Tulisan Jalan

Hidupku untuk mengharumkan nama-MU Jangan bersukcita ketika engkau berhasil dalam pelayanan, tetapi bersukcitalah karena namamu tercatat di Surga

Kau istimewa. Di seluruh dunia, tidak ada orang yang sepertimu. Sejak bumi diciptakan tidak ada orang lain yang sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki senyummu, tidak ada yang memiliki matamu, hidungmu, rambutmu, tanganmu, suaramu. Kau istimewa. Tidak ada orang lain yang memiliki tulisan yang sama denganmu. Tidak ada orang lain yang memiliki selera akan makanan, pakaian, musik, atau seni sepertimu. Tidak ada orang lain yang memiliki cara pandang sepertimu. Sepanjang masa tidak ada orang lain yang tertawa sepertimu, tidak ada yang menangis sepertimu. Kaulah satu di antara seluruh ciptaan yang memiliki kemampuan seperti yang kau miliki. sampai selamanya, tidak akan ada orang yang akan pernah melihat, berbicara, berjalan, berpikir, atau bertindak seperti dirimu. Kau istimewa...kau langka. Tuhan telah menjadikanmu istimewa dengan satu tujuan yaitu MEMULIAKAN DIA

Cari Blog Ini

Senin, 01 Oktober 2012

DAMPAK PERTOBATAN

***Firman-Mu adalah Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku***
Nats: Lukas 15:1-32
Ibadah Misi GPdI Pasirnangka-Ciranjang: Minggu, 30 September 2012

Dalam bacaan ini diceritakan para pemungut cukai dan orang-orang
berdosa datang kepada Yesus untuk mendengarkan pengajaran yang
disampaikan oleh Tuhan Yesus. Namun ahli-ahli Taurat dan orang-orang
Farisi bersungut-sungut. Katanya Ia menerima orang-orang berdosa dan
makan bersama-sama dengan mereka.

Menjadi pertanyaan, mengapa orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut?
Ada tiga hal yang membuat mereka bersungut-sungut.

1. Mereka menganggap diri lebih baik dan lebih suci dari orang lain
(orang berdosa)
2. Mereka tidak senang jika orang lain diselamatkan (datang kepada Yesus)
3. Mereka tidak peduli dengan keselamatan orang lain

Lalu bagaimana respon Tuhan Yesus terhadap ahli Taurat dan orang
Farisi, Tuhan Yesus memberikan 3 perumpamaan, yaitu:
1. Perumpamaan tentang seekor domba yang hilang.
Ia meninggalkan yang Sembilan puluh sembilan ekor dan mencari yang
sesat sampai Ia menemukan. Yesus datang untuk mencari yang terhilang
dari kawanan domba-Nya. Di sini kita melihat bahwa begitu berharganya
1 jiwa bagi Tuhan. Setelah ditemukan ia bersukacita bersama dengan
tetangga-tetangganya karena domba yang hilang itu telah ditemukan.
Demikian halnya, jika satu orang berdosa bertobat akan ada sukacita di
Surga, lebih daripada sukacita karena 99 orang benar yang tidak
memerlukan pertobatan. Di sini kita melihat bahwa pertobatan itu
sangat penting, inti pengajaran Tuhan Yesus adalah pertobatan.
2. Perumpamaan tentang Dirham yang hilang.
10 dirham, hilang satu diantaranya. Ia menyalakan pelita, menyapu
dengan cermat sampai ia menemukannya. Setelah ditemukan ia mengundang
tetangganya untuk bersukacita bersama-sama sebab dirham yang hilang
telah ditemukan. Ada sukacita pada malaikat-malaikan Allah karena satu
orang berdosa yang bertobat.
3. Perumpamaan tentang anak yang hilang.
Ada tiga pemeran yaitu, ayah pemilik harta, anak bungsu, dan anak
sulung. Anak bungsu meminta bagian terlebih dahulu. Setelah ayahnya
membagikan, si bungsu menjual seluruh bagiannya lalu pergi ke negeri
jauh, ia memboroskan harta miliknya dengan hidup berfoya-foya. Setelah
semua habis, timbulah bencana kelaparan dan ia mulai melarat. Ia
bekerja menjaga babi, dan ia ingin mengisi perutnya dengan ampas
makanan babi tetapi tidak ada yang memberikan. Dalam kondisi demikian
ia menyadari keadaannya (awal pertobatan), ia mengingat kepada rumah
bapaknya yang berlimpah-limpah makanan. Ia berkomitmen untuk kembali
ke rumah bapaknya, dan ia mau mengakui bahwa ia telah berdosa terhadap
Surga dan terhadap Bapa (ada tindakan pengakuan dosa), mengaku diri
tidak layak disebut anak Bapa.

Sikap bapaknya: masih jauh ayahnya telah melihat, lalu tergeraklah
hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya berlari mendapatkan dia lalu
merangkul dan mencium dia. Dipakaikannya jubah yang terbaik, cincin
pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Sembelih anak lembuh tambun,
makan dan bersukacita sebab anak yang hilang telah didapatkan kembali.
Di sini kita melihat bahwa walaupun orang sudah meninggalkan Tuhan,
tetapi kalau dia menyadari dan mau bertobat dan kembali kepada Tuhan,
maka tangan Tuhan sangat terbuka untuk menyambut dia. Bagaimana dengan
keadaan kita, apakah masih ada orang dekat kita yang terhilang, apa
yang akan kita lakukan untuk mereka. Ingat, Tuhan selalu menunggu
mereka untuk kembali ke Rumah Tuhan.

Sikap sulung: marah (tidak peduli dengan adiknya yang hilang), telah
bertahun-tahun aku melayani Bapa dan belum pernah aku melanggar
perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah memberikan seekor anak
kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Si sulung cemburu
dengan perlakuan pada adiknya, tetapi ayahnya menjawab: engkau selalu
bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaamu adalah kepunyaanku.
Kita patut bersukacita dan begembira karena adikmu telah mati dan
menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan di dapatkan kembali.

Bagaimana dengan kita? Seberapa besar kita punya kepedulian terhadap
jiwa-jiwa yang hilang? Bagaimana sekap kita terhadap jiwa-jiwa yang
hilang? Apakah kita masih seperti orang Farisi dan ahlih-ahli Taurat
bersungut-sungut alias tidak senang melihat orang lain bertobat,
ataukah kita seperti si sulung yang menganggap diri lebih baik/suci
dari pada adiknya, sehingga ia tidak senang melihat adiknya bertobat?
Tetapi yang pasti Yesus mengutus orang-orang percaya untuk mencari dan
membawa kembali orang-orang yang terhilang/berdosa supaya mereka
bertobat. Amin.

Tidak ada komentar:

Berita Terkini

« »
« »
« »
Get this widget

Daftar Blog Saya

Komentar