Tulisan Jalan

Hidupku untuk mengharumkan nama-MU Jangan bersukcita ketika engkau berhasil dalam pelayanan, tetapi bersukcitalah karena namamu tercatat di Surga

Kau istimewa. Di seluruh dunia, tidak ada orang yang sepertimu. Sejak bumi diciptakan tidak ada orang lain yang sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki senyummu, tidak ada yang memiliki matamu, hidungmu, rambutmu, tanganmu, suaramu. Kau istimewa. Tidak ada orang lain yang memiliki tulisan yang sama denganmu. Tidak ada orang lain yang memiliki selera akan makanan, pakaian, musik, atau seni sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki cara pandang sepertimu. Sepanjang masa tidak ada orang lain yang tertawa sepertimu, tidak ada yang menangis sepertimu. Kaulah satu di antara seluruh ciptaan yang memiliki kemampuan seperti yang kau miliki. sampai selamanya, tidak akan ada orang yang akan pernah melihat, berbicara, berjalan, berpikir, atau bertindak seperti dirimu. Kau istimewa...kau langka. Tuhan telah menjadikanmu istimewa dengan satu tujuan yaitu MEMULIAKAN DIA

Cari Blog Ini

Rabu, 10 Oktober 2012

POHON BESAR DAN POHON KECIL

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Dilahirkan di pedesaan, menempuh pendidikan di perkotaan dan kembali
melayani di pedesaan, bagi saya itu adalah suatu anugerah. Bagi
sebagian orang, hidup di pedesaan adalah identik dengan
ketertinggalan, tetapi tidak selamanya anggapan itu benar. Banyak sisi
lain yang membuat hidup di pedesaan menjadi menyenangkan. Bagi saya
pribadi menyaksikan pohon-pohon besar bergerak mengikuti tiupan angin,
mendengar kicauan burung di pagi hari dan mendengar suara jangkrik dan
burung hantu di malam hari, menyaksikan petani menggarap dan menanami
sawahnya, menyaksikan ibu-ibu yang memanen padi yang sudah menguning
adalah sesuatu yang menyenangkan.
Beberapa waktu lalu saya mengamati dan memperhatikan serta
membandingkan kemampuan bertumbuh pohon yang besar dan kecil yang
tumbuh di pekarangan rumah kami. Dari hasil pengamatan, saya melihat
pohon yang besar dalam kondisi musim kemarau tetap menunjukkan
pertumbuhan yang baik, daunnya tetap hijau, seakan-akan musim kemarau
tidak berpengaruh bagi pertumbuhannya. Sebaliknya saya memperhatikan
pohon-pohon yang kecil ketika beberapa lama musim kemarau
pertumbuhannya mengalami perubahan, daunnya mulai menjadi kuning,
daunnya berguguran, dan akhirnya pohonnya menjadi kering. Kenapa
terdapat perbedaan daya tahan hidup antara pohon besar dan pohon
kecil? Di mana letak perbedaannya? Ternyata terletak pada akar.
Ketika saya melihat, ternyata akar pohon besar masuk menembus
kedalaman tanah, jadi tidak cepat mati karena semakin dalam ia masuk,
maka semakin banyak ia menemukan sumber air. Sedangkan akar pohon
kecil dangkal, hanya mencari makanan di bagian permukaan tanah,
akibatnya cepat mati karena ketika musim kemarau bagian atas tanah
menjadi kering dan tidak ada sumber air.

Hidup kita pun ibarat pohon, apakah hidup kita seperti pohon besar
yang tetap tumbuh dan tetap eksis di masa yang sulit, atau hidup kita
seperti pohon kecil yang layu, kering dan akhirnya mati karena kondisi
yang sulit. Semua itu tergantung pada diri kita, bagaimana supaya
tetap bertahan di masa yang sulit, kita dapat belajar dari pohon yang
besar, dia tetap hidup di musim kemarau karena ia semakin dalam
mencari sumber kehidupan yaitu air. Pertanyaannya siapa sumber
kehidupan yang kita cari supaya tetap hidup? Sumber kehidupan
satu-satunya adalah Yesus Kristus. Supaya Dia memberi hidup, kita
tidak hanya sekedar mengenal Dia, tetapi semakin dalam kita mencari
dan mengenal Dia, maka kita akan semakin bayak memperoleh kekuatan
baru dan itulah yang akan memampukan kita untuk tetap bertahan
sekalipun dalam kondisi tersulit. Semakin dalam kita menggali
firman-Nya, maka semakin banyak makanan rohani yang kita dapatkan,
semakin dalam kita bersekutu dengan Dia, maka kita akan semakin pasrah
dan semakin menaruh pengharapan kepada-Nya. Orang yang memiliki
kesukaan pada firman-Nya dan merenungkan firman-Nya siang dan malam,
ia akan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang
menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa
saja yang diperbuatnya berhasil (Mazmur 1:1-4). Semakin dalam kita
menggali firman-Nya, maka kita akan semakin mengenal Sang sumber
kehidupan itu, karena dari Dia-lah segala sumber kehidupan. Orang yang
telah menerima sumber kehidupan, Ia akan seperti pohon yang ditanam di
tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang
tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang
tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan
buah (Yeremia 17:8). Orang yang sudah hidup di dalam Yesus Kristus,
dalam kondisi apapun, dia akan tetap menghasilkan buah. By: Adrianus
Pasasa

2 komentar:

Lov3 Timor L3st3 mengatakan...

Artikel yang bagus, moga dirimu selalu diberkati dalam memberikan firman Tuhan kepada yang membacanya.Slm-Timor Leste

A4L - PAS mengatakan...

Trima kasih Paul, gimana kabarmu n keluarga di Timor Leste, salam ya...GBU

Berita Terkini

« »
« »
« »
Get this widget

Daftar Blog Saya

Komentar