pungli "Semua bayar resmi, langsung autodebit ke Bank DKI," kata Ahok.
Enaknya lagi, lanjut Ahok, sistem berdagang di Kota Tua dapat dilakukan turun temurun.
"Nanti ya Pak, sistem dagang di sini bisa diturunin ke anaknya. Selama anak Bapak mau nerusin melanjutkan usaha itu bisa. Nanti dibuatin kartu, dan ada fotonya. Jadi orang lain nggak bisa ganti-ganti. Saya tahu kenapa orang pada ngotot mau ambil jatah, nanti kan bisa dijual itu, diduitin. Berani curi atau jual barang Pemda kita penjarain, berantem-berantem saja sekalian," papar Ahok.
Menurut Ahok, sedikitnya 260 pedagang bisa berdagang di Kota Tua.
"Sisanya bisa dagang di tempat lain. Kalau tetap ngotot minta 700 gelar saja di situ, di tanah lapang. Nanti kita sediakan. Nanti, kalau perlu tiap minggu saya kasih musik dangdut, kan senang tuh gelar-gelar gitu nggak ditata sama kita," kata Ahok sambil tertawa. Suasana rapat berlangsung cair.
(nik/nwk).
*********************
Maju trus pak Ahok, jadi garam dan terang bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus!!!
--
In Christ's Love
Hans
"Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! (Kisah Para Rasul 18:9b).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar