Dalam suatu ibadah pemimpin pujian mengajak jemaat berdiri untuk
menyanyikan sebuah pujian guna menyambut firman Tuhan. Ketika pujian
sedang berlangsung, mungkin karena syairnya menyentuh hati, sehingga
pemimpin pujian luar biasa menikmati sendiri pujian yang dibawakan,
tetapi jemaat pada membisu. Melihat kejadian itu, saya jadi ingat
waktu mengajar mata kuliah liturgika, di mana saya menekankan kepada
mahasiswa bahwa tugas seorang pemimpin pujian adalah membawa jemaat
masuk ke dalam hadirat Tuhan untuk menikmati persekutuan dengan Tuhan.
Jika hanya pemimpin pujian yang menikmati, berarti dia gagal membawa
jemaat untuk berjumpa dengan Tuhan.
Di satu sisi, memang tidak semua orang bisa menjadi pemimpin pujian,
tetapi satu hal yang menjadi tugas dan tanggung jawab semua orang
percaya adalah bersaksi. Hal ini adalah kewajiban setiap orang yang
mengaku murid Yesus. Bersaksi berarti membagikan kepada orang lain
keselamatan yang telah kita peroleh di dalam Yesus Kristus.
Keselamatan yang kita peroleh tidak boleh kita nikmati sendiri.
Seperti pemimpin pujian di atas, jika dia hanya menikmati sendiri,
berarti dia gagal membawa jemaat mengalami perjumpaan dengan Yesus.
Demikian juga halnya, jika keselamatan yang telah kita peroleh kita
nikmati sendiri, berarti kita telah gagal menjalankan Amanat Agung
TuhanYesus untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. "Yesus mendekati
mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga
dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
By: Adrianus Pasasa
menyanyikan sebuah pujian guna menyambut firman Tuhan. Ketika pujian
sedang berlangsung, mungkin karena syairnya menyentuh hati, sehingga
pemimpin pujian luar biasa menikmati sendiri pujian yang dibawakan,
tetapi jemaat pada membisu. Melihat kejadian itu, saya jadi ingat
waktu mengajar mata kuliah liturgika, di mana saya menekankan kepada
mahasiswa bahwa tugas seorang pemimpin pujian adalah membawa jemaat
masuk ke dalam hadirat Tuhan untuk menikmati persekutuan dengan Tuhan.
Jika hanya pemimpin pujian yang menikmati, berarti dia gagal membawa
jemaat untuk berjumpa dengan Tuhan.
Di satu sisi, memang tidak semua orang bisa menjadi pemimpin pujian,
tetapi satu hal yang menjadi tugas dan tanggung jawab semua orang
percaya adalah bersaksi. Hal ini adalah kewajiban setiap orang yang
mengaku murid Yesus. Bersaksi berarti membagikan kepada orang lain
keselamatan yang telah kita peroleh di dalam Yesus Kristus.
Keselamatan yang kita peroleh tidak boleh kita nikmati sendiri.
Seperti pemimpin pujian di atas, jika dia hanya menikmati sendiri,
berarti dia gagal membawa jemaat mengalami perjumpaan dengan Yesus.
Demikian juga halnya, jika keselamatan yang telah kita peroleh kita
nikmati sendiri, berarti kita telah gagal menjalankan Amanat Agung
TuhanYesus untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. "Yesus mendekati
mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga
dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
By: Adrianus Pasasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar