Seorang pemuda yang bernama Alo acapkali tidak mau datang ke persekutuan pemuda bila ia dijadwalkan untuk berdoa. Karena itu pengurus komisi pemuda mengatur strategi supaya si Alo mau berdoa. Akhirnya dalam suatu kebaktian ia tiba-tiba diminta berdoa sebelum menikmati makanan yang telah disediakan tuan rumah. Alo tidak bisa mengelak. Dengan menyembunyikan rasa gugupnya, ia langsung mengajak semua yang hadir untuk berdoa. Lalu Alo berdoa begini, "Bapa kami yang di surga." Lama terhenti, kemudian ia mengulangi doanya lagi. "Bapa kami yang di surga…. Bapa kami yang di surga." Tiba-tiba ia melanjutkan doanya dengan nada suara yang meninggi, "….. yang begini-begini yang saya tidak suka, main tunjuk-tunjuk langsung berdoa…." Suasana saat itu menjadi gempar tak karuan. Semua anak muda langsung tertawa terbahak-bahak. Dan Alo hilang entah ke mana sore itu.
Saudara, ada banyak cerita lucu yang saya dengar tentang orang-orang Kristen yang sulit berdoa. Memang banyak orang Kristen memiliki persepsi masing-masing tentang doa. Ada yang takut berdoa karena malu dinilai orang. Sungkan kalau doanya kurang bagus kata-katanya. Ada yang merasa tidak layak berdoa karena menganggap masih banyak dosa di hadapan Tuhan. Dan macam-macam alasan lainnya. Dalam dunia kekristenan memang ada banyak pertanyaan tentang doa. Itu sangat menarik untuk didiskusikan. Misalnya, apakah doa mengubah segala sesuatu? Atau, apakah doa mengubah orang? Apakah Allah mengubah pikiran-Nya sebagai akibat doa yang dipanjatkan dalam iman? Apakah kita menggerakkan Allah ataukah Allah yang menggerakkan kita untuk berdoa? Siapakah yang boleh berdoa? Bagaimana seseorang seharusnya berdoa? Saya yakin ada banyak jawaban-jawaban yang berbeda-beda bahkan kadang bertentangan.
Saat ini saya tidak hendak mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan menarik tersebut. Namun Saya ingin supaya kita memberikan perhatian pada satu hal tentang doa yakni berdoa dalam keyakinan. Tidak sedikit ayat firman Tuhan yang menegaskan tentang keyakinan doa. Saya rindu sebagai anak-anak-Nya, kita perlu berdoa dalam keyakinan. Tuhan senang bila kita berdoa dengan penuh keyakinan. Tentu bukan kita memaksa Allah supaya Dia harus menjawab doa-doa kita. Tetapi doa harus kita naikkan dalam keyakinan sebagaimana yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Markus 11:24, "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."
Rasul Yakobus mengatakan bahwa doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16b). Kita adalah orang-orang yang telah dibenarkan dalam anugerah Tuhan Yesus Kristus. Bukan karena perbuatan baik kita. Semata-mata hanya karena pengorbanan Yesus di kayu salib dengan darah-Nya yang tertumpah kita menjadi orang-orang yang dibenarkan (Roma 5:9, 1Korintus 6:20). Karena itu sebagai orang yang sudah dibenarkan, mari kita berdoa dengan penuh keyakinan bahwa doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16b). Dalam Matius 7:7-11, Tuhan Yesus berkata, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Saudaraku, mari kita belajar dari keyakinan dan keberanian Martin Luther dalam doanya yang ia panjatkan suatu waktu di tahun 1540. Saat itu sobat baik sekaligus asisten Martin Luther yang bernama Frederick Myconius jatuh sakit. Dan diperkirakan dia akan segera meninggal dunia. Di saat-saat sangat parah Ferederick menulis sebuah catatan perpisahan kepada Luther. Setelah Luther membacanya, ia segera mengirim surat balik kepada Frederick. Isinya demikian, "Saya menasihatkan kamu dalam nama Allah untuk hidup karena aku masih membutuhkan kamu dalam pekerjaan mereformasi gereja …. Tuhan tidak akan pernah membiarkan aku mendengar bahwa kamu meninggal, tetapi akan mengizinkan kamu untuk hidup lebih lama daripada aku. Untuk hal ini aku berdoa, inilah kehendakku, dan biarlah kehendakku terjadi, karena aku hanya berusaha untuk memuliakan nama Allah."
Frederick Myconius meskipun dia sudah kehilangan kemampuan untuk berbicara ketika surat Luther tiba di tangannya, namun dalam waktu singkat ia sembuh total. Dan Frederick hidup enam tahun lagi dan baru meninggal dunia, dua bulan setelah kematian Luther sendiri.
Saudaraku, dalam pelayanan dan kehidupan keluarga Saya sampai hari ini, Tuhan mengizinkan banyak perkara Saya alami. Sekali waktu, anak kedua kami, Jean sepulang sekolah menyanyikan lagu-lagu rohani yang sangat indah dengan sulingnya. Saya sangat gembira mendengar tiupan sulingnya. Saya lalu mendekatinya dan bertanya, "Apakah Jean mau main saxophone?" Jean balik bertanya, "Apa itu saxophone pi?" Saya menjelaskan sepintas kepadanya tentang saxophone, kemudian ia berkata kepada Saya, "Jean mau saxophone." Saya bilang kepadanya, "Asal Jean pakai saxophone itu untuk melayani Tuhan Yesus." "Ya, aku mau melayani Tuhan dengan saxophone", Jawab Jean. Langsung Saya mengajak Jean berdoa bersama-sama. Kami minta saxophone kepada Tuhan Yesus. Suatu saat Saya bertanya kepada seorang teman yang ada di luar negeri tentang Saxophone bekas atau yang sudah rusak. Kalau ada Saya mau beli karena perkiraan Saya pasti harganya murah sekali. Barang rongsokan. Nanti pelan-pelan diperbaiki. Kira-kira belum sebulan sejak kami berdoa, teman Saya kirim email kepada Saya. Ia bilang bahwa temannya datang kepadanya menawarkan saxophone yang masih bagus tetapi ia sudah tidak mau pakai. Dia mau jual saja. Akhirnya teman Saya membelinya dan memberikan kepada Jean dengan harga gratis. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pdt. Bob Jokiman yang penuh kemurahan hati yang digerakkan Tuhan untuk memberikan kepada Jean soprano saxophone manis berwarna merah bermerek LA. Bukan saja itu, kemudian beliau memberikan sebuah tenor saxophone lagi kepada Jean. Luar biasa. Wow….. air mata saya menetes haru. Betapa Tuhan menjawab doa Saya dan Jean. Saya tidak mungkin dapat membeli saxophone. Saya hamba Tuhan sederhana. Dari mana Saya dapat uang untuk membelinya? Mustahil. Ya mustahil! Bagi Saya tidak mungkin terjadi. Tetapi bagi Yesus Kristus Tuhan yang Saya dan engkau layani, tidak ada yang mustahil. Banyak mujizat Saya alami sepanjang melayani-Nya.
Namun juga tidak sedikit fitnahan dilemparkan kepada Saya oleh orang-orang yang menyebut dirinya sebagai hamba-hamba Tuhan. Ada yang mengatakan bahwa Saya memberi makan istri dan anak-anak Saya dengan uang hasil curian dalam pelayanan kepada orang-orang miskin. Betapa sangat perih fitnahan itu. Tetapi tak setapak pun langkah untuk Saya undur dari melayani-Nya. Tuhan Yesus paling tahu siapa dan bagaimana Saya di hadapan-Nya. Orang-rang terheran-heran bingung bagaimana Saya yang tidak punya uang bisa keliling melayani di berbagai desa dan pedalaman di tanah air kalau bukan korupsi uang pelayanan yang diberikan oleh para donatur? Mereka tidak pernah tahu bila Saya tidak pernah membuat proposal lalu menjajakan kepada para konglomerat untuk mengemis dukungan dana. Memang tidak sedikit yang menamakan dirinya hamba Tuhan yang menjual proposal ke sana ke mari untuk bangun gereja atau tempat pelayanan ini dan itu, padahal yang dibangunnya adalah rumah pribadi. Setelah itu masih juga mengeluh ke sana ke mari. Minta bantuan lagi. Tidak pernah puas hidupnya. Karena memang mereka bukan hamba Tuhan yang sejati. Tapi mereka sesungguhnya hamba berkat Tuhan.
Puji Tuhan Yesus!!! Mujizat sering terjadi dalam hidup kami. Itu semua membuat nama Tuhan Yesus dipermuliakan. Hari ini Tuhan begitu memberkati Jean. Ia bisa melayani dengan saxophonenya ke mana-mana bagi kemuliaan Tuhan Yesus. Saudara yang mau melihat Jean bernyanyi dan meniup saxophonenya, silakan klik youtube dan klik: Jean soprano saxophone. Doakan Jean agar makin sempurna memainkan saxophone bagi kemuliaan Tuhan Yesus. Saya yakin juga jawaban-jawaban doa sering terjadi dalam kehidupan saudara-saudaraku semua. Bagaimana dengan Saudara yang sedang membaca artikel ini? Apakah engkau sedang bergumul dengan masalah yang begitu berat tentang keluarga, ekonomi, pekerjaan, studi, pelayananmu, atau masa depanmu? Pastikan terlebih dulu bahwa engkau sudah menjadi anak-anak Allah karena engkau telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadimu. Lalu, bawalah seluruh beban hidupmu sekarang juga kepada-Nya di dalam doa. Namun ingatlah, motivasi utama permohonanmu hanya untuk kemuliaan-Nya. Demi Kerajaan Allah. Bukan untuk kenikmatan pribadimu semata. Jangan minta kekayaan untuk tabungan hari tuamu dan untuk jaminan hidup tujuh turunanmu. Jangan minta kesehatan supaya dapat menikmati semua makanan lezat dan berfoya-foya. Jangan minta jabatan demi untuk popularitas dirimu. Mintalah semuanya sesuai dengan kehendak-Nya. Mintalah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji (Filipi 4:8).
Akhirnya, berdoalah sekarang juga dengan penuh keyakinan. Dengan demikian engkau akan mengalami apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Yohanes 14:13-14, "Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yohanes 15:7-8).
Tuhan Yesus Kristus Sang Penasihat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal, dan raja Damai memberkatimu. Amin. Soli Deo Gloria!!! (Rev. Hans).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar